Masing-masing 1 kg gadung, brotowali, daun pucung, dan temu ireng, serta 1 genggam daun mindi dan rimpang bangle ditumbuk halus atau diparut. Semua bahan dicampur dengan 10 l air dan disimpan7 hari. Tiga gelas campuran itu dilarutkan dalam 16 liter air dan disemprotkan ke tanaman.***
Aglaia Selamatkan Kedelai
Kepik cokelat Riptortus linearis, kepik hijau Nezara viridula, dan kepik hijau pucat Piezodorus hybneri kerap menggagalkan panen kedelai. Serangga itu mengisap cairan sehingga biji tampak keriput. Polong akhirnya gugur. Kalaupun tidak, rasanya amat pahit. Supriyatin, periset di Balai Penelitian Kacang-kacangan dan Umbi-umbian (Balitkabi), menemukan solusinya. Penyemprotan ekstrak serbuk daun aglaia mampu menekan populasi hama 60—90%. Aglaia odorata (di Jawa Barat disebut culan; Jawa, pacar culan) mengandung flavonoid yang menurunkan produksi telur hama.***
Adudomba Cendawan
Patogen tular tanah semacam Fusarium oxysporum, Sclerotinia sclerotiorum, dan Rhizoctonia solani ancaman serius bagi pekebun hortikultura. Ancaman gagal panen di pelupuk mata saat patogenpatogen itu menyerang. Atasi saja dengan menyemprotkan cendawan lain: Gliocladium sp 2 pekan setelah tanam. Dosis 10 ml per l air. Gliocladium itu mengeluarkan zat antiobiotik untuk mengendalikan cendawan patogen. Cara kerjanya antara lain bersaing mendapat hara dan ruang atau bahkan membunuhnya dengan zat gliotoksin. Kini Gliocladium juga dipasarkan dalam berbagai merek seperti Bio GL dan Gliocompost.***