Sunday, March 26, 2023

Suwarno Penjaja Suara Para Biduan

Rekomendasi

Rezeki besar bagi pemelihara burung kicauan bertubuh mungil.

 

Suwarno memberi nama burung kacamata itu Obama karena kekaguman pada Presiden Amerika Serikat, Barack Obama. Sosok Obama memang kecil, hanya sekepalan tangan anak-anak. Namun, prestasinya mentereng setelah menjadi andalan Suwarno di berbagai kontes. Sejak Februari-September 2012, misalnya, pleci-sebutan lain burung kacamata-30 kali juara pertama di berbagai kontes burung kicauan di Jawa.

Artinya hampir setiap pekan Obama menjadi juara kontes. Seabrek gelar diperoleh Obama tergolong hebat. Abah Iip, kolektor burung kicauan di Kuningan, Provinsi Jawa Barat, yang setiap pekan turun gelanggang menuturkan bahwa memiliki burung rajin juara di atas 25 kali setahun tidak mudah. “Persaingan semakin lama semakin ketat. Kulaitas burung juga kini makin bagus,” ujar pemilik Kemuning BC itu.

Jeli

Pantas ada penghobi burung di Kabupaten Bekasi, Provinsi Jawa Barat, jatuh hati. Ia menawar Rp15-juta untuk seekor burung mungil dengan prestasi besar itu. Sayang, Suwarno bergeming. “Saya belum melepas karena pleci masih rajin juara,” tutur Suwarno yang meraup hadiah minimal Rp15-juta dari kemenangan Obama selama 6 bulan terakhir ikut kontes. Padahal, setahun lalu penghobi di Cimanggis, Kotamadya Depok, Provinsi Jawa Barat, itu membeli Obama tidak lebih mahal daripada harga sebuah setrika baru.

Trubus menyaksikan betapa Obama di kediaman Suwarno, tampil atraktif: terus bergerak dan selalu bercericit keras di dalam sangkar seukuran kardus mi. Selain Obama, Suwarno juga memelihara berbagai burung berkicau lain seperti kacer (Galuh) dan anis merah (Misteri). Total keduanya mengantongi 40 gelar juara kontes burung berkicau di Jakarta dan sekitarnya, Bandung, hingga Lampung selama semester pertama 2012.

“Ketiga burung saya itu sedang bagus-bagusnya saat ini,” ujar ayah 2 putra itu tanpa bermaksud menyombongkan diri. Suwarno tidak mempunyai resep rahasia untuk “mengolah” burung-burung jagoannya itu. Baginya kunci utama adalah kejelian saat membeli. “Harus mengenal karakter burung,” kata pria 46 tahun itu. Karakter itu artinya pembeli harus mampu melihat keaktifan, irama lagu, hingga cara merawat.

Sebagai gambaran Galuh tidak terlalu rajin berkicau saat akan dibeli. Namun, begitu si burung mengeluarkan irama lagu teratur dan enak didengar, Suwarno langsung membelinya. Tahap berikutnya Suwarno tinggal memoles, antara lain dengan menjemur kacer selama dua jam pada pukul 06.00-08.00. Ia lantas memandikan burung. penghobi lain biasa memasukkan kembali ke sangkar, tetapi Suwarno memilih memasukkan ke kandang umbaran berukuran 4 m x 0,8 m x 1 m.

Di sanalah sang burung terbang ke sana-kemari selama 1-2 jam agar fisiknya prima. Setelah itu barulah ia memasukkan burung ke sangkar yang tertutup kain. Itu dilakukan setiap hari. Polesan lain adalah memberi pakan bergizi. Nutrisi untuk setiap burung berbeda. Itulah sebabnya, Suwarno memberikan pakan berlainan. Untuk kacer, contohnya, ia memberi tiga jangkrik dan seekor cacing tanah sebagai sumber protein setiap hari.

Kontes

Suwarno juga memberikan anggur dan pisang secara berselang-seling setiap hari. Ibarat penyanyi, maka burung-burung berkicau juga dituntut bertubuh prima. Oleh karena itu Suwarno rutin memberikan vitamin dan larutan penyegar agar tubuh burung fit. “Sesekali dikasih juga telur burung puyuh,” ujar karyawan perusahaan swasta di Kota Depok itu.  Dengan cara di atas itu Suwarno “menyulap” burung pilihannya menjadi bagus dalam tempo 3 bulan.

Contoh kacer bernama Galuh-namanya sama seperti kacer yang dipelihara saat ini-ketika dibeli pada 2005 tanpa prestasi. Suwarno membeli Galuh Rp400.000 dari penghobi di Majalengka, Jawa Barat. Namun, di tangan Suwarno, Galuh adalah bintang kontes regional dan nasional. “Rekornya 54 kali juara selama di tangan saya,” ujar Suwarno yang mencari burung hingga ke Payakumbuh, Sumatera Barat, dan Deliserdang, Sumatera Utara itu.

Seorang kolektor asal Jawa Timur membeli kacer sarat prestasi itu Rp40-juta setelah satu setengah tahun dirawat Suwarno. Kecintaan Suwarno kepada burung berkicau bermula dari keisengan melihat kontes pada 1999. Suasananya, “Ramai dan beberapa burung suaranya enak didengar,” kata Suwarno yang lantas mengoleksi beberapa kacer, kenari, dan anis. Tak puas sekadar mengoleksi, ia rajin mengikuti latihan bersama dan lomba.

“Saat menang pertama kali rasanya seperti menang perang saja,” ujar mantan anggota staf hubungan masyarakat  Persatuan Burung Indonesia cabang Depok, Jawa Barat, itu. Namun, ia menyembunyikan kemenangan itu dari istri yang sejak awal menolak Suwarno memelihara burung. Alasannya rumah jadi bau. Pria kelahiran Sragen, Jawa Tengah, itu pernah mendapati sang istri “membuang” sangkar-sangkar berisi burung ke halaman pada 2000.

Suwarno hanya terdiam, lalu mengajak sang istri berembuk. “Saya minta dia ikut sekali saja ke kontes untuk melihat,” kata pemilik toko burung di Jakarta Timur yang kini beromzet Rp80-juta-Rp90-juta per bulan itu. Tak dinyana, kacer koleksi Suwarno menang. Namun, hati sang istri belum luluh dan tetap melarang Suwarno memelihara burung. Pada akhir kontes itu, Suwarno mendapat doorprize berupa kulkas, televisi, dan sepeda motor. Melihat itu sang istri luluh, bahkan belakangan memberikan modal saat Suwarno membangun toko burung.

“Saya pernah tidak membuka amplop uang juara selama 6 bulan. Saat istri saya membuka, total uang yang ada mencapai 70-juta,” kata Suwarno yang saat ini mengoleksi 30 burung kicauan kualitas kontes. Burung-burung kualitas kontes seperti Obama, Galuh, dan Master itu yang kini menjadi “biduan” andalan Suwarno untuk menambah pundi-pundinya. (Dian Adijaya Susanto)


Keterangan foto :

  1. Suwarno jeli memoles burung kicauan biasa menjadi berkualitas kontes
  2. Obama peraih 30 juara di berbagai arena kontes
  3. Daya tahan tubuh kenari meningkat setelah dimasukkan ke dalam kandang umbaran
  4. Buah, sayuran, dan putih telur rutin diberikan untuk menjaga fisik burung prima
  5. Murai batu asal Pulau Sumatera salah satu andalan Suwarno di kontes
Previous articleTanda Mata Terbaik
Next articleMelejit Setelah Kontes

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -spot_img
Artikel Terbaru

Mengolah Singkong Menjadi Gula

Trubus.id— Gula cair dapat mudah dibuat dari hidrolisis pati. Sumber pati pun melimpah seperti singkong. Mengapa singkong? Singkong sebagai...
- Advertisement -spot_img

More Articles Like This

- Advertisement -spot_img