Kesan tegas terpancar dari janur kuning berbentuk kipas yang dihadirkan di belakang rangkaian. Runcingnya ujung kipas menambah tegas rangkaian sekaligus memberi warna putih. Warna serupa juga hadir lewat bunga sedap malam dan anthurium putih.
Untuk menimbulkan nuansa merah-putih yang selaras tema perayaan, dipakai bunga anthurium merah dan honje. Paduan merah putih itu dibuat lebih anggun oleh tali dari janur putih yang memanjang di tengah-tengah rangkaian. Toh, warna hijau tetap mendominasi rangkaian bergaya tropis itu. Bahannya fi lo selloum, drasena song of jamaika, asparagus, dan sirih gading.
Perayaan 60 tahun Indonesia merdeka di Istana Merdeka berlangsung meriah. Sudut-sudut istana diperindah dengan aneka bunga, daun, atau sayuran yang ditata apik. Hampir semua dekorator terbaik dan asosiasi bunga terlibat. Di antaranya Asosiasi Bunga Indonesia (Asbindo) yang menghias kediaman resmi presiden di Istana Merdeka. Asosiasi Perangkai Bunga Indonesia (APBI) Cabang Bandung memperindah istana negara, dan Masyarakat Florikutura Indonesia, serta Aspeni.
Amat sederhana
Di tangan perangkai andal, dekorasi tampak menarik. Padahal bunga-bunga yang digunakan sederhana dan murah. Hampir tak terlihat bunga eksklusif berharga puluhan ribu per tangkai. Di ruang utama Istana Negara, misalnya, hanya dihiasi 2 burung garuda berukuran 2 m dan 2 rangkaian yang memenuhi meja kaca besar.
Kesederhanaan terlihat dari bulu di dada garuda bermateri anthurium kuno, sedangkan bulu-bulu kaki dari daun glodogan dan daun biola cantik sebagai pemanis yang menggantung di bawah dada. Daun tanaman penghijauan itu tidak lazim dimanfaatkan sebagai rangkaian karena tidak awet.
Sedangkan lobi istana dihiasi belasan rangkaian besar, juga kreasi APBI cabang Bandung. Materinya sederhana: rumput walin sebagai tiang, fi lo selloum, asparagus, dan daun gardena. Aksen merah putih dihadirkan oleh krisan standar merah dan putih yang wadahnya dari daun kordilin. Rangkaian tampil eksotis oleh bulatanbulatan dari akar pohon. Aksen bulatan itu sekaligus melambangkan 60 tahun Indonesia merdeka.
Rangkaian wah terdapat di lobi Istana Merdeka. Di lokasi perayaan itu 3 rangkaian menyedot perhatian undangan penting. Wadahnya berbentuk prisma terbalik dari daun kordilin (hanjuang merah) dan pucuk kelapa. Rangkaian bunga disusun dari phalaenopsis, krisan spider hijau, dan bunga balon. Sedangkan dasar rangkaian dipenuhi daun: bambu jepang fi lo selloum, asparagus, song of india, dan hanjuang merah. Rangkaian eksklusif lainnya di samping kursi presiden dan wakil presiden. Di situ, bunga mawar, krisan bola, phalaenopsis, dan anthurium berpadu sehingga tampak semarak.
Namun, puncak dari kreasi perangkai berada di ruang utama di Istana Merdeka. “Rangkaiannya bagus sekali,“ puji Susilo Bambang Yudhoyono saat melihat Karen Sjarief dkk dari Asbindo mendekor ruang utama kediamannya. Ia terpukau melihat pandan laut, kadaka, labu, dan akar-akaran bisa dibuat rangkaian yang amat menarik. (Syah Angkasa)