Trubus.id-Pebisnis scincare herbal di Kota Pekanbaru, Provinsi Riau, Khoirunnisa, memproduksi skincare menggunakan bahan baku berupa rempah lokal. Khoirunnisa membuat krim pelembap dengan bahan baku utama berupa tepung ubi. Salah satu manfaat dari tepung ubi yakni sebagai pencerah kulit.
Khoirunnisa juga mengombinasikan bahan alami lain seperti talkum, minyak kelapa, minyak kunyit, minyak melati, minyak nenas, minyak jagung, gambir, daun sirih merah, dan air kelapa. Bahan rempah itu ia dapatkan tidak jauh dari tempat produksi, yakni hasil bumi Provinsi Riau.
Namun, resep skincare itu hasil racikan ala Suku Dayak, Kalimantan. “Saya memperoleh racikan itu dari rekan saya,” ujar pemilik KE Sawang Skincare itu. Ia tergerak ingin mengembangkan racikan skincare ala Suku Dayak lantaran pengalaman pribadi.
“Flek hitam yang pernah ada di wajah saya terbukti langsung hilang,” ujar Khoirunnisa. Produk hasil racikan Khoirunnisa itu bertahan hingga 6 bulan. Konsumen rata-rata mengaplikasikan untuk menghilangkan flek hitam dan jerawat.
Khoirunnisa menjual dengan sistem paket yang berisi 3 jenis produk, yakni krim pelembap, sabun pencuci muka, dan toner. Harga paket mulai dari Rp170.000—Rp300.000 per paket. Produk milik Khoirunnisa sudah mengantongi NIB dan HAKI.
Krim pelembap buatan Khoirunnisa hanya satu jenis saja. “Tidak ada pembeda krim untuk siang atau krim untuk malam,” tambah Khoirunnisa. Artinya satu jenis krim pelembap bisa digunakan siang dan malam.
Itu memudahkan konsumen lantaran lebih praktis. Lazimnya beberapa produk krim pelembap berbahan kimia terdapat dua junis. Yakni krim pelembap untuk siang dan krim pelembap untuk malam.