Beragam penganan lezat berbahan butternut, sebagai bentuk fortifikasi alias menambah gizi.
Naget udang, puding, dan kue nastar tersuguh di atas meja dan membangkitkan selera. Gurih udang berpadu kelembutan labu butternut lezat terasa. Butternut? Ya, semua makanan yang tersaji di atas meja itu berbahan dasar labu butternut. “Setiap pekan kami mengolah 2—5 kg buah labu butternut untuk dibuat beragam makanan dan minuman nikmat seperti naget, puding, kue nastar, atau smoothie,” ujar Henny Wijayanti.
Koordinator kantor cabang PT Agro Duasatu Gemilang di Singosari, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur, itu memperhatikan rasa dan penampilan kudapan lezat sehingga menggugah selera. “Kami menghadirkan sajian lezat sekaligus indah dipandang. Selain itu kami mempertahankan gizi butternut yang tinggi,” ujar Henny.
Smoothie
Dalam membuat beragam penganan itu Henny hanya menambahkan gula atau tepung tergiru secukupnya. “Gula secukupnya saja, sesuai selera. Malah sebaiknya tidak pakai sama sekali karena butternut sudah manis,” ujarnya. Untuk membuat beragam penganan itu, Henny menggunakan bahan dasar berupa labu butternut yang matang.
Selain itu, “Butternut pascapetik mesti dibiarkan 2—3 hari agar getah dalam buah menyusut,” ujar ibu satu anak itu. Selanjutnya anggota staf dapur memotong daging butternut membentuk kotak-kotak untuk mempermudah pengolahan. Pengukusan menjadikan daging buah lunak, sehingga butternut siap olah. Pengolahan paling sederhana yaitu menjadi minuman kental—biasa disebut smoothie.
Menurut Henny mengolah butternut menjadi smoothie sederhana sekali. Ia mengukus butternut menambahkan madu, es batu, air sesuai selera, dan memblender. Citarasa smoothie butternut itu lembut menyegarkan dengan manis yang pas. Pembuatan puding pun sederhana. Henny hanya menambahkan susu segar dan agar-agar dengan daging Cucurbita moschata kukus itu. “Semua bahan itu dicampur dan lalu masak di wajan seperti membuat puding,” ujar Henny.
Untuk membuat naget, Henny menggunakan campuran bumbu dapur seperti bawang putih, lada, dan bawang bombay. Semua bumbu itu ia lembutkan bersama bahan dasar seperti udang dan daging butternut. “Udang bisa diganti daging ayam kalau ingin membuat nugget ayam,” ujarnya.
Semua penganan itu sebagai wujud fortifikasi buah labu butternut. Pakar pangan dari Universitas Gadjah Mada, Prof Murdjiati Gardjito, menuturkan untuk meningkatkan nilai gizi pangan, fortifikasi adalah caranya. Fortifikasi penambahan zat gizi makro dan zat gizi mikro kepada pangan yang dikonsumsi secara umum untuk mempertahakan dan memperbaiki kualitas gizi.
Menurut peneliti pascapanen di Balai Pengkajian Teknologi Pertanian, Kalimantan Tengah, Elmi Kamsiati, kandungan labu cukup menyehatkan sehingga cocok untuk difortifikasi. “Fortifikasi dapat mengatasi masalah kekurangan gizi,” ujarnya. (Bondan Setyawan)