Trubus.id – Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menjalin kolaborasi riset terapan dengan PT BATARA guna memperkuat ketahanan iklim dan mendorong pengelolaan hutan secara berkelanjutan. Program ini mengusung pemanfaatan Pongamia pinnata atau Malapari sebagai solusi bioenergi sekaligus sebagai upaya rehabilitasi lahan kering.
Langkah awal program ditandai dengan penanaman 500 bibit Malapari oleh PT Radiant Utama dan PT BATARA di Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur, pada 4 Juni 2025. Penanaman tersebut juga menjadi bagian dari inisiasi pembentukan Laboratorium Iklim Berbasis Komunitas, yang akan difungsikan sebagai pusat riset, observasi lingkungan, dan pemberdayaan masyarakat lokal.
Laboratorium tersebut mendukung pengembangan bibit unggul Malapari varietas Lembata yang sedang diriset bersama oleh BRIN dan mitra lokal. Program ini dirancang menjadi model pertanaman berorientasi ekonomi hijau dengan melibatkan masyarakat sebagai pelaku utama.
BRIN, melalui Pusat Riset Botani Terapan, akan melakukan pemantauan intensif terhadap pertumbuhan tanaman, potensi penyerapan karbon, dan adaptasi terhadap kondisi iklim ekstrem. Program ini juga menyasar peningkatan kesejahteraan ekonomi masyarakat sekitar melalui pendekatan ilmiah berbasis konservasi.
Melansir pada laman BRIN, tanaman Malapari dinilai memiliki nilai strategis karena selain dapat tumbuh di lahan marginal, bijinya juga mengandung minyak nabati berkadar tinggi yang berpotensi menjadi bahan baku energi terbarukan. Keunggulan ini menjadikannya relevan dalam mendukung transisi energi bersih nasional.
Model laboratorium iklim berbasis komunitas juga dirancang untuk membangun kemandirian masyarakat dalam konservasi dan pengelolaan lingkungan. Pendekatan ini mengutamakan kolaborasi antara lembaga riset dan masyarakat agar hasil inovasi dapat diadopsi secara berkelanjutan.
Aspek riset jangka panjang menjadi bagian penting dari program ini, terutama dalam upaya menghasilkan varietas Malapari unggul yang adaptif dan produktif di wilayah kering. Pendekatan ini diharapkan dapat memperkuat rehabilitasi lahan secara ekologis dan ekonomis.
Penanaman Malapari di Lembata merupakan bagian dari target jangka panjang Pemerintah Kabupaten Lembata untuk menanam satu juta pohon sebagai strategi mitigasi iklim dan adaptasi masyarakat pesisir. Program ini juga menjadi kontribusi daerah terhadap agenda nasional FOLU Net Sink 2030.
Dukungan BRIN juga mencakup pengembangan benih unggul melalui pendekatan ilmiah dan perumusan rekomendasi kebijakan bagi pemerintah daerah. Selain itu, riset bioenergi dari biji Malapari menjadi bagian integral program ini, menggabungkan konservasi lingkungan dengan ketahanan energi dan penerapan ekonomi sirkular di kawasan kepulauan.
Kolaborasi lintas sektor ini mencerminkan sinergi antara sains, kebijakan, dan sektor swasta dalam menghadirkan solusi konkret untuk perubahan iklim dan pembangunan berkelanjutan. Program ini diharapkan menjadi model nasional yang dapat direplikasi di wilayah lain dengan karakteristik serupa.