Monday, September 9, 2024

Pekebun Banyak Pilihan

Rekomendasi
- Advertisement -

Sudah 1 tahun belakangan bapak seorang anak ini bergelut dengan cabai keriting. Selain perawatannya relatif mudah, keuntungan yang diperoleh pun cukup menggiurkan. Per kilonya bisa laku Rp 11.000. Si Pedas itu ia pasarkan ke Jakarta dan pasar lokal.

Untuk soal varietas, Iswanto menjatuhkan pilihannya pada Surya F1, benih baru keluaran PT Multi Bintang Utama. Varietas yang dirilis tahun 2003 ini datang dengan keunggulan toleran antraknosa dan kadar air rendah. Cocok untuk prosesing dan pengangkutan jarak jauh.

Bentuk buah lurus dengan warna merah cerah. Ukuran buah, panjang 16 cm dan diameter 0.8 cm. Umur panen 90 hari setelah tanam (HST). Surya F1 dapat ditanam sampai ketinggian 1300 m dpl. Produktifitas antara 0.8—1.1 kg per tanaman.

Tampaknya tahun ini makin banyak pilihan untuk pekebun. Qiang Nong Seed menawarkan platinum sedangkan PT Mulia Bintang Utama hadir dengan surya F1 dan blora F1. PT East West Seed Indonesia selain memiliki new taro F1 dan begayo F1 juga menghadirkan lado F1. Pekebun tinggal pilih saja.

Platinum

Keluaran paling gres dari Qiang Nong Seed. Pekebun boleh berharap benih baru ini menandingi bahkan melebihi emperor, varietas yang sudah lebih dulu dikenal. Tahan Tobacco Mosaic Like Virus (TMLV) dan Tobacco Mosaic Virus (TMV). Buah yang dihasilkan berukuran panjang 16 cm dengan diameter 1 cm. Bobot rata-rata 10 g per buah. Hasil ratarata di tingkat petani mencapai 1 kg per tanaman. Cocok ditanam untuk dataran rendah, sedang, maupun tinggi. Saat ini mulai dikembangkan di Magelang, Wonosobo, dan Temanggung.

Helix

Inilah varietas cabai baru keluaran Tanindo. Kelebihan utamanya ialah toleran terhadap cekaman kekeringan. Helix sengaja dirilis untuk daerah-daerah dataran rendah sampai menengah, 100—600 m dpl. Saat ini banyak ditanam di Sulawesi dan Sumatera Utara. Pertumbuhan helix seragam. Ia tahan serangan antraknosa. Panen pada umur 73—80 HST. Produktivitas mencapai 1 kg per tanaman dengan potensi hasil 20 ton/ha.

Blora F1

Varietas ini dilepas bersamaan dengan surya F1 oleh PT Mulia Bintang Utama. Panjang buah sekitar 16 cm dengan diameter 0.7 cm. Dalam 1 kg terdiri dari 200—225 buah cabai. Umur panen 90 HST. Bedanya dengan surya, blora optimal berproduksi jika ditanam sampai ketinggian 1.000 m dpl. Produktivitas 0.8—1.2 kg per tanaman. Lado F1 PT East West Seed Indonesia meluncurkan lado F1 yang potensi hasilnya lebih dari 1 kg per tanaman. Panjang buah 15 cm dengan diameter 0.8 cm. Warnanya merah agak mengkilap. Responsif terhadap pupuk K dan Ca. Pertumbuhan lado F1 tegak dengan percabangan banyak. Ia tahan layu bakteri dan bisa dipanen kurang dari 90 HST. Cocok untuk dataran rendah dan tinggi (Laksita Wijayanti/Peliput : Destika Cahyana)

 

- Advertisement -spot_img
Artikel Terbaru

Melalui Edukasi dan Promosi, Komunitas Acteavist Indonesia Aktif Kenalkan Teh ke Generasi Muda

Trubus.id–Komunitas Acteavist Indonesia aktif memperkenalkan teh ke generasi milenial melalui edukasi dan promosi.  Salah satu penggagas Acteavist Indonesia, Cakra...
- Advertisement -
- Advertisement -spot_img

More Articles Like This

- Advertisement -spot_img