Trubus.id— Buah naga organik mengisi pasar ekspor. Pada umumnya negara-negara di Eropa tidak sembarang menerima buah naga. Selain harus memiliki sertifikat organik, kebun buah naga harus tersertifikasi standar sistem pertanian yang baik atau good agricultural practices (GAP).
Menurut Asroful Uswatun, petani buah naga di Jember, Jawa Timur pasar Eropa menghendaki buah berbobot 250—390 g, sedangkan Singapura memiliki batasan bobot 300—500 g per buah. Asroful memperhatikan buah naga merah ekspor, tidak boleh ada jejak organisme pengganggu tanaman (OPT) pada buah.
Jumbai buah atau sirip buah tidak boleh menguning atau tetap hijau ketika sampai di negara tujuan, lulus uji residu di bandara nasional, dan kondisi buah tidak boleh cacat, harus segar. Eksportir buah naga lain, Sujana Kosim di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat.
Menurut Sujana pasar ekspor Timur Tengah menghendaki tingkat kematangan buah 50—60% atau warna buah semburat merah. Itu karena mempertimbangan suhu tinggi. Pasar ekspor Rusia menghendaki buah naga dipanen saat kematangan 80%.
Pemanenan buah untuk pasar Eropa dilakukan pada tingkat kematangan 65—75% karena waktu yang dibutuhkan hingga sampai negara tujuan mencapai 5 hari sejak panen. Adapun buah naga untuk ekspor ke Singapura yang hanya memerlukan sehari.
Oleh karena itu, tingkat kematangan saat panen 70—90%. Tingkat kemanisan buah untuk pasar ekspor 15—20 obrix. Menurut Ketua Asosiasi Buah Naga Indonesia (ABNI), M. Gunung Soetopo, standar internasional kualitas buah naga yang dikehendaki adalah buah naga yang masih ada rasa masamnya dan tidak terlalu manis sehingga terasa segar.
Selain itu untuk buah naga merah yang berukuran 3 buah/kg dan 2 buah/kg untuk buah naga putih. Pembeli di luar negeri memperhatikan keterlacakan produk dan rekam jejak produsen buah naga.
Oleh karena itu, pastikan kebun terdaftar di pemerintah Indonesia, serta tersertifikasi GAP. Hal itu menjadi sumber kredibilitas kebun dan kualitas buah naga.
Bila dua hal itu ada di genggaman tangan, akan lebih terbuka pasar berbagai negara untuk memasok buah naga organik, khususnya ke negara Amerika Serikat, Eropa, dan Australia. Meskipun ada juga negara-negara yang tidak terlalu ketat mengikuti standar internasional seperti Timur Tengah, Jepang, Tiongkok, dan Korea.