Friday, March 29, 2024

Tabulampot Tin Rp10-juta

Rekomendasi
- Advertisement -

Dari balik ketiak daun muncul 20—30 buah ara berwarna hijau hingga keunguan. Di tempat sama beberapa kolektor tengah bersiap menggelontorkan Rp2-juta—Rp3-juta untuk mendapat tanaman legendaris yang akan dilelang itu. Ketika lelang dibuka, harapan sebagian kolektor langsung kandas. Lelang tabulampot Ficus carica dibuka dengan harga Rp10-juta.

Hampir sebagian besar pengunjung terlonjak kaget mendengar harga setinggi itu. Mereka baru mengerti ketika narator menjelaskan legenda buah ara. Anggota famili Moraceae itu tertulis dalam 3 kitab suci, tapi sosoknya jarang dikenali masyarakat Indonesia (baca: Sepenggal Kisah dalam Kitab Suci, hal 54).

Namun, meski melegenda harga Rp10-juta rupanya masih terlalu tinggi. Maklum, kata tin dan sosoknya mungkin baru dikenal di pameran pada awal 2005. Belakangan terdengar kabar, seorang puteri mantan pejabat mencari-cari tabulampot itu untuk koleksi. “Beliau mencari pohon itu untuk melengkapi halaman mesjid yang dibangun keluarganya,” kata Eddy Soesanto, pemilik nurseri Tebuwulung.

Sejak itulah tabulampot buah tin kerap muncul di pameran pertanian. Dari penelusuran Trubus, hampir semua tabulampot yang ditampilkan memunculkan buah walau sosok tanaman masih kecil. “Ini tanaman buah paling genjah dan rajin berbuah yang pernah saya temui,” ujar Eddy. Ia mencontohkan, kala berniat memperbanyak tanaman sebagai pohon induk, buah selalu muncul dan tak bisa dihentikan. Padahal, tabulampot itu baru 2—3 bulan berada di tangan Eddy. Tertarik memiliki tabulampot tin sarat buah?

Bibit berkualitas

Pastikan bibit yang bakal ditabulampotkan berkualitas: genjah, rajin berbuah, dan rasanya manis. Maklum, di dunia diperkirakan terdapat 800 jenis buah tin yang sudah dikenal. Dari sejumlah itu hanya 12 varietas yang telah dikebunkan secara komersial di California.

Sejak setahun terakhir terdapat 4 varietas—negrone, fl anders, conadria, dan long yellow—yang terbukti cocok di Jakarta dan Bogor. “Di daerah Puncak daun tin lebih lebat, di Jakarta daun sedikit, tapi buah lebat,” kata Eddy. Agar berbuah cepat, pastikan pula bibit berasal dari cangkok yang telah diadaptasikan selama sebulan di bawah naungan. Sebab, bibit tin asal setek dan biji sampai saat ini belum diketahui kapan belajar berbuah.

Bila bibit telah didapat, siapkan media tabulampot. Tin sebenarnya tanaman bandel. Namun, dari pengalaman media yang cocok ialah sekam, tanah, dan pupuk kandang dengan komposisi 2:1:1. Agar kandungan hara pupuk kandang lebih lengkap, pakai campuran kotoran kambing dan sapi dengan perbandingan 1:1. Jumlah sekam diperbanyak, karena di habitat asli tin tumbuh di tanah berpasir yang porous. Sekam dipilih menggantikan pasir agar bobot tabulampot lebih ringan. Dasar tabulampot diberi potongan styrofoam setebal 5 cm agar air siraman terbuang lancar.

Cegah stres

Langkah berikutnya, tanam bibit pada pot yang telah disediakan. Menurut Eddy, pada beberapa kasus tanaman yang baru dipindah ke pot mengalami stres. Karena itu semprot tin dengan larutan pencegah stres setiap hari pada sore hari. Misal, B1 dengan dosis 1 cc/liter. Perlakuan itu rutin dilakukan selama seminggu atau sampai tanaman pulih. Tempatkan tanaman di lokasi teduh.

Menurut Lanny Lingga, praktikus di Bogor, B1 yang tersedia di pasar umumnya diperkaya unsur-unsur yang dibutuhkan tanaman. Misal, P2O5 dan ZPT (Zat Pengatur Tumbuh, red). Kombinasi unsurunsur itulah yang berperan mencegah tanaman stres.

Bila langkah penanaman berlangsung sukses, lakukan penyiraman 2—3 hari sekali atau sesuai kebutuhan. “Prinsip penyiraman sama dengan tanaman lain. Jaga jangan sampai media terlampau kering,” kata Ir Wijaya MS, dari Mitra Cipaku, di Bogor. Bila kondisi prima, tabulampot dipindahkan ke tempat yang terkena sinar matahari langsung. Biasanya, pertumbuhan tunas  lebih cepat ketimbang di tempat teduh.

Untuk perawatan , lakukan penyemprotan pupuk daun seminggu 2 kali. Pilih pupuk daun dengan kandungan N tinggi untuk menyuburkan daun. Ikuti dosis sesuai yang tertera di kemasan.  Lazimnya dosis berkisar 1—2 ml/l atau 1—2 g/l air. Biar lebih aman, gunakan setengah dosis yang tertera dalam kemasan, tapi frekuensi ditambah. Misal, jadi seminggu sekali. Saat tumbuhan terlihat rimbun, ganti pupuk daun dengan kandungan P dan K tinggi untuk merangsang bunga. Dosis yang diberikan sama dengan pupuk N tinggi.

Bibit berkualitas dan perlakuan tepat, tak sampai setahun tabulampot tin bakal memunculkan buah. Kalau sukses, Anda tak mesti mengeluarkan Rp10-juta untuk sebuah tanaman legendaris. (Destika Cahyana)

- Advertisement -spot_img
Artikel Terbaru

Teknik Budidaya Benih Kentang Bertingkat Di Kabupaten Karo : Panen Hingga 40 Ton Umbi Kentang Per Hektare

Trubus.id— Budidaya kentang bertingkat meningkatkan produksi benih. Itulah yang dirasakan penangkar benih kentang di Desa Bukit, Kecamatan Dolat Rayat,...
- Advertisement -spot_img

More Articles Like This

- Advertisement -spot_img