Trubus.id—Rumput laut salah satu komoditas utama yang berkontribusi pada ekspor komoditas kelautan Indonesia.
Direktur Usaha dan Investasi Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia Catur Sarwanto memaparkan berdasarkan data pada 2023 Indonesia menjadi salah satu pemasok utama produk perikanan dunia dengan pangsa pasar 3,03 persen dari total impor global.
Nilai ekspor komoditas kelautan Indonesia mencapai USD5,63 miliar. Untuk komoditas rumput laut sendiri menyumbang 7,7 persen atau USD0,43 miliar. Ekspor rumput laut itu dalam bentuk kering (65,69%), karagenan (30,71%), dan agar-agar (3,60%).
Catur menuturkan bahwa pada 2030 potensi pasar jangka pendek rumput laut diprediksi mencapai USD4,4 miliar yakni berupa produk olahan biostimulan, pakan ternak, bahan aditif.
Sementara untuk pasar jangka menengah termasuk suplemen nutrisi dan protein alternatif, bisa menapai USD6 miliar. “Namun, pasar ini menghadapi tantangan, yaitu biaya produksi yang tinggi, harga, dan ketersediaan rumput laut sebagai bahan baku,” ujar Catur di lansir pada laman BRIN.
Menurut Catur untuk peluang jangka panjang rumput laut yakni pada bidang farmasi dan konstruksi. “Nilai pasar obat-obatan sulit diprediksi secara pasti, tetapi di bidang konstruksi, rumput laut sebagai bahan campuran bangunan diproyeksikan mencapai USD1,4 miliar pada 2030,” ujarnya.
Catur menuturkan saat ini Indonesia memiliki 230 unit pengolahan rumput laut. Sebanyak 52% di antaranya berlokasi di Jawa. “Untuk mendorong pemerataan ekonomi, pemerintah berkomitmen mengembangkan pengolahan rumput laut di daerah lain,” tutur Catur.
Ia menjelaskan sebagai upaya intervensi hilirisasi rumput laut, pemerintah telah merancang beberapa program pendukung seperti melaksanakan promosi dan temu bisnis rumput laut Indonesia baik di dalam maupun luar negeri.
“Kemudian memfasilitasi kerja sama pemasaran rumput laut antara produsen, eksportir, dan importir, penumbuhan eksportir rumput laut. Penyediaan sarana pascapanen dan unit pengeringan rumput laut, diversifikasi produk dan peningkatan nilai tambah rumput laut, rehabilitasi serta pembangunan gudang rumput laut,” ujar Catur.