Tuesday, February 11, 2025

Sipiwan dan Sipitri, Dua Varietas Kentang Unggul Baru dari IPB

Rekomendasi
- Advertisement -

Trubus.id — Dua varietas kentang baru dari Institut Pertanian Bogor menambah kekayaan varietas kentang unggul di Indonesia. Kedua varietas kentang baru itu adalah kentang IPB CP1 (Sipiwan) dan kentang IPB CP3 (Sipitri).

Keberadaan varietas IPB CP1 atau Sipiwan ditujukan untuk kebutuhan industri keripik. Umbi kentang Sipiwan berbentuk bulat dengan ukuran sedang, dengan potensi produksi 25 ton per hektare. Umur panen kentang varietas Sipiwan 90 hari. 

Sipiwan mempunyai kulit umbi berwarna putih tanpa bercak, warna daging umbi putih, dengan kandungan pati sekitar 13 persen dan kandungan gula yang rendah. Oleh karena itu, IPB CP1 sangat cocok digunakan sebagai bahan baku keripik kentang.

Prof. Suharsono, dosen IPB University dari Departemen Biologi, mengatakan, Sipiwan telah mendapatkan izin rilis varietas pada 2019 melalui Surat Keputusan (SK) Nomor 019/Kpts/SR.120/D.2.7/1/2019 dan Hak Perlindungan Varietas Tanaman (PVT) Nomor 00525/PPVT/S/2021 pada 2021 dari Kementerian Pertanian.

Sipiwan telah ditanam dan digunakan sebagai bahan baku pembuatan keripik kentang oleh Usaha Kecil dan Menengah (UKM) di Sembalun, Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB) sejak 2019.

Selain di Sembalun, Sipiwan juga sudah ditanam di Kabupaten Garut, Bandung Barat, Bandung, dan Temanggung. Umbi Sipiwan sudah diterima oleh industri besar sebagai bahan baku pembuatan keripik kentang.

Adapun varietas IPB CP3 atau Sipitri memiliki karakter gabungan antara kentang sayur dan kentang industri. Oleh karena itu, kentang ini dianggap serbaguna. 

Prof. Suharsono menyebut, umbi kentang IPB CP3 sangat cocok digoreng, baik untuk pembuatan kering kentang, keripik, maupun french fries dengan tekstur yang renyah dan rasa yang sangat enak. 

“Kentang ini mempunyai produktivitas umbi yang sangat tinggi dengan potensi hasil 35 ton per hektare dan beradaptasi dengan baik terhadap kondisi Indonesia. Umur panen kentang Sipitri 90 hari,” tutur Prof. Suharsono seperti dilansir dari laman IPB University.

Umbi kentang Sipitri berbentuk lonjong berukuran besar sehingga sangat menguntungkan dalam proses pengupasan dan pemotongan. Warna kulit umbinya kuning cerah yang sangat menarik untuk pembuatan potato wedges. Warna daging umbinya yang kuning dan rasanya yang enak jika direbus menyebabkan kentang ini sangat cocok untuk kentang sayur.

Kentang Sipitri telah ditanam di Kabupaten Bandung, Bandung Barat, Garut, Banjarnegara, Temanggung, Magelang dan Lombok Timur, walaupun skalanya masih terbatas untuk setiap kabupaten. Umbi Sipitri sudah diolah menjadi keripik kentang oleh UKM di Sembalun, Kabupaten Lombok Timur, NTB dan Dieng Kabupaten Banjarnegara.

Kentang Sipitri telah terdaftar sebagai varietas hasil pemuliaan di Pusat Perlindungan Varietas Tanaman dan Perizinan Pertanian Kementerian Pertanian (PPVTPP) dengan Nomor 802/PVHP/2019 tanggal 30 Oktober 2019.

Selain itu, kentang Sipitri telah mendapatkan Hak Perlindungan Varietas Tanaman Sementara dengan Nomor 439/PV.110/A.9/04/2022 tertanggal 4 April 2022.  Kedua kentang berkualitas ini dirakit oleh Tim Peneliti dari Biotec Center, Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) IPB University dan Departemen Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA). Tim Peneliti di antaranya, Prof. Suharsono, Prof. GA Wattimena, Nia Dahniar, S.P., dan Diky Indrawibawa, S.P.

- Advertisement -spot_img
Artikel Terbaru

Anggur Berbuah Lebat dan Artistik

Trubus.id–Anggur berbuah lebat nan artistik memanjakan setiap mata yang memandang. Termasuk saat memasuki rumah tanam milik Dody Kusuma sangat...
- Advertisement -

More Articles Like This

- Advertisement -spot_img