Thursday, January 23, 2025

Sarang Musuh Flu Burung

Rekomendasi
- Advertisement -

Sarang walet mengandung asam sialat yang terbukti berkhasiat mengatasi virus flu burung.

Sejak muncul pertama pada 1918 berbagai subtipe flu burung merenggut nyawa ribuan manusia. Saat itu 40.000 orang meregang nyawa akibat serangan virus H1N1 atau sohor sebagai flu spanyol. Virus itu juga menyebabkan kerugian miliaran rupiah. Para peternak unggas termasuk ayam, itik, dan puyuh gulung tikar. Fakta Indonesia sebagai negara yang pernah terserang virus flu burung H5N1 juga berimbas pada perniagaan sarang burung walet.

Asam sialat yang terkandung pada sarang walet bersifat antiviral terhadap virus flu burung H5N1.

Tiongkok mengisyaratkan aspek keamanan pangan dari virus flu burung. Menurut Kepala Bidang Karantina Produk Hewan, drh. Iswan Haryanto, M.Si, salah satu upaya untuk memenuhi aspek keamanan pangan agar terhindar dari virus flu burung dengan pemanasan produk pada suhu 70º C selama 3,5 detik. Alat pemanas pun diverifikasi dahulu di bawah pengawasan karantina. Kabar menggembirakan, sarang walet justru berkhasiat mengendalikan virus flu burung.

Anti flu burung

Dalam penelitian disertasi di Institut Pertanian Bogor, Dr. drh. Helmi M.Si., membuktikan, sarang burung walet bersifat antiflu burung. Sifat antiflu burung itu karena asam sialat yang terkandung pada sarang burung walet. Asam sialat bersifat antiviral pada virus Highly Pathogenic Avian Influenza (HPAI) H5N1. Helmi tertarik meneliti sarang burung walet sebagai antiflu burung karena sarang burung sohor kaya faedah.

Helmi meneliti kandungan asam sialat pada sarang burung walet asal rumah walet dari Pulau Kalimantan dan Pulai Jawa. Kemudian ia mengukur kemampuannya menghambat infeksi HPAI H5N1.

Penelitian ibu dua orang anak itu terdiri atas 4 tahap. Tahap pertama ia mengukur kandungan asam sialat asal rumah walet di Pulau Kalimantan dan Pulau Jawa yang telah dievaluasi oleh Badan Karantina Pertanian untuk ekspor ke Tiongkok. Pada tahap ke-2 Helmi menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi kandungan asam sialat pada sarang burung walet menggunakan angket, wawancara dengan pengelola rumah walet, observasi rumah walet, dan vegetesai di sekitarnya.

Dr. drh. Helmi Suryanaga M.Si., meneliti khasiat burung walet untuk mengatasi virus flu burung.

Pada tahap itu ia juga mengidentifikasi serangga makanan burung walet. Lalu pada tahap ke-3 ia menganalisis profil protein pada sarang burung walet, sehingga dapat melihat kelimpahan protein pada sarang burung walet. Pada tahap terakhir eksperimental mengukur kemampuan ekstrak sarang burung walet dalam menghambat virus HPAI H5N1 secara in vitro pada kultur sel. Helmi menggunakan metode spektofotometrik untuk mengukur kandungan asam sialat.

Asam sialat

Hasil pengujian menunjukkan, kandungan asam sialat pada sarang burung walet asal Pulau Kalimantan rata-rata 11,35% dari bobot sarang. Adapun kandungan asam sialat asal sarang burung walet dari Pulau Jawa berkisar rata-rata 10,85% dari bobot sarang. Faktor yang mempengaruhi kandungan asam sialat pada sarang burung walet di antaranya adalah lokasi rumah walet.

Selain itu vegetasi, keberadaan tumbuhan sekitar rumah walet, sistem panen, ketinggian tempat, dan keragaman serta spesies serangga makanan burung walet juga mempengaruhi kadar asam sialat (baca Trubus edisi Juli 2018 halaman 64—65). Hasil tahap ke-3 pada sampel sarang burung walet asal Pulau Kalimantan memiliki 6—12 pita protein, sedangkan sarang burung walet asal Pulau Jawa memiliki 12—13 pita protein.

Pada tahap ke-4 barulah Helmi menguji ekstrak sarang burung walet secara in vitro pada kultur sel vero. Hasilnya ekstrak sarang burung walet menghambat hemaglutinasi virus AI H5N1 pada eritrosit unggas mulai konsentrasi 12 mikrogram per milliliter.

Ekstrak sarang burung walet dapat menetralisasi infeksi virus AI H5N1 sampai hari ke-3 dan menurunkan titer virus H5N1 setelah perlakuan. Terdapat perbedaan signifikan antara pemberian dosis konsentrasi 1—5 mg/ml dengan 15 mg/ml dalam menghambat HPAI H5N1 pada hari ke-3. Namun, tidak ada perbedaan signifikan antara konsentrasi 6—10 mg/ml dengan 15 mg/ml.

Dr. drh. Helmi Suryanaga M.Si., meneliti khasiat burung walet untuk mengatasi virus flu burung.

Menurut Helmi mekanisme kerja ekstrak sarang burung walet dengan menghambat pelekatan virus ke reseptor di permukaan sel inang. Sarang burung walet terbukti aman dan dapat digunakan sebagai alternatif dalam pencegahan infeksi HPAI H5N1. Menurut ketua Perhimpunan Pengusaha Sarang Burung Indonesia (PPSBI), Dr. Boedi Mranata penelitian ilmiah tentang sarang burung walet perlu didorong bersama, baik penelitian di Indonesia maupun penelitian di Tiongkok. Harapannya berimbas pada peningkatan penjualan sarang burung. Terutama ke Tiongkok sebagai negara konsumen sarang burung tertinggi. (Muhamad Fajar Ramadhan)

- Advertisement -spot_img
Artikel Terbaru

Sang Juara  Festival II Durian Padang Ulak Tanding

Trubus.id–Festival Durian II yang berlangsung di Pasar Padang Ulak Tanding (PUT),  Kabupaten Rejang Lebong, Bengkulu pada 19–20 Januari 2025...
- Advertisement -

More Articles Like This

- Advertisement -spot_img