Friday, January 17, 2025

Para Penggemar Tamar

Rekomendasi
- Advertisement -
Rutin mengonsumsi kurma dengan cara direndam dalam air sangat baik untuk menjaga stamina tubuh.
Rutin mengonsumsi kurma dengan cara direndam dalam air sangat baik untuk menjaga stamina tubuh.

Para penggemar kurma tetap rutin mengonsumsi kurma di luar Ramadan.

Sepiring bubur asal beras merah dan biji jali, semangkuk soto bening daging sapi, serta segelas teh hijau dan daun poko terhidang di meja makan kediaman Dr Budihardjo Soegiarto. Untuk makanan penutup Budihardjo menyiapkan dua buah pisang dan tiga kurma. Pensiunan Balai Besar Penelitian Bioteknologi dan Sumberdaya Genetik Pertanian (BB Biogen) di Kota Bogor, Jawa Barat, itu rutin menyantap kurma sebagai penutup.

“Kurma kaya serat sehingga baik untuk kesehatan,” tutur doktor bidang hama dan penyakit tanaman alumnus Institut Pertanian Bogor (IPB) itu. Bagi Budihardjo tamar—sebutan kurma kering dalam bahasa Arab—bukan hanya sebagai makanan pencuci mulut. “Kurma kerap saya konsumsi untuk camilan pengganti makan malam,” ujarnya. Sejak 6 tahun silam ia memang berupaya mengurangi konsumsi nasi putih menjadi hanya 2 kali sehari.

Dr Budihardjo Soegiarto rutin mengonsumsi kurma sebagai pengganti nasi.
Dr Budihardjo Soegiarto rutin mengonsumsi kurma sebagai pengganti nasi.

Tahan lama
Budihardjo mengatakan, “Rata-rata konsumsi beras putih per kapita masyarakat Indonesia 135 kg per tahun. Sekarang saya hanya mengonsumsi 60 kg beras per tahun.” Pria 63 tahun itu mengganti nasi dengan mengonsumsi kurma dan penganan nonberas lain seperti singkong, ubijalar, dan biji jali. “Saya mengonsumsi minimal 10 buah kurma per hari,” ujar periset bidang hama dan penyakit tanaman itu.

Kebiasaan Budihardjo mengonsumsi kurma kini diikuti sang istri dan anak semata wayang. “Dulu istri dan anak saya tidak suka kurma. Karena selalu lihat saya makan kurma, istri dan anak saya jadi ikut-ikutan mengonsumsi kurma,” kata pria yang gemar memasak itu. Berkat kebiasaan mengonsumsi makanan sehat dan kurma, kini Budihardjo terhindar dari obesitas. “Bobot tubuh saya sekarang 67 kg,” ujarnya. Bobot tubuh itu tergolong ideal untuk tinggi badan Budiharjo yang mencapai 170 cm.

Budihardjo tidak memilih jenis-jenis kurma tertentu. “Saya suka kurma yang tekstur daging buahnya lembut,” katanya. Menurut Asyrof, pemilik PT Demuria Agung, importir kurma di Kota Tangerang, Provinsi Banten, kurma yang berdaging lembut biasanya kurma asal Iran. Budihardjo juga pernah mencicip kurma segar yang dijual di pasar swalayan. “Saya juga suka kurma segar, tapi sayangnya tidak selalu tersedia setiap saat,” kata Budihardjo.

Asyrof menuturkan kurma segar sebetulnya digemari konsumen tanahair. “Kurma segar biasanya disukai konsumen yang sulit memperoleh keturunan,” ujar Asyrof. Sayangnya, pasokan di negara-negara sentra pun selalu terbatas karena hanya tersedia saat musim berbuah. Itulah sebabnya Asyrof hanya mampu mengimpor maksimal 100 kg kurma segar.

Asyrot mengimpor kurma segar dalam keadaan beku agar awet. Namun, kemasan dalam bentuk beku membuat biaya kirim dari negara asal menjadi mahal. “Itulah sebabnya harga kurma segar di Indonesia bisa mencapai Rp200.000 per kg,” katanya.

Toko kurma kini makin mudah dijumpai meski bukan saat Ramadan.
Toko kurma kini makin mudah dijumpai meski bukan saat Ramadan.

Untuk kesuburan
Tingginya harga kurma tidak menyurutkan Dwi Puspita Nurmalinda untuk membeli kurma segar. Ia membeli kurma segar atas saran dari rekannya, Dwi Sari. “Rekan saya mengatakan konsumsi ruthob bisa membantu ibu yang belum memiliki keturunan,” kata Dwi Puspita. Harap mafhum, sudah tiga tahun menikah penulis blog itu belum juga berbadan dua. Dwi Puspita rutin mengonsumsi 2—3 buah ruthob 3 kali sehari.

Setelah tiga bulan mengonsumsi, Dwi Puspita positif hamil. Sejak itu ia menghentikan konsumsi ruthob. “Saat hamil saya hanya mengonsumsi madu kurma,” katanya. Sahabat Dwi Puspita, Dwi Sari, juga rutin mengonsumsi kurma ruthob. “Saya mengonsumsi 3 buah ruthob per hari,” katanya. Sayangnya upaya Dwi Sari belum membuahkan hasil seperti sahabatnya.

Kurma juga menjadi bekal wajib bagi Nanang Kusrianto saat berolah raga. Menurut warga Karawaci, Kota Tangerang, Provinsi Banten, itu konsumsi kurma dapat menggantikan energi yang hilang saat berolah raga. Menurut ahli gizi dari Institut Pertanian Bogor (IPB), Prof Ali Khomsan, kurma mengandung zat gula tinggi yang mudah dicerna sehingga mampu menyediakan energi yang cukup bagi sel-sel tubuh secara cepat.

Kurma segar hasil impor biasanya dijual dalam bentuk beku.
Kurma segar hasil impor biasanya dijual dalam bentuk beku.

Rendaman kurma
Nanang juga menyantap kurma sebagai camilan. Selain dikonsumsi langsung, Nanang juga mengonsumsi kurma dengan cara merendam buah tanaman anggota famili Arecaceae itu di dalam gelas tertutup. Ia meminum air rendaman kurma itu keesokan hari saat bangun tidur. “Ampasnya jangan dibuang, tapi dimakan juga,” katanya.
Menurut Nanang cara mengonsumsi kurma dengan merendamnya dalam air adalah salah satu kebiasaan Nabi Muhammad SAW. Cerita tentang kebiasaan nabi membuat air naqi’—sebutan air rendaman kurma dalam bahasa Arab—terdapat dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Imam Muslim.

Dalam hadis tersebut diceritakan Aisyah (istri Nabi Muhammad, red), pernah ditanya tentang naqi’, kemudian ia memanggil seorang budak wanita asal Habasyah. “Bertanyalah kepada wanita ini karena dahulu pernah membuat naqi’ untuk Rosulullah,” kata Aisyah. Lalu wanita Habasyah itu berkata, “Aku pernah membuat naqi’ untuk beliau dalam sebuah kantung kulit pada malam hari. Kemudian aku mengikatnya dan menggantungnya. Lalu di pagi hari Rosulullah meminumnya.”

Perendaman kurma tidak boleh lebih dari dua hari. Jika lebih dari tiga hari maka akan terjadi fermentasi dan dapat berefek memabukkan jika diminum. Menurut Nanang air rendaman kurma sangat baik untuk menjaga stamina. Dengan kebiasaan itu maka pantas tubuh Nanang tetap bugar melakukan aktivitas kerja dan berolahraga. (Imam Wiguna)

- Advertisement -spot_img
Artikel Terbaru

BPS Ungkap Data Perdagangan Durian Indonesia Sepanjang 2024

Trubus.id–Plt. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Amalia Adininggar Widyasanti, menyampaikan data terkait ekspor dan impor durian Indonesia pada ...
- Advertisement -

More Articles Like This

- Advertisement -spot_img