Trubus.id— Banyak pehobi giat memperbanyak scindapsus untuk menyambut pasar 2023. Untuk memenuhi permintaan konsumen mereka memperbanyak scindapsus dengan teknik setek batang.
Itu juga yang dilakukan oleh pengusaha tanaman aroid di Bogor, Jawa Barat, Naluri Nasution. Naluri memperbanyak S. argyraeus ‘three color’. Harga jual tanaman mencapai Rp500.000— Rp750.000 per daun.
Menurut Naluri para pehobi di mancanegara mulai melirik aroid endemik Indonesia. Oleh karena itu para petani aroid disarankan fokus memperbanyak sebelum pasar membeludak. Tujuannya menghindari kecolongan pasar.
“Artinya saat permintaan naik, petani sudah mempersiapkan barangnya,” ujar Naluri.
Hal itu merujuk pada pengalaman Naluri pada 2022. Semula ia mengumpulkan scindapsus lantaran suka pada penampilan tanaman saja. Ia tidak mengira permintaan scindapsus meningkat pada akhir 2022. Total penjualan scindapsus bersama anthurium nonjenmanii mencapai Rp250 juta.
Pemilik nurseri Art Garden Flowers di Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Riki Subagja, juga memperbanyak scindapsus. Pada 2021 Riki mengadopsi Scindapsus pictus ‘exotica’.
Scindapsus asal Sungai Kapuas, Kalimantan Barat, itu terkenal dengan nama hologram. Corak daun hijau dengan gradasi putih. Pertumbuhan hologram termasuk lama, apalagi jika suhu udara dingin. Riki membutuhkan waktu 1,5 bulan untuk menunggu munculnya 1 daun.
Pertumbuhan daun yang lambat membuat harga jual hologram tinggi. Sehelai daun hologram senilai Rp1 juta— Rp1,5 juta. Riki memperbanyak scindapsus sejak awal 2022. Ia juga memperbanyak jenis lain seperti S. pictus ‘jade satin’, S. treubii ‘moon light’, dan scindapsus biasa. Terakhir ia mengekspor 500 secindapsus ke Amerika Serikat pada Agustus 2022.
Sesungguhnya permintaan konsumen mancanegara tak pernah kosong. Namun, sejumlah negara menghendaki pengiriman setelah musim dingin. Oleh sebab itu, Riki memperlambat laju pengiriman. Ia menyebutnya sebagai masa jeda. Masa jeda untuk memperbanyak tanaman.