Trubus.id— Talas kimpul layak menjadi bahan pangan pokok untuk mendukung ketahanan pangan Indonesia. Itu diungkapkan oleh Prof. Evy Damayanthi, dosen di Departemen Ilmu Gizi Institut Pertanian Bogor (IPB).
Evy mengatakan talas kimpul merupakan makanan sumber karbohidrat, rendah lemak, dan indeks glikemiksnya rendah. Talas kimpul juga mengandung zat gizi yang bermanfaat untuk kesehatan.
“Ada kandungan serat pangan, pati resisten, mineral tembaga dan kalium, vitamin B3 dan komponen bioaktif diogenin serta flavonoid,” jelas Evy, dilansir dari laman IPB University.
Menurut Evy, serat pangan ini bagus untuk organ pencernaan. Jika dibandingkan dengan talas bogor, gembili dan singkong, talas kimpul memiliki kandungan karbohidrat yang tinggi, rendah lemak, rendah kalori, mudah dicerna, dan bebas gluten.
Talas kimpul dapat dianggap sebagai bahan baku yang layak untuk mendapatkan pati resisten tipe III (RS3). Pati resisten ini bagus untuk kesehatan karena mencegah penyakit kardiovaskular, kanker kolon, diabetes, obesitas dan osteoporosis.
Pati resisten juga menyehatkan usus, memudahkan penyerapan zat gizi mikro hingga meningkatkan jumlah mikroorganisme probiotik dalam tubuh.
Talas kimpul juga memiliki komponen bioaktif seperti alkaloid, flavonoid, saponin, tannin, steroid, diosgenin hingga fenol. Evy menyebut senyawa diosgenin bagus untuk kecantikan karena menjaga kesehatan kulit (antiaging).
“Selama ini, talas kimpul hanya diolah dengan cara direbus dan digoreng, padahal talas kimpul bisa dijadikan tepung yang kemudian diolah menjadi cookies, roti tawar, mie kering, mie basah, bakso, brownies, dan bahan pengental makanan,” paparnya.
Ragam olahan yang bisa dibuat dari talas kimpul itu, menurut Evy semakin menguatkan bahwa talas kimpul berpotensi menjadi salah satu bahan pangan yang bisa mendukung ketahanan pangan Indonesia.