
Gulungan rotan menjadi rangkaian bunga menawan.
Beragam benda seperti potongan kayu dan ranting, tiang besi, lembaran bambu, dan gulungan kawat menjadi bahan rangkaian yang apik. Christoper Lim AIFD menciptakan struktur-struktur unik dari rotan, batang dan ranting salyx, serta lembaran bambu untuk membuat rangkaian berkesan modern. Kesan modern dan artistik begitu kental pada rangkaian karya perangkai bunga yang berpengalaman selama 36 tahun itu.

Perangkai asal Singapura itu tidak menggunakan floral foam sama sekali dalam rangkaiannya. Sebagai gantinya, ia mengisi tabung kaca mini berisi air untuk menjaga kesegaran bunga. Pada rangkaian pertama ia memanfaatkan potongan kayu untuk meletakkan materi rangkaian. Pemilik toko bunga Christanio de Florist Orchids itu menggabungkan dua potong kayu berbentuk silinder masing-masing dengan posisi berdiri dan tidur.
Kesan melayang

Pada kayu yang berdiri Christoper memasukkan kumparan rotan sebagai media untuk meletakkan flora. Ia memilih bunga berkelir merah kontras dengan warna kayu yang cenderung gelap. Pada rangkaian itu Christoper menempatkan hiperikum, bunga anthurium, dan amaranthus. Ia juga menyisipkan tangkai asparagus untuk memberikan efek segar pada rangkaian.

Sementara pada rangkaian kedua, ia menggunakan 3 tiang besi sebagai rangkai rangkaian. Ketiga tiang besi itu ditancapkan pada potongan kayu panjang. Christoper lantas melilitkan rotan mengelilingi tiang besi. Selanjutnya, ia mengikatkan sisi kanan dan kiri rotan dengan batang helikonia dengan bunga merah muda yang menjuntai ke bawah. Juga beberapa amaranthus dan daun ekor tupai.
Christoper memamerkan karyanya pada 8 November 2018 di hotel Shantika, Jakarta Utara. Ia menuturkan mayoritas rangkaian buatannya terinspirasi dari laju kehidupan yang berputar. Oleh karena itu, struktur rangkaian yang hadir menonjolkan bentuk-bentuk lingkaran. Pada rangkaian ketiga Christoper membuat rangkaian berbentuk spiral dengan ruang kosong di bagian tengah.
Pengajar di kelas merangkai bunga di Nanyang Primary School, Singapura, itu lalu meletakkan flora dengan bantuan senar di bagian yang kosong itu. Hasilnya, flora yang diletakkan terkesan melayang.
Menurut ketua Plumeria, Lilia Veronica, rangkaian struktur cenderung sulit dikerjakan. Butuh ketelitian dan jam terbang mumpuni. “Oleh karena itu, demo merangkai bunga yang memamerkan rangkaian dengan struktur-struktur kuat selayaknya sering dilakukan,” kata Lilia Veronica. Dengan begitu, perangkai bunga bisa mengenal lebih dalam dan mahir membuat rangkaian struktur. (Andari Titisari)