Monday, January 20, 2025

Sentra Rosa Italia

Rekomendasi
- Advertisement -

Rose Barni nurseri mawar tertua dan terbesar di Italia. Tahun ini berusia 135 tahun. Lokasinya di Pistoia, salah satu sentra rosa negeri Pizza.

Patricia Grolier terpesona melihat keindahan incanto. “Mawar ini sangat indah,” kata jurnalis dari Perancis itu saat melihat incanto di nurseri Rose Barni. Incanto, bahasa Italia, berarti pesona. Rosier—sebutan mawar di Perancis— itu memang layak dikagumi. Sosok incanto sederhana, tapi anggun. Bunga tanaman kerabat apel itu berwarna dominan merah muda yang lembut dan putih di pangkal mahkota. Penampilan incanto makin sempurna dengan tangkai sarinya yang kuning cerah.

Rose Barni nurseri mawar tertua di Pistoia dan Italia berdiri sejak 1882.

Warna bunga incanto kian menonjol karena daunnya gelap mengilap. Rose Barni, kebun produsen incanto, mengembangkan mawar itu sebagai tanaman dalam pot (pot plant) dan tanaman elemen taman. Tinggi incanto mencapai 70—90 cm. Bunga incanto tahan lama hingga sekitar 5—7 hari setelah mekar. Dengan keistimewaan itu pantas incanto meraih medali emas di kontes tanaman hias di Roma, Italia, pada 2017.

Terbaru
Menurut penanggung jawab bagian riset dan penangkaran Rose Barni, Beatrice Barni, incanto salah satu mawar terbaru di nurserinya. Koleksi terbaru lain adalah anna molinari. Rosa itu juga jawara di kontes tanaman hias di Roma, Italia, pada 2017 dengan meraih medali perak. Nama mawar itu mengacu pada sosok desainer terkenal di Italia, Anna Molinari, yang dijuluki ratu mawar lantaran kecintaannya kepada bunga tanaman kerabat stroberi itu. Pada awal Juni 2017 Anna mengunjungi Rose Barni dan memilih varietas terbaru berbunga dobel.

Mawar teranyar Rose Barni yang namannya mengacu kepada desainer terkenal Italia, Anna Molinari. (Koleksi Rose Barni)

Warna kuning mendominasi bagian tengah bunga anna molinari. Sementara mahkota terluar berwarna krem dengan kelir merah muda di pinggirnya. Karakter bunga itu sesuai dengan kepribadian Anna yang hangat dan romantis. Anna molinari beraroma khas mawar. Ruusut—sebutan mawar di Finlandia— itu cocok sebagai tanaman taman yang bisa tumbuh hingga setinggi 80—100 m. Selain incanto dan anna molinari, penampilan eos pun istimewa dengan warna merah cerah mendominasi dan kuning di tengah.

Tinggi tanaman mencapai 70—90 cm. Rose Barni mendedikasikan eos untuk korban asbestosis—salah satu penyakit paru-paru—di Kota Coniolo, Provinsi Alessandria, Italia. Warna merah cerah dan kuning pada eos menggambarkan harapan sembuh. Rose Barni juga mendonasikan sebagian hasil penjualan eos untuk para korban asbestosis. Sejatinya Rose Barni memiliki 7 mawar baru termasuk incanto, anna molinari, dan eos. “Koleksi teranyar lainnya yaitu esotica, lake como, miss tango, dan penna bianca,” kata Beatrice.

Ratu bunga kreasi Rose Barni berasal dari hasil hibridisasi sendiri dan seleksi mawar dari penangkar terkenal di dunia. Beatrice dan tim memerlukan 7—9 tahun untuk mengobservasi, menguji, dan menilai varietas terbaru. Pencarian varietas baru bermula dari seleksi tanaman muda hasil hibridisasi dari indukan terpilih. Tim ahli mengeliminasi bunga yang tidak menarik serta memeriksa dan mengevaluasi bunga-bunga yang bagus.

Kebun produksi Rose Barni di Pistoia seluas 15 hektare. (Foto : Riefza Vebriansyah)

Tim lalu mengobservasi mawar yang dianggap bagus di rumah tanam (grennhouse) selama 3 tahun. Hibrida yang berpotensi diminati pasar diproduksi lagi di lahan percobaan selama 5—7 tahun. Parameter penilaian meliputi jumlah bunga, ketahanan terhadap penyakit, dan periode vegetatif. Dari sekitar 50.000 hibrida hanya 5—6 jenis yang lolos untuk dikembangkan dan dipasarkan. Untuk menguji mutu varietas baru Rose Barni berpartisipasi mengikuti pameran seperti Golden Rose of Geneva, Golden Medals to Rome, dan Queen Teodolinda’s Crown of Monza.

Acara internasional
Mayoritas mawar kreasi Rose Barni untuk penanaman di lahan dan pot. Selain Italia, konsumen nurseri mawar itu juga negara lain di Eropa seperti Jerman dan Belanda. Lahan produksi Rose Barni berlokasi di Pistoia yang luasnya 15 hekatre dan di Grossetto seluas 40 hektare. Rose Barni nurseri mawar tertua di Pistoia dan Italia yang berdiri sejak 1882. Tahun ini Rose Barni memasuki usia 135 tahun.
Sebelumnya sang pendiri—Vittorio Tommaso Barni—berjualan sayuran, mapel untuk tanaman penyangga di perkebunan anggur, dan tanaman hias. Lalu Vittorio membudidayakan mawar karena kecintaannya kepada bunga tanaman kerabat aprikot itu. Selain itu budidaya mawar juga relatif cepat.

Pengelola Rose Barni saat ini, Pietro Barni (kiri) dan Beatrice Barni bersama mawar incanto.

Vittorio lantas belajar budidaya roos—sebutan mawar di Belanda—kepada peneliti mawar tersohor Domenico Aicardi. Pada 1940-an Vittorio berhasil mencetak katalog mawar berwarna bekerja sama dengan rekanan dari Perancis. Sejak saat itu ia sukses menjual tanaman kerabat pir itu. Pada 1960-an nurseri Vittorio makin berkembang.

Ia dan rekan mulai menghasilkan mawar hasil hibridisasi sendiri. Setelah Vittorio wafat, manajemen nurseri diserahkan kepada kedua putra (Pietro dan Enrico) dan cucunya (Beatrice dan Vittorio). Untuk menjaga kualitas produk, Pietro dan tim membeli mesin baru setiap tahun agar fasilitas nurseri lebih lengkap, menjalin kerja sama dengan pihak lain, dan selalu memperbaharui informasi seputar dunia mawar. Kunjungan Patricia ke nurseri mawar Rose Barni termasuk rangkaian acara Vestire il Paesaggio 2017 yang juga Trubus hadiri.

Hajatan internasional itu bertujuan memperkuat citra Pistoia sebagai kota tanaman sekaligus kota seni, kota lanskap, dan kota budaya. Penyelenggara acara, Dr. Renato Ferretti mengundang jurnalis, arsitek, dan ahli lanskap di Eropa untuk memeriahkan dan mempopulerkan Vestire il Paesaggio 2017. Para peserta berasal dari Perancis, Jerman, Swiss, Polandia, Ukraina, Spanyol, dan Finlandia. Trubus satu-satunya media dari Asia yang mendapat undangan menghadiri acara prestisius itu.

Kunjungan jurnalis, arsitek, dan lanskaper dari Eropa ke Rose Barni termasuk rangkaian acara Vestire il Paesaggio.

Sejatinya Vestire il Paesaggio adalah acara 3 tahunan yang dimulai pada 2007. Penyelenggaraan terakhir pada 2016. Jadi mestinya acara selanjutnya berlangsung pada 2019. Namun, pada 2017 Ministero dei Beni e delle Attività Culturali e del Turismo (MiBACT) atau Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata Italia menobatkan Pistoia sebagai kota budaya Itaia 2017 (Italian Capital of Culture). Predikat itu didapat setelah mengalahkan 9 kota lainnya seperti Spoleto, Ercolano dan Parma. Oleh karena itu, pemerintah Kota Pistoia kembali menghelat Vestire il Paesaggio pada 2017. (Riefza Vebriansyah)

- Advertisement -spot_img
Artikel Terbaru

Budi Daya Buah Premium: Dari Melon hingga Anggur di Rumah Tanam

Trubus.id–Inovasi budi daya buah-buahan semakin berkembang. Pekebun selalu berupaya untuk mencetak buah berkualitas. Buah premium pun turut mendongrak harga.  Hasbullah...
- Advertisement -

More Articles Like This

- Advertisement -spot_img