Saturday, April 26, 2025

Segudang Khasiat dari Daun Moringa

Rekomendasi

Trubus.id-Kepala Badan Gizi Nasional, Prof. Dr. Ir. Dadan Hindayana, usai rapat koordinasi terbatas (Rakortas) Cadangan Pangan Pemerintah (CPP) 2025 di Jakarta Selatan, menyatakan “telur ayam dan kelor disiapkan sebagai pangan pengganti susu pada program Makan Bergizi Gratis (MBG)”.

Kandungan gizi yang beragam pada pangan alami daun moringa semakin dikenal oleh masyarakat. Kelor—nama lain moringa—kaya akan kalsium. Kandungan kalsium yang biasa diperoleh dari susu bisa diganti menggunakan pangan berupa daun moringa.

Menurut Dadan pemenuhan pangan bergizi berupa susu tidak perlu dipaksakan di daerah yang jauh dari jangkauan peternakan sapi perah. Musababnya produk susu itu tidak terlalu tahan lama juga. Sehingga mudah rusak alias basi. Organisasi pangan dunia (FAO) dan Worl Health Organization (WHO) mengusung moringa sebagai pangan super karena mengandung gizi yang lengkap.

Hal itu selaras dengan data permintaan ekspor moringa yang dirilis Direktorat Jenderal Tanaman Perkebunan, Kementerian Pertanian, yakni mencapai US$100 miliar dengan kategori ekspor produk herbal pada 2023. Keberadaan tanaman dengan nama ilmiah Moringa oleifera itu jadi semakin dikenal.

Riset mengenai daun moringa pun semakin berkembang. Iwan Saka Nugraha bersama rekannya Ni Wayan Rika Kumara Dewi dari Prodi Farmasi Klinik dan Komunitas, Institut Teknologi dan Kesehatan Bintang Persada, Kota Denpasar, Provinsi Bali dan Putu Ayu Ratna Darmayanti dari program studi Sarjana Kebidanan, Institut Teknologi dan Kesehatan Bali, melakukan riset mengenai pemanfaatan ekstrak daun moringa.

Iwan dan tim meneliti pengaruh ekstrak daun moringa terhadap status gizi balita di Desa Tejakula, Kecamatan Tejakula, Kabupaten Buleleng, Provinsi Bali. Ia menggunakan 10 gram ekstrak daun moringa yang diberikan kepada balita selama 14 hari. Metode penelitian yang digunakan yakni eksperimental, analitis dengan desain kuasi-eksperimental.

Objek yang digunakan 10 balita. Rentang usia 1 sampai dengan 5 tahun yang mengalami kekurangan gizi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semua balita mengalami peningkatan bobot badan dan tinggi badan. Bobot badan rata-rata sebelum diberikan ekstrak daun moringa yakni 11,6 kg. Bandingkan setelah konsumsi 10 gram ekstrak daun moringa per hari, rata-rata bobot badan menjadi 12,4 kg.

Terdapat kenaikan bobot badan dengan rata-rata 0,8 kg per anak. Sementara rata-rata tinggi balita sebelum diberikan ekstrak daun moringa 93,1 cm. Setelah konsumsi 10 gram ekstrak daun moringa per hari rata-rata tinggi badan menjadi 94,1 cm. Terdapat kenaikan tinggi badan dengan rata-rata 0,9 cm per anak.

Kandungan gizi

Berdasarkan hasil uji statistik Wilcoxon Signed Rank Test diperoleh nilai sig. = 0,002, yang berarti lebih kecil dari a 0,005. Hal itu srtinya pemberian ekstrak daun moringa berpengaruh signifikan terhadap status gizi balita. Status gizi balita merupakan indikator kesehatan yang paling utama.

Musababnya balita merupakan kelompok yang rentan terhadap masalah gizi. Balita yang mengalami stunting biasanya ditandai dengan pertumbuhan tinggi badan dan bobot badan yang melambat. Pada ekstrak daun moringa mengandung arginin dan histidin. Kedua kandungan itu sangat penting untuk balita yang tidak dapat menghasilkan protein cukup.

Keberadaan protein berperan pada masa pertumbuhan balita. Algafari B., Manggara, dan Muhammad Shofi, dari Instititut Ilmu Kesehatan Bhakti Wiyata Kediri, juga membuktikan dalam 100 gram daun moringa segar mengandung 15 mineral yang bermanfaat untuk tubuh.

Mineral paling tinggi yakni kalsium dengan jumlah 603,77 mg. Selanjutnya jumlah terbesar kedua yakni kalium dengan jumlah 264,96 mg. Mineral makro seperti kalsium, kalium, fosfor, dan belerang sangat diperlukan oleh tubuh dalam jumlah yang besar. Kandungan mineral itu berpotensi untuk memenuhi kebutuhan harian.

Total jenderal jumlah kalsium yang terkandung di dalam daun moringa 5 kali lebih besar daripada kandungan kalsium pada susu sapi, yakni 1,25 mg/ 100 gram. Harap mafhum apabila pemerintah menganjurkan kelor sebagai pangan substitusi susu pada program MBG. Manfaat lain tanaman itu mudah diperoleh atau setiap rumah tangga bisa mulai membudi dayakan di halaman rumah masing-masing.

- Advertisement -spot_img
Artikel Terbaru

Edukasi Konservasi Sejak Dini: Belantara Foundation Kenalkan Gajah Sumatra Lewat Buku Ajar

Trubus.id-Belantara Foundation mengadakan pelatihan penggunaan buku ajar tentang gajah sumatra bagi guru SD mata pelajaran IPAS di Aula Kantor...

More Articles Like This

- Advertisement -spot_img