Trubus.id–Berinovasi dengan menciptakan berbagai produk olahan nanas merupakan salah satu cara Kelompok Tani (Poktan) Alam Sari terus maju dan berkembang. Poktan Alam Sari itu beralamat di Desa Tambak Mekar, Kecamatan Tambak Mekar, Kabupaten Subang, Provinsi Jawa Barat.
Poktan Alam Sari bervisi menjadi industri olahan buah nanas terbaik, sehat, berkualitas tinggi, serta mampu bersaing di dalam dan luar negeri.
Sementara misi Poktan Alam Sari yaitu mengenalkan Alam Sari sebagai industri pengolahan buah nanas yang menjadi ciri khas atau ikon Subang dan mengelola perusahaan secara profesional dengan kualitas produk olahan buah nanas yang tinggi dan bervariasi.
Misi lainnya memberdayakan petani nanas dan masyarakat sekitar dengan pengolahan buah nanas sehingga mampu meningkatkan nilai pendapatan keluarga.
“Poktan Alam Sari telah berjalan selama 27 tahun tepatnya berdiri pada tahun 1997 dengan jumlah anggota 20 orang,” ujar Ketua Poktan Alam Sari, Ade Patas.
Pada tahun 1997, Poktan Alam Sari mulai membuat produk dodol untuk dipasarkan ke berbagai wilayah dan mendapatkan respons positif dari masyarakat. Poktan Alam Sari terus berinovasi mengembangkan berbagai jenis olahan nanas.
Ragam olahan itu seperti wajik nanas pada tahun 2002, kerupuk dan sirop nanas (2008), jus nanas (2012), serta cokelat nanas (2013). Dodol nanas merupakan produk utama dari Poktan Alam Sari dan digemari berbagai kalangan masyarakat.
Kini Poktan Alam Sari terus mengembangkan pasarnya hingga ke berbagai wilayah dan menjadi salah satu oleh-oleh khas Kabupaten Subang. Pemasaran produk olahan nanas Poktan Alam Sari dilakukan di sekitar Subang seperti rest area dan tempat perhentian bis.
Plt. Direktur Jenderal Hortikultura, Dr. Ir. Muhammad Taufiq Ratule, M.Si. menyatakan bahwa Direktorat Jenderal Hortikultura mendorong penumbuhan dan pengembangan UMKM Hortikultura guna meningkatkan nilai tambah produk hortikultura baik segar maupun olahan.
Selain itu, penumbuhan UMKM Hortikultura diharapkan mampu mengatasi surplus produksi komoditas segar sehingga selaras dengan program pembangunan pertanian untuk menghasilkan komoditas hortikultura hilir yang unggul dan berdaya saing tinggi.
Sampai tahun 2023 terdapat 487 UMKM Hortikultura yang sudah dikembangkan, sudah mulai menghasilkan, dan sudah mulai memasarkan.
Bantuan Kementan
UMKM Hortikultura terus dikembangkan pada tahun 2024 dengan target 185 UMKM di lokasi sentra produksi hortikultura yang menghasikan sesuai dengan kriteria penerima bantuan yang dipersyaratkan.
Senada dengan hal itu, Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Hortikultura (PPHH), Hotman Fajar Simanjuntak, S.T. M.M. menyampaikan bahwa Direktorat PPHH telah mengalokasikan bantuan sarana dan prasarana pascapanen serta pengolahan.
Bantuan itu dialokasikan untuk pelaku usaha yang sesuai kriteria yang ditetapkan untuk mendukung penumbuhan UMKM Hortikultura di Indonesia.
Melalui bantuan itu diharapkan dapat meningkatkan nilai tambah dan daya saing produk hortikultura serta inovasi diversifikasi produk yang bermanfaat bagi peningkatan pendapatan dan kesejahteraan petani hortikultura. (Henni Kristina Tarigan, S.P., M.E.)