Trubus.id— Air dalam akuarium berukuran 2 m x 0,8 m x 1,7 m itu amat bening. Belasan diskus berwarna-warni berpadu tanaman air seperti kadaka dan anubias terpampang jelas sehingga kian seronok.
Tentu saja akuarium itu menarik perhatian pengunjung pameran ikan hias Nusanatara Aquatica (Nusatic) 2023 pada 14—16 Juli 2023. Banyak pengunjung mengambil gambar bahkan berswafoto dekat akuarium. Akuarium itu hasil kreasi Hendra Gandhi dan Shelly Christeen.
“Jenis akuarium ini kerap digunakan sebagai penyekat antara ruangan sehingga air selalu bening sebuah keniscayaan,” kata Shelly.
Ia mengatakan hal pertama yang mesti diperhatikan demi memiliki akuarium diskus optimal yakni mengecek kualitas air. Harap mafhum, kualitas air di berbagai tempat beragam.
Adapun parameter ideal untuk diskus antara lain memiliki pH 6,5—7,5, dan total dissolve solid (TDS) 100—200. Sebetulnya pH air 7,7—8 masih memungkinkan karena diskus mampu berdaptasi.Sementara TDS kurang dari 60 menyebabkan ikan mudah sakit.
“Sejatinya TDS adalah kandungan mineral pada air. Jika kekurangan mineral ikan mudah sakit,” kata Co-Founder Zora Discus itu.
Namun TDS berlebih hingga 300—500 masih relatif aman. Hendra menambahkan menjaga suhu air 28°C—30°C juga upaya mengoptimalkan diskus tetap fit dalam akuarium. Lantas apa rahasia akuarium bisa sebening kaca?
Menurut Shelly, kunci menjaga air tetap bening dengan menerapkan perpaduan antara filter mekanis, filter biologis, dan sinar ultraviolet. “Sistem pada akuarium bersirkulasi,” kata pehobi diskus sejak 2018 itu.
Pertama air yang keluar masuk ke filter mekanis di samping akurium. Shelly dan Hendra memodifikasi filter mekanis di samping akuarium dengan sistem pipa berisi filter mekanis. “Dengan sedikit modifikasi tidak berisik seperti filter kebanyakan,” kata Shelly.
Air kemudian mengalir ke bagian bawah masuk ke filter mekanis wet dry atau kering basah. Shelly menambahkan, kelebihan filter kombinasi itu lebih optimal menyaring sisa kotoran. Jika pehobi hanya menggunakan satu filter basah memungkinkan kotoran menumpuk sehingga penyaringan kurang optimal.
Setelah disaring filter mekanis, air mengalir ke filter biologis pada bagian bawah akuraium. Shelly dan Hendra menggunkan filter biologis Mountain Tree Lotus Root Bacteria generasi ke-3.
“Kelebihan filter biologis teknolgi terbaru bisa menghasilkan ion yang membantu pertumbuhan dan daya tahan tubuh ikan,” kata Hendra.
Filter biologis juga menyaring amonia dengan bantuan bakteri baik sehingga zat bersifat racun terbuang saat pergantian air. Setelah itu air mengalir ke filter mekanis yang khusus menyaring sisa kotoran dan debu sebelum ditembakkan pompa kembali ke akuarium.
Bagian penyaring terakhir itu juga dilengkapi sinar ultraviolet. Tujuannya membunuh bakteri dan menekan pertumbuhan lumut. Tidak heran air yang dihasilkan jernih sebening kaca.