Trubus.id— Kesibukan William Lee mulai meningkat pada September. Penyebabnya volume panen durian musang king makin banyak. Musim panen buah sejak Juni dan berlangsung hingga Desember.
Pekebun durian di Pahang, Malaysia, itu menyeleksi buah berdasarkan bobot, bentuk buah, serta kondisi duri dan kulit buah. William membawa buah lolos seleksi ke bangunan seluas 2.500 m².
Posisi bangunan itu di dekat dengan kebun. Di dalamnya terdapat ruangan dan peralatan untuk membekukan buah durian utuh beserta kulit dengan nitrogen cair. Proses pembekuan selama 2 jam dalam suhu minus 110ºC.
Mesin pembeku berkapasitas 1 ton buah. Buah-buah durian beku itulah yang dikirim William ke pasar Tiongkok. William menuturkan, volume ekspor tergantung permintaan pembeli di mancanegara. Importir memesan buah durian jauh-jauh hari sebelum panen tiba.
Pengusaha itu menggunakan kontainer 40 feet untuk mengirim durian beku. Pasar Negeri Tirai Bambu itu menghendaki buah berbobot 2 kg dan penampilan buah sempurna tanpa cacat.
Eksportir lain di Pahang, Malaysia, Lee Wai Mun juga menempuh cara serupa. Ia mengirim durian beku utuh ke Tiongkok. Lee Wai Mun bekerja sama dengan pekebun mitra untuk menjaga pasokan buah. Negeri jiran itu gencar mengembangkan durian sebagai komoditas yang menguntungkan.
“Berkebun musang king sangat menguntungkan,” ujar Lee Wai Mun.
Wiliam mengatakan hal serupa. Sebagian besar pekebun di Pahang mengembangkan musang king untuk memenuhi pasar ekspor. Namun, sejatinya Malaysia baru mengambil ceruk pasar 4% dari keseluruhan ekspor durian dunia. Selebihnya 95% milik Thailand, sisanya negara lain seperti Filipina dan Indonesia.
Anda bisa membacanya lebih lanjut di Majalah Trubus Edisi 646 September 2023. Majalah Trubus mengupas tuntas prospek baru bisnis durian dari Liputan Malaysia. Dapatkan Majalah Trubus Edisi 646 September 2023 di Trubus Online Shop atau hubungi WhatsApp admin pemasaran Majalah Trubus.