Sunday, November 3, 2024

Tablet Pemurni Minyak Jelantah Buatan Mahasiswa Unpad

Rekomendasi
- Advertisement -

Trubus.id— Pembuangan minyak jelantah sembarangan ke saluran air dan selokan berpotensi mencemari lingkungan. Bukan hanya itu, minyak jelantah juga berbahaya bagi kesehatan.

Melihat dampak negatif tersebut, Mahasiswa Universitas Padjadjaran (Unpad) mengembangkan inovasi tablet pemurni minyak jelantah. Mahasiswa itu tergabung dalam tim Program Kreativitas Mahasiswa-Kewirausahaan (PKM-K) Unpad.

Mereka adalah Nariswari Ratnadhewati (Teknologi Pangan), Arya Sena Espriyanto (Teknologi Pangan), Aulia Qotrunada Ulima (Teknologi Pangan), Iin Lailatul Ma’rifah (Agroteknopreneur), dan Maylisa Tiara Adi Putri (Statistika). Dengan dosen  pembimbing FTIP Unpad Dr. In-In Hanidah, STP., M.Si.

Produk bernama “Taborai” ini lolos ke ajang Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (Pimnas) ke-36, 26 November—1 Desember mendatang. Taborai berbahan dasar arang bonggol jagung, serai, dan bleaching earth. Tim memanfaatkan limbah bonggol jagung sebagai bahan baku utama.

“Bonggol jagung mengandung banyak zat organik non volatil sehingga cocok dijadikan sumber arang, karena mampu menyerap radikal bebas yang 3—7 kali lebih kuat,” ujar Nariswari selaku ketua tim.

Tim telah menguji efektivitas produk dengan hasil menunjukkan tingkat pemurnian yang memuaskan. Minyak bekas penggorengan yang semula berwarna coklat tua dapat kembali lagi menjadi seperti semula.

Selain itu, minyak bekas penggorengan juga menjadi lebih jernih. Nariswari juga menjelaskan bahwa sinergi antara arang aktif dan komponen lainnya dapat mengeliminasi kekeruhan dan aroma yang tidak sedap.

Untuk menjaga ketersediaan bahan baku, tim melakukan kemitraan dengan Kelompok Tani Mentari Pagi Darussyfa Garut, sebagai penghasil jagung hibrida yang sampai saat ini bonggol jagungnya menjadi limbah yang belum dimanfaatkan.

Taborai dikemas dalam kemasan standing pouch sehingga praktis dibawa kemana saja. Penggunaannya cukup praktis, yaitu dengan memasukkan tablet ke dalam minyak yang dipanaskan dengan api kecil, kemudian masukkan serbuk bleaching earth dan ditunggu selama 24 jam untuk memperoleh hasil pemurnian yang maksimal.

Harga produk dibanderol Rp5.000,00 untuk kemasan 45 gram (penggunaan 500ml) dan Rp8.000,00 untuk kemasan 90 gram (penggunaan 1.000ml).

Penjualan tersedia di e-commerce, yaitu Tokopedia dan Shopee serta dapat juga untuk melihat berbagai konten edukasi dan informatif terkait Taborai di sosial media Instagram, TikTok , Youtube, dan Facebook dengan username Taborai.id.

- Advertisement -spot_img
Artikel Terbaru

Petani Muda di Cianjur Raup Omzet Puluhan Juta dari Budi daya Kemangi

Trubus.id—Dede Yusuf Mulyadi memilih menjadi petani kemangi. Semula warga di Desa Maleber, Kecamatan Karangtengah, Kabupaten Cianjur, Provinsi Jawa Barat...
- Advertisement -
- Advertisement -spot_img

More Articles Like This

- Advertisement -spot_img