Hidungnya terus mengendus tanah yang lembap. Tak lama kemudian, salakan memecahkan telinga. Berikutnya 4 pelor menyambar tubuh seekor babi hutan, tepat mengenai jantungnya.
Kejadian itu acapkali dijumpai di Sumatera Barat. Berburu babi hutan menjadi agenda rutin setiap akhir pekan. Maklum, hewan itu masih berkeliaran di sana. Kehadirannya pun acap memporak-porandakan pertanaman jagung atau padi.
Tugas mencari sarang babi diserahkan anjing-anjing terlatih, termasuk german pointer. Semula mereka tidak menyukai anjing itu lantaran berbulu gelap. Di sana ada anggapan merasa bangga bila anjingnya berlumuran darah seusai berburu. Oleh karena itu bulu berwarna cerah disukai.
Kepopuleran anjing asal Jerman itu berkat Ong Tiauw King, hobiis di Jakarta mengirim 3 ekor ke sana setahun silam. Mereka sudah menyaksikan german pointer sebagai pemburu andal. “Anjing itu benar-benar bagus. Selain mental bagus, daya penciumannya juga tajam. Ketika memburu mangsa seolah tak kenal lelah. Bahkan, pematang sawah pun diterjangnya. Anjing kampung harus berjingkat-jingkat di pematang,” kata penggemar berburu itu menirukan salah satu rekannya di Padang, Sumatera Barat.
Tak heran bila permintaan kelompok gun dog itu makin meningkat. Dalam waktu dekat pembiak di Cisarua, Bogor itu mengirim 10 german pionter hasil ternakannya ke sana. Kiking—panggilan Ong Tiauw King berharap selain untuk berburu, anjing itu dapat memperbaiki kualitas anjing lokal.
Itu pula yang dilakukan salah satu hobiis di Bengkulu yang memiliki 2 bloodhound, 3 katahula, dan 2 german pointer. Tujuannya untuk meningkatkankualitas anjing di sana sebagai hunting dog. Sayangnya, mereka kurang berminatuntuk memacakan anjingnya lantaranbelum terbukti bagus.
Naluri berburu
Di negara asalnya, Jerman, anjing yang diperkenalkan Walter pada 1817 itu mandapat sambutan baik penggemar anjing. Struktur tulang kuat sangat cocok untuk berburu. “Langkahnya pun sangat bagus, nyaris tanpa hambatan. Mangsa tak bakal lolos dari kejarannya,” ujar bos PT Sumber Metalindo Intinusa itu.
Trubus menyaksikan 4 german pointer berlarian ke sana ke mari begitu dilepas di halaman vila milik Kiking di Cisarua. Pemandangan lebih menakjubkan ketika si pemilik menunggang kuda. Anjing-anjing itu tampak berlarian ke kanan dan ke kiri di depan kuda seolaholah menjadi pengaman bagi majikannya.
Perilaku seperti itu selalu ditunjukkannya ketika mengendus atau mengejar buruan. Secara naluri anjing itu tidak bakal melukai mangsa. Gigitannya termasuk kurang kuat. Begitu mendekati sasaran, anjing berbobot 25—30 kg itu menghentikan langkah pada jarak tertentu. Hanya sekali salakan membuat burungterbang. Bersamaan itu pemburu melepaskan tembakan. Itulah sebabnya ia disebut pointer—menunjuk sasaran.
Buruan yang lolos terus dikejar hingga dapat, meski harus berenang di air. Dengan sigap hasil tangkapan itu “dicengkeram” di antara rahangnya yang lebar. Dengan kelebihan itu, pantas bila anjing itu diperuntukkan untuk olah raga berburu.
Maskulin
Sporting dog itu termasuk energik dan aktif bergerak. “Seperti halnya kuda. Anjing ini juga butuh latihan. Kalau dikurung kelamaan ia malahan ribut,” kata Kiking sembari mengelus Mick Jagger, anjing kesayangan yang sudah 10 tahun menemani dirinya. Meski hanya 15—30menit setiap hari, anjing perlu diajak berjalan-jalan atau bermain lempar bola. Kalau mempunyai halaman luas lebih bagus anjing dilepas agar leluasa berlarike sana ke mari. Dengan begitu anjing bebas bergerak untuk membentuk ototnya.
Di luar negeri, pemilik selalu membuat jadwal rutin mengajak anjingnya berjalan-jalan mengitari perumahan. Bahkan, latihan renang pun diberikan untuk anjing, terutama untuk kelompok water dog, seperti halnya german pointer.
Lantaran superaktif, Kiking menyarankan agar hati-hati bila mengajaknya di rumah. Bila tidak, seluruh perabotan ditabraknya. Namun, tabiat itu bisa dikurangi asal dilatih sejak kecil.Meski begitu ia tidak bawel alias cerewet sehingga cocok sebagai pendamping keluarga.
Chandra Gunawan, hobiis di Sawangan, Depok, membuktikan german pointer termasuk tipe anjing bersahabat. Ketika Trubus berkunjung Nero—nama anjingnya selalu mengendus dan minta diusap kepalanya. Tak jarang anjing cokelat tua ituberlarian di depan majikannya seolah minta perhatian . “Anjing itu termasuk good companion dog, bisa bersosialisasi kepada siapa saja. Buat anak kecil pun aman,” kata Chandra.
Di antara kelompok anjing pemburu , sosoknya paling maskulin. Lihat saja, kepala besar proporsional dengan moncongnya yang panjang. Ketika sedang berlari atau menyalak tampak punggungnya lonjong mirip peluru. Dada bidang dan menonjol. Kalau dilihat dari belakang tampak otot paha belakang yang kuat. “Ngga malumaluin kalau dituntun,” ucap pengusaha tanaman hias itu sambil mengeluspunggung Nero, pointer kesayangannya.
Bandel
Selain ahli berburu, anjing itu juga dapat diandalkan sebagai penjaga rumah. “Anjing itu ebenarnya bukan guard dog. Tapi di antara anjing di grupnya ia satu-satunya yang bisa menyerang dan bertahan. Penciuman dan pendengaran sangat sensitif,” kata Kiking. Di luar negeri anjing itu digunakan untuk pendeteksi narkotika karena intelegensinya tinggi.
Ada 2 jenis german pointer, yaitu short dan wired haired. Namun, yang lebih populer berbulu pendek lantaran tampak macho dan klimis. Di Indonesia, penggemar anjing itu hanya hitungan jari. Hal itu cukup beralasan karena untuk mendapatkannya pun kelewat sulit. Kiking sudah 5 tahun kelimpungan mencari pembiak di luar negeri, bahkan di negara asalnya.
Meski berbulu tipis, ternyata ia tahan perubahan cuaca. Perawatannya pun termasuk mudah. Mandi paling banter 2 minggu sekali. Soal pakan, ia ngga terlalu rewel. (Nyuwan SB)