Saturday, April 20, 2024

Serit Kombinasi Kandaskan Double Tail

Rekomendasi
- Advertisement -

Duel serit kombinasi dengan double tail itu memang seru. Dua kali juri melakukan voting tertutup. Pada putaran pertama, keduanya memperoleh nilai sama—2 suara—menyisihkan halfmoon warna bebas yang hanya dipilih 1 juri. Juri dan panitia dihadapkan pada dilema yang sangat sulit untuk menentukan metode pemilihan.

Melakukan voting ulang dengan juri yang sama pada 2 pemenang. Atau merekrut 2 pakar cupang sebagai tambahan dewan juri untuk memilih grand champion dari 3 ikan yang lolos putaran pertama. Harap mafh um, baru kali ini mahkota tertinggi itu dipilih dari 18 ikan jawara di kelasnya masing-masing. Lazimnya, gelar terhormat itu hanya diperebutkan oleh 3 kampiun.

Postur sempurna

Rupanya pilihan pertama dianggap paling tepat, serit kombinasi pun dengan mulus menapaki gelar terbaik. “Postur tubuhnya sempurna. Serit atas, bawah, dan belakang lurus. Nyaris tanpa cacat,” kata Hermansyah, salah satu juri. Ia kian gagah lantaran struktur serit kokoh dan tebal. Alasan lainnya, serit kombinasi lebih sulit dipertahankan sampai dewasa—di atas 5 cm—dibandingkan double tail. Harap mafh um, banyak cupang serit ketika junior berkualitas, lalu berubah saat beranjak dewasa. Misal, ujung serit agak bengkok.

Sebetulnya penampilan double tail tak kalah cantik. “Bukaan ekor dan sirip sempurna. Mental dan powernya pun luar biasa,” kata Hermansyah. Sayang, keseimbangan gerakan ikan rendah. Saat Trubus dekati misalnya, ia memamerkan keindahan sirip dan ekornya, tapi berenang agak nungging. Cupang milik Exotic Betta itu harus merelakan takhta tertinggi pada serit kombinasi.

Munculnya grand champion dari kelas serit sudah diduga berbagai kalangan. Pasalnya, kualitas cupang serit yang beradu cantik itu merata. “Cupang serit kualitasnya bagus-bagus,” kata Kamil, salah satu juri. Sebaliknya, dari kelas halfmoon hanya segelintir saja yang kualitasnya di atas rata-rata. Itu pun muncul dari beberapa penangkar dan importir yang sudah lama malang melintang di dunia halfmoon.

Seru

Tak hanya perebutan gelar grand champion yang berlangsung seru. Di kelas serit warna merah misalnya. Berulangkali Kamil, Hermansyah, Arief, dan Rifai mondar-mandir di depan 5 akuarium nominasi. Sesekali mereka mengetuk-ngetuk dinding akuarium dengan pena. Tak puas dengan itu, mereka menggunakan senter untuk meneliti kerapian serit kelima cupang. Baru pada pukul 16.11 mereka memutuskan penghuni akuarium No. 10—cupang milik Exotic Betta—sebagai kampiun. “Ia yang paling sedikit kelemahannya,” kata Kamil.

Pun di kelas halfmoon merah. Empat juri kesulitan menentukan ikan terbaik. “Dari 5 nominasi itu, seperti satu indukan,” kata Hermansyah. Setiap ikan memiliki kelebihan dan kelemahan masing-masing. Akhirnya halfmoon merah klangenan Betta Impian mengalahkan rivalnya, cupang milik Antony Tajuni. Sang kampiun mempunyai sirip lebih panjang dan kokoh. Rivalnya, kalah karena bila diperhatikan secara seksama lebih mirip maskot merah.

Yang juga menarik, banyak ikan yang dijagokan peserta tak lolos 5 besar. Perengkuh grand champion di Cengkareng misalnya. Halfmoon copper milik Ricky Sendjaya itu tak masuk 5 besar. Penyebabnya beragam, saat dinilai mentalnya drop, atau posisi akuarium dan cahaya yang tak menguntungkan sehingga juri kurang optimal saat menilai. “Bukan berarti yang tak masuk 5 besar ikan jelek. Saya lihat banyak yang bagus,” kata Hendy Widjaya, hobiis di Depok, yang dinobatkan sebagai juri kehormatan.

Ramai

Kontes yang digelar pada 17 April 2005 itu diselenggarakan oleh Indo Betta Splendens, sebuah klub yang didirikan untuk mewadahi hobiis, pedagang, dan peternak cupang. Walaupun digelar di luar kota, kontes banyak diikuti oleh peserta dari luar daerah. Sebut saja Medan, Pekanbaru, Bali, Jakarta, Bekasi, Depok, Bogor, dan Australia. Tercatat 179 ikan beradu cantik di kontes itu. “Peserta membludak, melebihi target kami, 150 ikan,” kata Faries Fadhil.

Pun pengunjung pameran, banyak warga Bogor yang tertarik melihat beragam ikan yang di pamerkan di basement plaza. Tak hanya cupang dan guppy, beragam ikan hias seperti lobster, koi, diskus, dan senegal menarik perhatian mereka. Trubus melihat, banyak ikan aneh yang terpajang telah dipesan pelanggan. (Destika Cahyana)

 

- Advertisement -spot_img
Artikel Terbaru

Resep Khusus Atasi Wereng pada Tanaman Padi

Trubus.id—Serangan wereng berulah, petani terancam gagal panen. Serangga itu hidup dengan mengisap cairan padi sehingga tanaman mengering dan mati....
- Advertisement -spot_img

More Articles Like This

- Advertisement -spot_img