Saturday, January 18, 2025

Petani Muda di Batang Kembangkan Budi daya Jamur, Olahan, Hingga Edukasi

Rekomendasi
- Advertisement -

Trubus.id–Petani muda asal Kabupaten Batang, Provinsi Jawa Tengah Nur Adilatus Shidqiyah, S.Tr.P memilih mengembangkan usaha budi daya dan olahan jamur tiram sejak 2019. Ia memanen 30—70 kg jamur tiram segar saban hari. 

Saat panen raya Dila— panggilan akrab Nur Adilatus Shidqiyah—menuai 1 kuintal per hari. Ia memasarkan jamur tiram segar kepada produsen olahan, restoran, dan pasar tradisional di sekitar Kabupaten Batang.

Harga jamur Rp13.000—Rp15.000 per kg dengan biaya produksi Rp8.000—Rp9.000 per kg. Pasokan jamur itu berasal dari 4 kumbung dengan kapasitas 45.000 baglog.

Satu kumbung berukuran 7 m x 15 m (15.000 baglog) dan 3 kumbung lainnya berukuran 7 m x 10 m, masing-masing berisi 10.000 baglog. Dila—menerapkan pola budi daya berkesinambungan agar panen rutin setiap hari. 

Setiap 2 kg baglog menghasilkan 2,8—3 ons jamur tiram. Konsumen menghendaki jamur tiram segar, cenderung kering, dan pengemasan sesuai permintaan. Menurut Dila jamur hasil budi daya di Sentra Jamur Batang itu jika dikeringkan susut sekitar 92%. 

“Artinya dari 12 kg jamur segar menghasilkan 1 kg jamur kering,” ujar petani jamur di Desa Lebo, Kecamatan Warungasem, Kabupaten Batang, Provinsi Jawa Tengah, itu. 

Olahan 

Sejatinya permintaan 50 kg jamur segar per hari datang dari daerah lain seperti Kecamatan Comal, Kabupaten Pemalang, Provinsi Jawa Tengah. 

“Hasil panen kami utamakan pasok untuk mitra produsen olahan jamur dan pasar di Batang dahulu,” ujar alumnus Politeknik Pembangunan Pertanian, Yogyakarta, itu. 

Saat panen raya baru ia memasok 20—25 kg per hari untuk kebutuhan ke Comal. Dila juga membuat olahan keripik dan kaldu jamur. 

Ia menuturkan, olahan itu menjadi penyelamat saat pasokan melimpah. Misal pada 2020 saat masa Covid-19 petani kesulitan menjual jamur tiram segar sehingga ia berinisiatif mengolah jamur. 

Olahan keripik jamur tiram kreasi Nur Adilatus Shidqiyah, S.Tr.P. dengan ragam varian. Foto: Dok. Nur Adilatus Shidqiyah

Dila dapat memasarkan 300— 500 kemasan keripik jamur saban bulan ke pasar modern di Provinsi Bali, Provinsi DKI Jakarta, dan Semarang, Provinsi Jawa Tengah. Setiap kemasan berisi 75 gram seharga Rp15.000. 

“Saat Lebaran keripik jamur bisa terjual 3 kuintal,” ujar pengelola jamur tiram sejak 2019 itu.

Keripik jamur kreasi Dila itu memiliki varian rasa seperti orisinal, balado, dan jagung bakar. Olahan keripik jamur bertahan hingga 6 bulan dan telah mengantongi izin edar serta sertifikat halal. Rahasianya ia hanya menggunakan tudung jamur tiram segar. 

Selain itu, Dila menggunakan mesin spinner untuk mengurangi kadar minyak sehingga menghindari keripik cepat tengik. Pengemasan juga menggunakan aluminium dan silika gel agar tidak ada udara terperangkap.

Sementara produksi kaldu jamur baru sesuai pemesanan. Ia menjual Rp25.000 per botol (80 gram). 

Sentra Jamur Batang juga menjadi tempat edukasi bagi siswa taman kanak-kanak hingga sekolah menengah pertama (SMP) sejak 2023. Cukup dengan Rp15.000 per orang bisa memperoleh edukasi budi daya jamur, petik jamur, dan juga edukasi hewan reptil. 

“Kita bekerja sama dengan komunitas hewan,” ujar perempuan berumur 26 tahun itu.

Dari usaha jamur tiram itu Dila mengantongi omzet Rp20 juta—Rp30 juta per bulan. Selain itu, Dila juga turut membantu membuka lapangan pekerjaan. 

Sentra Jamur Batang merupakan binaan Dompet Dhuafa Jawa Tengah. Berbasis pemberdayaan masyarakat, khususnya untuk para perempuan sebagai penerima manfaat. 

“Ada beberapa penerima manfaat, untuk di budidaya 3 orang, beberapa untuk bagian produksi olahan hingga pengemasan,” ujar Dila.

Berkembang Budidaya jamur tiram bukan tanpa hambatan. Kondisi dalam kumbung memengaruhi produksi jamur. 

Dila hanya memperoleh 20 kg jamur tiram segar per hari saat cuaca panas bersuhu 33°C. Idealnya suhu dalam kumbung kurang dari 28°C. 

Oleh karena itu, Dila menerapkan peredam panas dengan buble aluminium pada salah satu kumbung. Hasilnya suhu turun 5°C dibandingkan dengan kumbung lain. Ia juga kerap melakukan penyiraman rutin setiap sore.

- Advertisement -spot_img
Artikel Terbaru

Startup di Swedia Sajikan Kebun Vertikal Hidroponik Langsung di Supermarket

Trubus.id–Memanen dan memetik sayuran segar langsung dari supermarket bukan tidak mungkin.  Sebuah startup asal Swedia, Swegreen mengembangkan kebun vertikal...
- Advertisement -

More Articles Like This

- Advertisement -spot_img