Anggrek silangan tampil elok. Pas untuk pehobi di dari dataran rendah.

Anggrek itu bak magnet yang menarik perhatian. Ukuran bunga besar dan tebal. Tangkai bunga memanjang hingga 2 meter lebih penuh dengan 70 kuntum. Itulah hasil persilangan Dedek Setia Nugroho yang pertama kali berbunga pada 2016. Keseluruhan proses penyilangannya memerlukan waktu 9 tahun. Penganggrek di Kota Batu, Provinsi Jawa Timur, itu menyilangkan Grammatophyllum scriptum sebagai induk betina dan Grammatophyllum speciosum (jantan). Hasil silangan itu mengeluarkan bunga pada Juni.
Bunga mekar pada September atau Oktober. Bunga bertahan selama 2—4 bulan. Warna bunganya elok nian, bercorak totol. Itu warisan induk Grammatophyllum scriptum yang sohor sebagai anggrek harimau. Warna bunga Grammatophyllum scriptum totol cokelat di atas warna dasar kuning.
Tak mandul
Menurut peneliti anggrek dari Kebun Raya Bogor, Dr Irawati, Grammatophyllum scriptum dahulu banyak tumbuh di hutan Papua. Adapun Gram. speciosum terkenal sebagai anggrek terbesar di dunia. Itu lantaran dalam satu rumpun dewasa mencapai bobot lebih dari 500 kg. Panjang malai anggrek itu 3 meter dan berdiameter 1,5—2 cm. Irawati mengatakan, anggrek Grammatophyllum semakin terancam akibat aktivitas perambahan hutan.

Dedek juga menyilangkan anggrek dataran rendah Dendrobium black spider dan Dendrobium violaceoflavens. Silangan itu bisa menghasilkan warna yang kontras. Violaceoflavens yang langka itu mewariskan sepal dan petal berwarna cerah. Adapun black spider menurunkan warna gelap pada labelum. Silangan itu menghasilkan susunan bunga yang rapi dengan jumlah kuntum melimpah hingga 20 bunga per tangkai.
“Laba-laba hitam” juga mewariskan sifat unggul berupa kelopak yang tebal, melengkapi aroma wangi dari violaceoflavens. Silangan itu terkesan kokoh. Menurut Irawati Dendrobium black spider merupakan persilangan dari Dendrobium gouldii dan Dendrobium halawa beauty. Irawati mengatakan, pemanfaatan anggrek black spider sebagai indukan cukup menarik.
Selama ini banyak yang mengatakan black spider tidak dapat disilangkan dengan anggrek lain. Sebab, dari awal black spider itu mandul. Jadi perkembangbiakannya hanya dari split atau kloning yang memakan waktu lama. Itu pula pemicu harganya melambung.

Tinggi tanaman Dendrobium violaceoflavens mencapai 2 m. Selain beraroma wangi, kombinasi warnanya juga cantik yaitu kuning dan ungu violet sehingga disebut viola-flavens. Bentuk bunga juga unik karena memiliki sepal dan petal yang melengkung ke belakang sehingga menampilkan bagian labelum yang berwarna ungu.
Sifat genetik
Dedek juga menyilangkan Dendrobium malisa lim yuan yuan dan Den. stratiotes. Dendrobium malisa hasil silangan Dendrobium sutiknoi dan Dendrobium discolor. “Saya sengaja menyilangkan untuk mendapatkan bunga tipe tanduk yang panjang dan tegak, sekaligus warnanya juga bagus,” ujar Dedek yang menyilangkan anggrek sejak 2007. Spesies ini asli Kepulauan Maluku dan Sulawesi itu tumbuh di ketinggian rendah hutan lembap.
Silangan itu menghasilkan warna kontras terutama pada labelum yang bercorak seperti pembuluh darah berwarna ungu solid. Indukan Dendrobium stratiotes mewariskan ukuran bunga dan tanduk panjang yang tegak vertikal. Hasil silangan Dedek membuktikan, anggrek dataran rendah juga elok. Challied Swastika membuktikan hal serupa. Kolektor anggrek di Kota Bekasi, Provinsi Jawa Barat, juga mengoleksi anggrek silangannya Dendrobium carl ludwig bundt.

“Den. lasianthera menyumbang warna yang solid pada silangan, sedangkan D. nindii memberikan karakter corak lip atau lidah bunga yang kuat,” ujarnya. Silangan anggrek dataran rendah terakhir adalah Renanopsis lena rowold. Anggrek silangan Chalied itu memiliki induk Renenthera storiei dan Vandopsis lissochiloides. Renanthera storiei menyumbangkan bentuk tangkai bunga yang panicle atau bercabang dan bunga dominan berwarna merah.
Vandopsis lissochiloides bersosok kekar. Tangkai bunga besar dan panjang, serta bunga yang besar. Perpaduan kedua karakter tanaman induk membuatnya menjadi terlihat istimewa. Habitat asal indukan yang tersebar sampai Papua itu membuat anggrek berbunga merah itu menyukai paparan sinar matahari. Menurut Dr Irawati cara rawat anggrek-anggrek dataran rendah relatif mudah daripada dataran tinggi.

Itu lantaran di habitat aslinya terbiasa menerima sinar matahari dalam intensitas tinggi. ”Bahkan ada yang hidupnya di daerah pantai yang panas. Selama kelembapan udaranya tinggi, anggrek tetap dapat hidup,” ujarnya. Memaksakan tanaman dataran rendah tumbuh di dataran tinggi membuat pertumbuhan tanaman tidak maksimal karena memang tidak sesuai lingkungannya. (Muhammad Hernawan Nugroho)