Friday, April 19, 2024

Siap Mengorbit dari Aquarama Singapura

Rekomendasi
- Advertisement -

Stanley pantas girang. Itulah cupang alam koleksi pertama setelah setahun bergelut mengoleksi halfmoon dan serit. “Cupang alam itu warnanya indah,” alasan Stanley jatuh cinta. B. albimarginata memang cantik. Coraknya merahjingga dengan saputan warna hitam-putih di sirip. “Ada yang menjual tapi minimal harus beli 20 pasang, saya belum sanggup,” katanya. Cupang asli sungai di pedalaman Kalimantan itu cukup mahal harganya US$35—US$40/pasang.

Anggota keluarga Belontidae itu sudah digadang-gadang bermasa depan cerah. “Kalau ada barangnya gampang sekali menjual,” ujar Ir Ignatius Mulyadi, penangkar dari Bandung. Trubus menyaksikan baru setengah jam Mulyadi memajang sederet kantong plastik B. albimarginata di stan Tropical Fish World di Aquarama 2007, semua laku terjual.

Napas rezeki itu bakal langgeng, terutama untuk peternak dan eksportir Indonesia. Harap mafh um, 80% jenis wild betta—sebutan internasional—itu bermukim di sungai-sungai air tawar di tanahair. Sisanya mendiami kali-kali di negara tetangga, Brunei Darussalam dan Malaysia. Jenis lokal yang populer antara lain B. macrostoma corak jingga dengan ekor hitam-putih, B. taeniata corak biru, dan B. pollifi na kombinasi corak biru-jingga-kuning.

Corak baru siklid

Siklid merupakan ikan hias lain yang diprediksi bakal lebih meroket. Selama ini spesies asal Danau Tanganyika di Afrika seperti tropheus menjadi primadona. “Serapan pasar ekspornya selalu tinggi,” kata Dwi Juwono Kartiko, peternak di Yogyakarta. Maklum regulasi dunia ikan hias menuntut hasil penangkaran yang dapat diperjualbelikan. Itu sebagai upaya konservasi untuk melindungi sumber plasma nutfah di habitat aslinya.

Tak pelak hal itu memacu peternak menciptakan siklid ‘hibrida’. Hibrida itu bukan lahir dari penyilangan, tapi upaya penyisipan genetik. Itu pula yang dilakukan Northern Ocean Aquarium dari Taiwan sejak 5 tahun. Hasilnya, siklid bercorak atraktif. Sebut saja siklid tanpa nama bercorak kombinasi merah-biru dan warna sirip totol-totol merah-kuning. Atau siklid dengan gradasi corak warna biru tua ke muda. “Siklid-siklid terbaru itu mulai banyak diminta,” kata Angela Chen, staf marketing.

Masih dari Pulau Formosa itu, penyilangan cichlasoma telah melahirkan parrot bercorak lou han. Lazimnya Cichlasoma cittrinellum bercorak merah. Andai pun disisipkan gen warna, muncul corak tunggal lain seperti kuning, ungu, dan biru. “Parrot lou han adalah kreasi terbaru kami tanpa suntikan hormon,” kata Jessica Hsu dari Taikong Corp di Taipei, Taiwan.

Menurut Titi Chia dari Batam Fish Aquarium di Batam, keluarga besar cichlasoma di luar tropheus mulai disukai, termasuk di tanahair. “Kehadiran jenis atau silangan baru parrot dapat membuka pasar lebih luas lagi,” tuturnya saat dijumpai di sela-sela perhelatan Aquarama 2007 Singapura. Dalam sebulan Titi sanggup menjual 7.500 red parrot berukuran 7—8 cm yang diimpor dari Singapura.

Varietas baru

Pihak penyelenggara Aquarama Singapura juga menampilkan sekitar 20 jenis ikan baru. Ikan-ikan yang dapat disaksikan di arena lomba dalam kategori new variety itu diprediksi memiliki pasar ekspor. Mereka antara lain micro rasbora galaxy, Puntius densonii, Polypterus sp, Danio resea, Gara flavatra, Brachydanio kerri, dan Paracheirodon sp.

Meski demikian hampir 30% dari ikanikan itu berasal dari Srilangka. Sebut saja jenis baru ikan ekor pedang Xiphophorus sp, X. helleri, dan X. maculatus. “Tangkapan-tangkapan alam baru dari Srilangka banyak yang belum dikenal,” kata Vibhu Pereira, manajer operasional Lumbini Aquaria Wayamba LTD dari Srilangka.

Puntius densonii asal India belakangan diketahui sudah bisa dipijahkan peternak di tanahair, Ignatius Mulyadi, dengan kawin suntik. “Jenis ini permintaannya sangat besar terutama dari Filipina, Singapura, Jerman, dan Taiwan,” katanya. Dari Aquarama, Mulyadi mendapat order 8.000 ekor/ bulan ukuran 2 inci. Jumlah itu bakal sulit dipenuhi karena kapasitas produksi baru 1.000—2.000 burayak/bulan.

Menurut Christian Jeff ry dari CV Maju Aquarium di Cibinong, Bogor, ikan micro rasbora galaxy asal Myanmar pantas dilirik. “Lihat ikan ini sosoknya cantik sehingga peluang diminati konsumen sangat besar,” ujarnya. Ikan seukuran kelingking orang dewasa itu memiliki garis ganda berwarna perak tak beraturan yang memanjang sepanjang tubuh.

Lirik platy

Singapura yang mengisi hampir 60% pasar ekspor ikan hias dunia ternyata sangat menjagokan jenis platy, guppy, molly, dan swordtail. “Mereka kuat untuk pengembangan jenis-jenis itu,” kata Hendra Iwan Putra, sekretaris jenderal Asosiasi Eksportir Ikan Hias Indonesia (INA-FISH). Peternak negeri Singa itu terkenal getol menyilangkan ikan untuk menghasilkan variasi corak warna baru.

Hasilnya tampak dari kehadiran beberapa platy anyar yang sudah dirilis seperti: neon gold tuxedo platy, hi fi n mickey mouse platy, mickey moon platy, gold twin bar platy, dan panda platy. Yang disebut terakhir, bercorak putih hitam mirip beruang panda di Cina. Untuk ekor pedang yang diduga bakal populer adalah jenis koi swordtail. Pola warnanya tampak seperti kohaku, penuh bulatan-bulatan merah.

Menurut Hendra Iwan, peluang peternak lokal mengekspor salah satu jenis andalan Singapura itu terbuka lebar. Platy misalnya bukan lagi mainan baru para peternak di tanahair. “Dari pengalaman, setiap ada jenis platy baru yang ditawarkan, pasti banyak pesanan,” ucapnya. Jadi, suatu ketika bukan mustahil pembeli datang ke anjungan Indonesia untuk membeli platy baru silangan lokal. (Dian Adijaya S/Peliput: Lani Marliani)

  1. Wild betta, calon ikan hias populer asal tanahair
  2. Micro rasbora galaxy, asal Myanmar, incaran eksportir
  3. Siklid hibrida tanpa nama dari Taiwan
  4. Parrot lou han, calon bintang masa depan
  5. Kerabat platy panda yang siap meroket
  6. Stanley Ng (kiri) memilih B. albimarginata
  7. Puntius densonii, sukses ditangkarkan di tanahair
  8. Swordtail baru asal Singapura siap melejit
  9. Swallow hifin molly, unggulan baru negeri Singa

Foto-foto: Dian Adijaya S

Ikan hias air tawar dengan sosok cantik dan dapat diproduksi massal memiliki pasar ekspor paling besar

- Advertisement -spot_img
Artikel Terbaru

Budidaya Nanas Madu Organik di Lahan Gambut Pekebun di Mempawah Raup Omzet Rp15 Juta Perpekan

Trubus.id—Pekebun di Desa Galang, Kecamatan Sungaipinyuh, Kabupaten Mempawah, Provinsi Kalimantan Barat, Salimi menanam nanas di lahan gambut selus 4...
- Advertisement -spot_img

More Articles Like This

- Advertisement -spot_img