Gelar pamungkas direbut saat ia unjuk kebolehan di ICA National Cat Show 2005 di Taman Mini Indonesia Indah. Persia klangenan Ermita Hadi itu memang berbulu panjang, tebal, dan putih bersih. Ketika dibelai terasa lembut bak sutera.
Kemenangan beruntun itu memang spektakuler. Maklum selama ini gelar best in show sering diraih persia berbulu cokelat, biru, atau merah. Persia putih? Kotor sedikit saja menyebabkan ia tampak kusam. “Persia putih, sedikit saja kotoran melekat, bulu lengket dan keindahannya langsung berkurang,” ujar Herry Marwanto, juri senior asal Bandung. Hingga sekarang kucing bebulu putih tampil prima di kontes tergolong langka.
Lalu rahasia Nikita merebut kampiun? “Butuh perlakuan ekstra untuk merawatnya,” ungkap Ermita Hadi. Menurut pemilik Mitacat’s Cattery itu perawatan dimulai sejak Nikita didatangkan dari Rusia, awal 2004. Keindahan dan kesehatan bulu mendapat porsi lebih lantaran merupakan modal penting ras persia.
Seminggu sekali Nikita digrooming alias perawatan lengkap meliputi perawatan bulu, kuku, telinga, dan mata. Ermita biasa melakukannya sendiri. Supaya kebersihan dan kesehatan terjaga, setiap 3 hari Nikita dimandikan. “Terlalu sering dimandikan kucing bisa terkena fl u, kecuali menjelang kontes, bisa ditingkatkan menjadi 2 hari sekali,“ ujar ibu Mahesa Putra Sembada itu. Persia jantan 10 bulan itu berdiri di atas wastafel. Lalu selang yang alirannya lembut disemprotkan ke sekujur tubuhnya. Sampo khusus kucing, kemudian dioleskan ke seluruh tubuh hingga memunculkan busa.
Satwa karnivora itu dibilas hingga bersih. Langkah berikutnya bulu-bulu langsung dikeringkan dengan hair dryer. “Pakai tingkat panas yang sedang saja, dan pastikan bulu bagian dalam benarbenar kering,” ujar perempuan yang bergelut di dunia kucing sejak 1996 itu. Jika tidak, cendawan leluasa berkembang biak. Mita menghabiskan 3 jam untuk memandikan.
Disuap
Agar tampil prima Mita teratur memotong dan meratakan kuku Nikita. Kuku panjang berisiko menimbulkan luka saat si meong menggaruk-garuk muka. Mata dan telinga juga dibersihkan secara teratur dengan cotton bud atau tisu lembut.
Yang juga vital, menyisir bulubulunya. “Paling tidak sehari 2 kali bulu-bulu Nikita disisir agar tidak kusut, cukup dengan memakai sisir besi biasa,” ujar Mita. Penyisiran secara teratur bukan hanya untuk keindahan bulu, tapi juga untuk melepaskan bulu-bulu mati yang belum rontok. Memang secara alami kucing menjilati tubuhnya. Namun, jika bulu yang rontok ikut tertelan, membentuk gumpalan atau hairball. Kucing yang sehat akan memuntahkannya, tapi bagi yang sakit bisa berakibat serius.
Masalah lain yang kerap timbul, saat kucing makan atau minum. Sisa-sisa pakan menempel di sanasini. Bulu lengket dan kotor. Jika tidak segera dibersihkan, kotoran mengering dan meninggalkan noda yang susah hilang. Dampaknya bulu berubah kusam. Mita mencegahnya dengan menyuapi Nikita. Bila terpaksa Nikita makan sendiri, remah-remah yang tertinggal di bulu langsung dibersihkan sebelum mengering.
Minuman disediakan dengan alat khusus mirip dot bayi. Tempat minum digantung di pinggir kandang. Nikita tinggal mengisap dot saat haus sehingga bulu terhindar dari pengaruh lengket dan basah setelah minum. Dengan perawatan ekstra, persia yang dijuluki kucing ningrat tetap berpeluang merebut best in show. (Laksita Wijayanti).