Wednesday, September 11, 2024

Piper Penghias Taman

Rekomendasi
- Advertisement -

Trubus.id— Nama piper identik dengan lada (Piper nigrum) atau sirih (Piper betle). Keduanya sekerabat, anggota keluarga Piperaceae yang beranggotakan 2.000 spesies. Ada juga piper berdaun elok sehingga layak jadi penghias teras. Sebut saja Piper hylebates.

“Piper jenis ini bentuknya lucu, daun dan batang berbulu, warna daun hijau pekat, cocok ditanam di pot sebagai tanaman hias. Saya menyukainya,” kata Rani Asmarayani, Ph.D.

Peneliti sistematika tumbuhan di Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) itu menunjukkan Piper hylebates C. DC. yang tumbuh subur dalam pot di teras rumah. Rani mendapatkan piper baru dari pemulia tanaman di Kota Bogor, Provinsi Jawa Barat, Gregori Garnadi Hambali.

Greg memperoleh tanaman itu dari rekannya Mr Tan yang melakukan eksplorasi di Ekuador dan Peru. Rani mengoleksi piper jenis lain, yakni Piper cf. boorneense N.E.Br. dan Piper albert-smithii.

Piper cf. boorneense merupakan spesies dari Pulau Kalimantan. Daun hijau muda dan Piper hylebates berbulu tipis atau beludru. Otot daun amat kentara membuatnya makin istimewa. Piper cf. boorneense tumbuh menjulang tinggi hingga 1 m seperti P. hylebates.

Sementara itu P. albert-smithii koleksi Rani, berbatang dan daun tanpa bulu. Keistimewaan tanaman asal Peru itu berdaun tipis dan ornamental. Gregori Garnadi Hambali mengatakan, masyarakat menyukai piper sebagai tanaman hias karena adaptif.

Menurut Greg—sapaan akrab Gregori Garnadi Hambali—dengan kelembapan yang tinggi piper bisa tumbuh bagus. “Tentu dengan begitu di pojok taman bisa ditanami itu sebagai penghias taman,” ujar Master Biologi Konservasi alumnus Universitas Birmingham, Inggris, itu.

Apalagi perbanyakan piper bisa dengan setek daun yang berakar setelah 1—2 bulan. “Yang jelas semua tergantung dari panjang setek dan banyaknya daun yang ada,” tutur pemulia aglaonema dan tanaman hias lain kelahiran 19 Februari 1949 itu.

Greg menyebut media tanam menjadi salah satu hal terpenting agar tanaman tumbuh baik. Gunakan media tanam yang bebas dari patogen seperti sekam bakar. Semula Rani menanam piper dengan media tanam berupa tanah murni. Namun, pertumbuhan tanaman itu lambat.

“Saya lihat daunnya tidak tumbuh-tumbuh. Kemudian saya mengganti media tanam, dan akhirnya tumbuh subur,” kata perempuan berusia 44 tahun itu.

Rani mengganti dengan media tanam berupa lapisan tanah bagian atas (top soil), sekam bakar, dan pupuk kandang agar tanaman tumbuh sentosa. Perawatan lain yakni mengatur kelembapan media tanam. Rani menyiram tanaman dengan irigasi tetes. Rani menyalakan nozel irigasi itu dua kali sehari, pagi dan sore dengan waktu masing-masing 2 menit.

“Intinya media tanam harus selalu lembap. Jangan sampai kering,” tutur Rani.

- Advertisement -spot_img
Artikel Terbaru

Kembangkan Produk Hilir, Warga di Medan Bikin Aneka Sambal Cabai Berpadu Andaliman

Trubus.id–Warga Kota Medan, Provinsi Sumatra Utara, Richard, berinovasi  membuat aneka sambal cabai dengan campuran andaliman. Sambal Gerilya atau nama...
- Advertisement -
- Advertisement -spot_img

More Articles Like This

- Advertisement -spot_img