Trubus — Anak Eko Yuningsih menderita luka akibat terjatuh ketika bermain. Usia anaknya baru 9 tahun. Naning—panggilan akrab Eko Yuningsih—membiarkan luka itu. Ia tidak mengobati dengan baik sehingga melebar menjadi borok yang bernanah. Naning bolak-balik membawa sang buah hati ke dokter spesialis kulit. “Sudah diberi obat kulit yang mahal pun tidak kunjung sembuh,” kata warga Kabupaten Sleman, Yogyakarta, itu.
Begitu seorang teman menyarankan untuk merendam luka itu dengan air lerak, dengan antusias Naning mencobakan kepada putranya. Setiap pagi dan sore bagian yang luka direndam dengan air lerak. “Hanya 4—5 kali lukanya mengering. Seandainya tahu sejak awal tidak usah mondar-mandir ke dokter,” katanya sambil tertawa. Ia membagikan pengalaman itu kepada tetangga, keponakan, dan teman-teman. Semua membuktikan keampuhannya.
Menurut periset Balai Penelitian Tanaman Industri (Balittri) Sukabumi, Jawa Barat, Drs. M. Laba Udarno, lerak mengandung 28% saponin, senyawa alkaloid, polifenol, dan antioksidan. Kandungan itu menjelaskan pemanfaatan lerak secara tradisional sebagai kosmetik, sampo, serta obat kulit di berbagai negara Asia. (Argohartono Arie Raharjo)