Mengendalikan serangan virus kerdil yang mengancam tanaman pisang.
Trubus — Sosok daun muda lebih tegak, pendek, dan sempit. Tangkai daun juga yang lebih pendek dari biasanya, menguning sepanjang tepinya, dan mengering. Setelah itu daun rapuh dan mudah patah. Jika gejala itu muncul, pertanda banana bunchy top virus (BBTV) tengah menyerang. Selain itu pertumbuhan tanaman anggota famili Musaseae itu terhambat alias kerdil. Oleh karena itu, para ahli juga menyebut kerdil pisang atau kerdil kuning.
Infeksi virus anggota famili Nanoviridae itu mengakibatkan tepi helai daun yang kuning kecokelatan dan mengering. Permukaan bawah daun kedua atau ketiga akan tembus cahaya disertai garis putus-putus berwarna hijau tua. Serangan yang parah juga mengakibatkan tanaman gagal panen sehingga mengakibatkan kerugian ekonomis. Penanganan penyakit kerdil kuning itu cukup sulit, karena hingga saat ini sifat virus tidak dapat dimurnikan.
Halau kerdil kuning
Celakanya hingga kini belum ada kultivar pisang yang tahan terhadap serangan penyakit yang kali pertama diidentifikasi di Fiji pada 1879 itu. Tanaman pisang yang terserang biasanya kultivar komersial seperti barangan, emas, raja bulu, atau tongkat langit. Pisang ambon hijau, ambon kuning, atau pisang nangka termasuk kultivar toleran terhadap BBTV. Tanaman terserang mampu menyesuaikan diri sehingga gejala tidak tampak dan buah masih dapat dipanen.
Penyakit yang juga disebut dengan banana virus 1 itu endemis di seluruh sentra pisang Indonesia baik di Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, Papua, dan Bali. Penyebaran virus itu biasanya ditularkan melalui bahan tanaman. Bibit tanaman yang sakit menjadi sumber utama infeksi banana virus 1. Virus jahat itu juga menunggangi kutu daun Pentalonia nigronervosa sehingga penularan dari tanaman satu ke tanaman lain lebih mudah.
Rencana perancangan varietas baru tahan BBTV masih dalam tahap mengumpulkan sumber daya genetik. Langkah awal agar tanaman pisang bebas infeksi virus kerdil kuning itu adalah penanaman bibit hasil perbanyakan kultur jaringan atau benih dari bonggol yang bebas virus. Bila “kecolongan”, sebaiknya pekebun segera membongkar tanaman yang menunjukkan gejala serangan dan membakarnya. Tujuannya agar tidak menumbuhkan tunas baru yang kemungkinan membawa virus BBTV.
Pengendalian serangga vektor juga perlu dilakukan menggunakan insektisida yang sesuai dengan dosis rekomendasi. Insektisida dengan bahan aktif lamda sihalotrin, deltametrin, abametrin, atau fipronil untuk mengendalikan kutu daun yang kemungkinan membawa virus BBTV. Pekebun sebaiknya juga menjaga kebersihan lahan. Pembersihan tanaman inang dari kutu daun untuk menghindari meluasnya serangan penyakit kerdil kuning pada lahan pisang.
Atasi bunchy top virus
Periset Institut Pertanian Bogor, Reyna Listiani membuktikan bakteri Pseudomonas fluorescens membantu mengurangi pengaruh infeksi BBTV pada tanaman pisang. Cara aplikasi cukup dengan merendam bibit tanaman pisang pada larutan bakteri selama 24 jam. Setelah itu tanaman dapat dipindahkan ke polibag yang berisi arang sekam dan pasir dengan perbandingan 1:1 untuk perbesaran.
Bakteri itu terbukti dapat menambah tinggi, lebar daun, dan panjang daun pisang. Bakteri genus Pseudomonas biasanya mendominasi daerah rizosfer yang dapat memacu hormon auksin yang bertugas merangsang pertumbuhan tanaman, sehingga pisang tidak sempat menjadi kerdil akibat bunchy top. (Drs. Agus Nurawan, M.P., peneliti Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa Barat)