Tuesday, March 4, 2025

Pinang Baru Molinow

Rekomendasi

Pinang baru molinow bersosok pendek sehingga memudahkan panen. Buah tinggi tanin.

Kelestarian pinang molinow di kebun warga dekat pusat kota Kotamobagu, Sulawesi Utara, terancam.
Kelestarian pinang molinow di kebun warga dekat pusat kota Kotamobagu, Sulawesi Utara, terancam.

Kota Kotamobagu, Sulawesi Utara, bukanlah sentra penanaman pinang di Indonesia seperti Jambi dan Nusa Tenggara Timur. Meskipun demikian kota yang terbentuk pada 2007 itu mempunyai plasma nutfah Areca catechu yang tidak dimiliki daerah lain. Lazimnya buah muda pinang berwarna hijau gelap dan jingga saat matang. Sementara pinang dari Kotamobagu berkelir hijau muda sewaktu muda kemudian kuning ketika masak.

Ukuran pinang kotamobagu pun lebih besar (62 g) dibandingkan dengan varietas betara yang sudah dirilis (47 g). Yang paling penting kandungan tanin pinang dari kota seluas 184,33 km² itu paling tinggi, yakni 11,78%. Tanin pada pinang lainnya berkisar 5—9%. Senyawa aktif yang paling banyak dimanfaatkan dalam biji tanaman kerabat jambe rende Areca pumila itu adalah arekolin.

Dirilis
Diduga makin tinggi tanin, semakin banyak arekolin. Arekolin salah satu alkaloid berupa ester metil-tetrahidrometil-nikotinat dan berwujud sebagai minyak basa keras. Alkaloid manjur mengatasi berbagai penyakit seperti haid dengan darah berlebihan, mimisan, penyakit kulit, cacingan, disentri, dan gigi goyang. Riset terbaru menunjukkan, ekstrak etanol biji pinang berpotensi antikanker payudara.

Pinang molinow berkadar tanin tinggi hingga 11,78%.
Pinang molinow berkadar tanin tinggi hingga 11,78%.

Selain sebagai bahan baku farmasi dan industri, biji pinang memiliki nilai gizi baik dan bercitarasa lezat. Biji pinang mengandung protein (20,8%), lemak (42,2%), karbohidrat, dan vitamin larut air (A, D, E dan K). Biji betelpalm—sebutan pinang di Belanda—juga berisi kalsium, magnesium, fosfor, kalium, natrium, besi, dan mineral lain yang dapat mencegah anemia dan depresi.

India menggunakan arekolin sebagai bahan baku industri, farmasi, dan tekstil. Sayangnya Indonesia baru bisa menjual biji kering. Perbedaan lainnya tinggi pohon dewasa hanya 4 m, sedangkan pinang lain sekitar 7—10 m. Oleh karena itu pinang dari Kotamobagu tergolong katai. Sosok pendek bukan kekurangan tanaman kerabat pinang tunku Areca tunku itu, justru jadi kelebihan.

Pekebun tidak perlu repot memanjat tanaman saat memanen. Jika pun menggunakan alat, galah pendek pun bisa. Intinya pemanenan buah tanaman anggota famili Arecaceae itu gampang. Pinang termasuk tanaman berumah satu karena bunga jantan dan betina berada dalam satu tandan dan menyerbuk silang. Namun, sekitar 50% bunga pinang dari Kotamobagu menyerbuk sendiri.

Artinya saat bunga betina mekar masih ada bunga jantan yang berkembang. Pada pinang lain bunga jantan lebih dahulu mekar. Setelah bunga jantan rontok, bunga betina baru muncul sehingga terjadi penyerbukan silang dengan tanaman lain. Dengan kata lain jika kita menanam pinang kotamobagu dari biji, kemungkinan karakter tanaman sama dengan induk. Bunga betina berada pada bagian dasar tangkai rangkaian bunga.

Buah muda molinow hijau muda, pinang lainnya lazimnya hijau gelap.
Buah muda molinow hijau muda, pinang lainnya lazimnya hijau gelap.

Adapun bunga jantan terletak menyebar dari bagian luar sampai ujung tangkai rangkaian bunga. Ukuran bunga jantan lebih kecil dan jumlahnya banyak. Total jenderal terdapat lima perbedaan—warna buah, bobot buah, kadar tanin, tinggi, dan penyerbukan—karakter antara pinang dari kota yang berbatasan dengan Provinsi Gorontalo itu dengan pinang dari daerah lain.

Varietas unggul
Semua perbedaan itu menjadikan pinang dari kotamobagu tergolong varietas baru. Saat ini tanaman asal kota berpopulasi 107.459 jiwa itu disebut pinang molinow. Kata molinow merujuk pada nama desa tempat pinang itu ditemukan. Rencananya molinow akan dilepas sebagai varietas unggul nasional pada akhir 2017. Kini tersedia sekitar 1.100 bibit molinow dan 600 tanaman yang mengisi kebun induk.

Molinow bakal menjadi pinang unggul kedua yang dilepas Kementerian Pertanian. Sebelumnya lembaga yang berkantor pusat di Jakarta Selatan itu melepas betara sebagai pinang unggul pertama di Indonesia (baca Pinang Unggul Pertama, Trubus edisi November 2014). Hasil analisis jarak genetik antara molinow dengan tiga aksesi lain seperti molinow 1, mongkonai, dan galang suka makin menegaskan molinow berbeda dari yang lain.

Tumpangsari pinang dan kelapa di kebun percobaan milik Balai Penelitian Tanaman Palma.
Tumpangsari pinang dan kelapa di kebun percobaan milik Balai Penelitian Tanaman Palma.

Pepatah tak ada gading yang tak retak pun berlaku pada molinow. Meski memiliki beragam keunggulan, molinow mempunyai beberapa kelemahan seperti produktivitas rendah 16 kg buah matang per pohon setahun. Bandingkan dengan produksi buah betara yang mencapai 30,91 kg per pohon setahun. Produktivitas itu hanya estimasi yang diperoleh dari perkalian antara jumlah tandan per pohon, jumlah buah per tandan, dan bobot buah matang/butir.

Berdasarkan pengamatan sementara, molinow juga tidak tahan kondisi kering. Saat kemarau panjang tanaman kerabat pinang monyet Areca vestiara itu tidak berproduksi sama sekali. Sementara pinang lain masih berbuah walau sedikit. Artinya molinow menghendaki lokasi yang airnya cukup saat kemarau. Dengan begitu ia masih bisa berbuah. Harap mafhum di tempat asalnya, meski kemarau, air masih tersedia.

Bobot molinow lebih besar ketimbang pinang lainnya.
Bobot molinow lebih besar ketimbang pinang lainnya.

Tim peneliti dari Balai Penelitian Tanaman Palma (Balit Palma) menemukan molinow pada 2003. Di Desa Molinow, Kota Kotamobagu, Sulawesi Utara, pinang hanyalah tanaman pekarangan atau pembatas kebun. Peneliti pun hanya menemukan 60—70 molinow dan itu tergolong sedikit. Asal usul tanaman itu masih dalam pelacakan. Sejatinya molinow salah satu plasma nutfah pinang Indonesia.

Sejak 1994—2007 Balit Palma mengeksplorasi beberapa daerah di Indonesia seperti Jambi, Sulawesi Utara, Gorontalo, dan Papua, demi mengumpulkan plasma nutfah pinang tanahair. Berdasarkan potensi yang dimiliki, molinow berpeluang cukup besar menjadi materi pemuliaan untuk merakit varietas pinang unggul. Harapannya dari molinow didapat pinang yang berproduktivitas buah dan berkadar tanin tinggi. (Ir Miftahorrachman, peneliti pinang di Balai Penelitian Tanaman Palma, Sulawesi Utara)

- Advertisement -spot_img
Artikel Terbaru

Meningkatkan Produktivitas dan Kesehatan: Unsoed Teliti Green Super Rice dan Beras Hitam

Trubus.id–Dosen Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed), Prof. Dr. Ir. Suwarto, M.S., mengembangkan varietas unggul padi Green Super Rice (GSR). Menurut...

More Articles Like This

- Advertisement -spot_img