Wednesday, December 11, 2024

Petik Sayuran di Teras

Rekomendasi
- Advertisement -

Perangkat aeroponik dan hidroponik berukuran kecil. Cocok untuk lahan sempit.

Sayuran kale tumbuh di perangkat hidroponik vertikal milik Tatag Hadi.
Sayuran kale tumbuh di perangkat hidroponik vertikal milik Tatag Hadi.

Sebanyak 60 tanaman bayam merah tumbuh subur di permukaan bak berbahan serat kaca berukuran 80 cm x 120 cm x 50 cm. Pekebun sayuran hidroponik di Kecamatan Curug, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten, Jimmy Halim, membudidayakan bayam merah itu dengan teknik aeroponik. Ia menampung larutan nutrisi dalam bak berbahan serat kaca hingga ketinggian separuh tinggi bak.

Jimmy Halim dan perangkat aeroponik berukuran mini rancangannya.
Jimmy Halim dan perangkat aeroponik berukuran mini rancangannya.

Jimmy lalu memompa larutan nutrisi melalui pipa polivinil klorida (PVC) berdiameter setengah inci yang dipasang horizontal di bagian tengah bak. Ia menggunakan pompa akuarium berdaya 60 watt yang mampu mengalirkan larutan nutrisi dengan debit 3.200 liter per jam. Ia memasang nozel di beberapa titik pipa berjarak antarnozel sekitar 20 cm. Dari lubang-lubang nosel itulah larutan nutrisi memancar seperti air mancur.

Tumbuh optimal
Pancaran nutrisi itu membasahi akar bayam merah yang menjuntai dari dasar pot. Tanaman menyerap nutrisi itu. Jimmy Halim menanam bayam merah di media rockwool. Pemilik Jiri Farm itu menempatkan media di pot mini yang ditopang lembaran stirofoam. Bak 80 cm x 120 cm x 50 cm itu mampu menampung hingga 60 tanaman. Ia menggunakan pupuk AB mix sebagai sumber nutrisi.

Perangkat hidroponik portabel rancangan Jimmy Halim.
Perangkat hidroponik portabel rancangan Jimmy Halim.

Tingkat kepekatan—ditunjukkan dengan nilai electrical conductivity (EC)—berkisar 1,4—1,8 mS/cm. Saat Trubus berkunjung, umur tanaman bayam merah 15 hari setelah tanam. Jimmy mengatakan, pada umur 30 hari bayam siap panen. Ia juga membudidayakan bayam merah dengan teknik aeroponik dengan wadah yang lebih kecil, yakni kotak plastik berukuran 50 cm x 70 cm x 40 cm. Pada kotak seukuran itu mampu menampung 35 tanaman.

Menurut ahli hidroponik di Jakarta, Yos Sutiyoso, pasokan oksigen untuk tanaman pada budidaya dengan teknik aeroponik lebih optimal. Sebab, pada aeroponik larutan nutrisi disemprotkan ke perakaran dalam bentuk butiran-butiran halus. “Setiap butiran halus itu mengikat oksigen dari udara ketika disemprotkan ke perakaran sehingga kadar oksigen terlarut pada butiran nutrisi meningkat,” ujar Yos.

Dengan teknik aeroponik pertumbuhan tanaman lebih optimal.
Dengan teknik aeroponik pertumbuhan tanaman lebih optimal.

Selain itu Jimmy juga membuat perangkat hidroponik mungil, hanya terdiri atas lima talang dengan 5 lubang tanam per talang atau total 25 lubang tanam. Talang-talang itu disusun searah dengan kemiringan dan dipasang di atas permukaan wadah nutrisi berukuran 50 cm x 70 cm x 40 cm. Perangkat yang lebih besar terdiri atas 6 talang yang disusun seperti rak. Setiap talang terdiri atas 10 lubang tanam atau total 60 lubang tanam.

Jimmy menggunakan ember plastik untuk wadah nutrisi. Pemilik Jiri Farm itu membuat perangkat aeroponik dan hidroponik skala kecil untuk lahan sempit. “Saya membuat kedua model itu untuk inspirasi bahwa di lahan sempit bisa menghasilkan aneka jenis sayuran, minimal untuk konsumsi sendiri dan keluarga,” ujarnya. Menurut Jimmy tren budidaya nirtanah ternyata bukan untuk skala komersial, tapi untuk skala hobi.

Aeroponik mini hanya menggunakan pompa akuarium untuk memompa nutrisi.
Aeroponik mini hanya menggunakan pompa akuarium untuk memompa nutrisi.

Desain beragam

Jimmy mengatakan, “Para konsumen lebih suka memproduksi sayuran hidroponik sendiri ketimbang membelinya di pasar swalayan.” Itulah sebabnya di pasaran perangkat hidroponik untuk skala hobi memiliki desain yang beragam. Salah satunya perangkat hidroponik yang digunakan Tieke Utama, pehobi hidroponik di Kota Bekasi, Jawa Barat. Perangkat itu berupa wadah-wadah yang disusun vertikal.

Sementara wadah nutrisi berada pada wadah di paling bawah. Nutrisi dari wadah terbawah itu kemudian dipompa ke wadah paling atas, lalu mengalir melalui lubang di bagian dasar wadah ke wadah di bawahnya, begitu seterusnya. Model serupa juga Trubus jumpai di farm hidroponik milik Tatag Hadi Widodo di Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Namun, wadah tersusun zig-zag dan lebih renggang sehingga tanaman tumbuh lebih leluasa.

Perangkat hidroponik vertikal yang digunakan Tieke Utama.
Perangkat hidroponik vertikal yang digunakan Tieke Utama.

Kedua model perangkat hidroponik itu menggunakan media tanam berupa kerikil zeolit atau hidroton. Perangkat-perangkat hidroponik jinjing itu memungkinkan para pehobi bercocok tanam di rumah dengan teknologi hidroponik. Kini tak ada lagi alasan lahan sempit untuk bercocok tanam. (Imam Wiguna)

- Advertisement -spot_img
Artikel Terbaru

Kementan Ungkap Strategi Komunikasi dan Promosi Produk Susu Organik

Trubus.id–Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH), Kementerian Pertanian (Kementan) menjalin kerja sama dengan  Pemerintah Denmark dalam program...
- Advertisement -

More Articles Like This

- Advertisement -spot_img