Trubus.id-Pehobi sekaligus pebisnis tanaman hias di Kota Depok, Provinsi Jawa Barat, Rico Rusdiansyah, melengkapi greenhouse miliknya dengan ruangan khusus untuk mencetak kuping gajah dengan performa unggul. Total jenderal terdapat 50 kuping gajah yang tumbuh dalam ruangan khusus itu. Ukuran tanaman beragam, mulai dari pot berdiameter 12 cm hingga 35 cm.
Sekilas ruangan khusus itu berbentuk mirip kamar. Posisinya berada di tengah-tengah greenhouse. Di dalam ruangan khusus itu Rico menyimpan sejumlah indukan kuping gajah favoritnya seperti Anthurium papillilaminum, Anthurium ‘panama’, dan Anthurium magnificum.
Di dalam ruangan khusus itu induk kuping gajah menghasilkan biji dengan daya semai tinggi. Menurut Rico keberhasilan biji saat semai bisa mencapai 100%. Angka itu tentu saja tergolong tinggi dan memuaskan. Musababnya rata-rata keberhasilan semai biji paling tinggi hanya 80%.
Salah satu penyebabnya karena induk tanaman dipelihara tanpa rekayasa agroklimat. Rico sengaja mendesain ruangan khusus itu dengan detail. Ruangan khusus di dalam greenhouse itu berukuran 5 m x 2 m x 3m. Kerangka bangunan tersusun dari baja ringan. Sementara bagian dinding dan atap terbuat dari fiber alias serat kaca yang kuat.
Pada ruangan khusus itu Rico mengatur kondisi agroklimat. Rico memastikan suhu ruangan berada pada kisaran 24°C. Seementara kelembapan udara pada angka 95%. Ia menggunakan alat pendingin suhu berupa cooling pad dan 2 kipas. Cara kerja cooling pad sederhana.
Sistem itu beroperasi dengan menambahkan embun air atau partikel-partikel air yang sangat kecil di udara sehingga meningkatkan kelembapan udara dan menurunkan temperatur dalam ruangan. Temperatur udara yang panas membuat kuping gajah, terutama variegata, merana. Hal itu akan berpengaruh juga terhadap keindahan penampilan tanaman.
Dalam ruangan khusus itu minim dari sinar matahari. Untuk memastikan tanaman tetap berfotosintesis dengan sempurna Rico juga melengkapi ruangan dengan 2 lampu light emitting diode (LED) berwarna putih sepanjang 1 m. Ia menyalakan lampu LED, kipas, dan cooling pad dari pukul 08.00—17.00.
Rico mengendalikan setiap peranti yang terpasang di ruangan melalui aplikasi di gawainya. Ia bahkan bisa memantau suhu dan kelembapan udara saat berada di luar kota. Berkat ruangan khusus yang terintegrasi dengan internet of things (IoT) itu, Rico memiliki kuping gajah dengan performa mumpuni dan produktivitas tinggi.
Menguntungkan
Pertumbuhan tanaman jauh lebih maksimal dari pada tanaman yang dirawat dengan cara konvensional. Jumlah biji yang dipanen pun lebih tinggi. Rico memanen 900 biji dalam satu tongkol indukan kuping gajah yang dirawat di dalam ruangan khusus itu. Sementara kuping gajah yang di luar kamar eksklusif itu hanya menghasilkan 450 biji.
Tentu saja itu sangat menguntungkan dari nilai bisnis. Menurut Rico investasi ruangan khusus itu tidak membuatnya rugi. Bahkan memperoleh keuntungan yang jauh lebih tinggi. Keuntungan lain dari adanya bangunan ruangan khusus itu yakni pada laju pertumbuhan tanaman.
Ia pernah mengamati pertumbuhan tanaman kecil dan tanaman remaja yang sengaja diletakkan di ruangan khusus itu. Laju pertumbuhan tanaman jauh lebih cepat. Ditandai dengan kecepatan bertambahnya jumlah daun. Selain itu karakter tanaman terlihat lebih tegas. Hal itu membuat performa tanaman meningkat. Sebanding dengan meningkatnya harga jual juga.
Sejatinya prinsip ruangan khusus yang dibangun Rico itu serupa dengan bilik tumbuh alias grow box. Pehobi biasanya menggunakan grow box untuk menyimpan koleksi tanaman eksklusif. Musababnya selain nilai investasi peralatan yang cukup tinggi di awal, biaya pemeliharaannya juga cukup menguras dompet.
Karena lingkungan tempat pertumbuhan tidak ada yang alami. Otomatis memerlukan rekayasa agroklimat selama 24 jam. Itu merupakan salah satu pertimbangan yang perlu dipikirkan oleh pehobi juga. Namun, tidak sedikit pehobi tanaman hias lain yang menempuh jalan seperti Rico. Dengan menghasilkan tanaman hias berkarakter indah menjadi kepuasan tersendiri yang tidak bisa ternilai.
Peliput: Intan Dwi Novitasari
