Trubus.id—Rumah walet dengan kecerdasan buatan bikin walet kian betah dan produksi meningkat 30%. Rumah walet kreasi PT Esta Indonesia dan CV Nore Inovasi bisa mengatur lingkungan rumah walet selalu optimal agar walet betah meski suhu di luar lingkungan ekstrem.
Menurut Director Research & Manufacturing Development PT Esta Indonesia, Dian Rochyati Sri Utami, rahasianya ada pada teknologi kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI). Dengan begitu suhu dan kelembapan di dalam gedung menyesuaikan otomatis agar tidak terlalu lembap atau panas.
Suhu ideal rumah walet 28—30oC dan kelembapan 70—85%. Dian mengatakan, pertumbuhan industri sarang walet yang sangat cepat membutuhkan sumber bahan baku dengan pergerakan yang cepat pula.
Faktor itu yang memacu perusahaan untuk mengembangkan rumah walet baru sebagai media sarang dan sumber bahan baku pabrik. Riset PT Esta Indonesia bersama CV Nore Inovasi mengembangkan teknologi terapan dengan membuat perangkat lunak (software) untuk mendukung berkembangnya industri sarang walet di Indonesia.
PT Esta Indonesia merupakan salah satu perusahaan penghasil sarang walet dengan tujuan ekspor ke Tiongkok. Rumah budidaya walet pintar itu tercipta untuk meningkatkan kualitas dan produktivitas sarang walet dari hulu hingga hilir.
Pembangunan rumah walet pintar berlangsung di Kabupaten Parigi Moutong dan Donggala pada 2023. Total jenderal terdapat 9 rumah walet pintar di kedua kabupaten di Provinsi Sulawesi Tengah itu. Letak rumah walet pintar itu di pesisir pantai timur dan barat Provinsi Sulawesi Tengah.
Dian mengatakan, Pulau Sulawesi belakangan ini menjadi daerah dengan pertumbuhan sarang walet yang baik dibandingkan dengan Sumatra dan Kalimantan yang sudah dikenal lebih dahulu. Rumah walet pintar itu diharapkan dapat mengakomodasi perlindungan dan suasana yang sesuai tempat tinggal walet.
Kelemahan rumah walet konvensional yaitu sangat bergantung pada alam. Saat suhu dan kelembapan tidak mendukung, maka produksi sarang walet dipastikan menurun. Dengan kecerdasan buatan, suhu dan kelembapan menyesuaikan otomatis di dalam gedung agar tidak terlalu lembap atau panas.
“Selain pengaturan lingkungan, rumah walet juga dilengkapi audio pemikat walet yang terpasang di dalam dan luar gedung,” kata alumnus Jurusan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Gadjah Mada, itu.
Gedung walet pintar juga memiliki perangkap terintegrasi dengan sensor yang terpasang pada titik tertentu untuk mencegah hewan pengganggu seperti burung hantu, tokek, tikus, dan ular.
Notifikasi muncul pada gawai bila terdapat hewan pengganggu yang masuk dalam gedung. Kamera pengawas atau closedcircuit television (CCTV) terpasang pada seisi gedung untuk mengetahui keadaan aktual di dalam dan luar gedung.
Dengan seluruh inovasi itu, produktivitas sarang walet dapat meningkat hingga lebih dari 30% dibandingkan dengan sebelum menggunakan inovasi kecerdasan buatan. PT Esta Indonesia juga melakukan pembinaan dan bimbingan kepada peternak walet di Sulawesi Tengah agar dapat bertumbuh dan berkembang.