Trubus.id–Buah-buahan unik memberi kesan menarik, karena seringkali memiliki bentuk, rasa, atau manfaat kesehatan yang tidak biasa. Misalnya jaboticaba memiliki 7 rasa berbeda yang dirasakan 9 hari terakhir menjelang matang penuh.
Rasa jaboticaba sesungguhnya muncul pada hari ke-9. Namun, jika buah itu dimakan tanpa kulit yang tercecap justru rasa sirsak. Buah siap dikonsumsi 20–30 hari pascamuncul bunga.
Buah jaboticaba yang ungu kehitaman bergerombol di batang hingga cabang kerap menyedot perhatian. Itu salah satu ciri khas jaboticaba.
Sepintas penampilan jaboticaba mirip anggur hitam. Bentuk, warna, dan tekstur dagingnya memang mirip. Buah matang berkulit ungu pekat kehitam-hitaman dengan kulit tipis tapi kencang. Buah muda berwarna hijau.
Kulit tipis yang membungkus daging putih bening itu terasa lembut jika dikulum. Karena sifat kulitnya kencang, di daerah asalnya yakni Brazil kulit yang dikeringkan digunakan sebagai obat diare, asma, atau radang. Makanya sebutan anggur brazil pun disematkan.
Dalam satu buah ada 1-5 biji kecil. Di tanahair, penampilan buahnya saru dengan kupa Syzygium polycephalum. Kupa memang memiliki warna, bentuk, dan ukuran yang mirip dengan jaboticaba. Namun, keduanya spesies dari genus yang berbeda.
Buah unik lainnya ackee Blighia sapida yakni tanaman dari keluarga Sapindaceae yang berasal dari Afrika Barat. Buah unik satu ini dibawa oleh Kapten William Bligh ke Kew, Jamaika, pada tahun 1793. Di Indonesia, ditanam untuk menghijaukan kota Kudus, Jawa Tengah, pada 2005.
Ackee berukuran seperti salak, dengan kulit hijau yang berubah menjadi kuning terang-jingga saat matang. Buah itu memiliki tiga biji berwarna hitam mengilap di dalam aril berwarna jingga.
Daging buah bertekstur lembut, berasa gurih seperti keju, namun beracun jika belum matang karena kandungan hipoglisin A dan B.
Sebelum dikonsumsi, daging buah matang harus direbus dalam air garam atau susu untuk menghilangkan racun. Ackee cocok ditanam di tanah marginal atau ditanam dalam tabulampot sebagai tanaman penghijauan.
Mulai berbuah sekitar 5 tahun setelah penanaman dari biji atau 1 tahun jika menggunakan cangkok. Berbuah di akhir musim kemarau dan awal musim hujan.
Agar hasil optimal, buah dapat diperoleh dari bibit cangkok atau yang bertajuk lebih pendek untuk hasil lebih cepat. Tanaman ackee memiliki nilai ekologis dan estetika, namun penggunaannya harus hati-hati mengingat potensi racun pada buah yang belum matang.