Sebatang kayu bercabang dua ditancapkan di hamparan pasir berwarna-warni. Persis di sela cabang, duduk seorang kakek yang asyik memancing beberapa ekor platy. Beragam akuarium unik lain jadi pusat perhatian para pengunjung cilik Aquarama 2003.
Trubus melihat sekelompok anak bergerombol di depan akuarium. Satu dua yang penasaran mengulurkan tangan-tangan kecil mereka mengusap-usap patung sang kakek. Jeritanjeritan kecil spontan berhamburan tatkala asap dry ice tiba-tiba menyembur bak kabut dari selang kecil yang tersembunyi. Keterkejutan itu berubah menjadi gelak tawa penuh keceriaan.
Ternyata yang kepincut akuarium unik itu tak hanya pengunjung cilik. Orangdewasa tak segan merogoh kantung untuk memiliki. Dengan ukuran mini, akuarium itu dirancang untuk ditaruh di atas meja tamu, meja belajar, dan buffet. “Sangat cocok sebagai penghias ruang tamu,” ujar Yei Ling penjaga stan. Penghuninya, ikan-ikan kecil seperti guppy, molly, platy, dan barbs.
Perawatan pun sangat gampang. Air cukup diganti seminggu sekali untuk menghindari lumut. Tak perlu dikuras seluruhnya, cukup membuang setengah volume air. Namun, karena tidak dilengkapi bubble pengontrol gas CO, tanaman air perlu di ganti 2—3 bulan sekali. Caranya mudah, cabut tanaman layu, lalu ganti yang baru.
Akuarium dinding
Yang tak kalah menarik akuarium dinding. Ia dirancang seperti pigura lukisan yang ditempel di dinding. Miripmirip monitor televisi bertipe fl at. Ada yang berbentuk bujur sangkar berukuran 30 cm x 30 cm. Yang lain persegi panjang berukuran 120 cm x 30 cm dan tebalnya hanya 15 cm.
Di dalam akuarium berlapis kaca setebal 5 mm itu berserakan batu gravel warna-warni berukuran 2 mm setinggi 3—4 cm. Agar kian indah beberapa tanaman air sengaja ditanam. Akuarium itu dilengkapi pula 1—2 lampu UV berkekuatan 5 watt. Letaknya tersembunyi di bagian dalam akuarium. Tujuannya agar bisa dinikmati kala suasana temaram.
Sayang dibandingkan akuarium mini, perawatan akuarium dinding sedikit agak merepotkan. Walaupun dilengkapi saluran air masuk dan keluar, bukan perkara gampang mengganti air baru. Dibutuhkan 2 selang berdiameter 2 cm yang terhubung dengan setiap saluran. Sebelum air baru masuk, air lama perlu dibuang dulu. Sisakan ketinggian air 10—15 cm dari atas gravel.
Untuk mengganti tanaman air dan membersihkan isi akuarium, bagian atas akuarium dilengkapi sebuah pintu bukatutup. Panjang dan lebar pintu mengikuti ukuran akuarium. Pengerjaan dilakukan di atas meja atau bidang datar. Jangan sekali-kali mencoba pada saat akuarium menempel di dinding. Salah-salah bukan lumut atau kotoran terbuang, melainkan akuarium jatuh dan pecah berantakan akibat penyangga tak kuat dan bergoyang ke sana–ke mari.
Akuarium cembung
Pencinta klangenan ikan hias pun dimanjakan dengan kehadiran akuarium cembung. Akuarium berukuran 150 cm x 80 cm x 60 cm berlapis kaca setebal lebih dari 5 mm. Ia dilengkapi sebuah kaca cembung yang seolah menempel tepat ditengah-tengah akuarium. Kaca cembung yang sedikit menyembul keluar itu berdiameter sekitar 60 cm.
Menurut salah satu penjaga stan, fungsi kaca itu mirip kaca pembesar, tapi ukurannya lebih besar. Setiap ikan yang lalu lalang di depannya praktis tampak lebih besar dan lebih jelas saat dilihat mata dari muka kaca.
Tak melulu akuarium, meski tanpa ikan beberapa produsen aksesori juga menampilkan air terjun mini. Ornamen air terjun yang dibuat dari fiber itu didesain sedemikian rupa. Air didalam bak penampung seukuran bungkus rokok dapat tersedot dan keluar kembali melalui pancuran kecil. Ia cukup cantik untuk menyemarakkan ruang tamu Anda. (Dian Adijaya S)