Trubus.id— Bongkahan batu berukuran besar yang tertata membawa imajinasi ke gurun. Taman bergaya mediterania itu menghiasi bangunan di tanah seluas 1.500 m² . Roy Suteja melengkapi taman dengan lampu sorot. Alhasil taman itu menyuguhkan pemandangan eksotis saat malam.
Kolektor encephalartos di Surabaya, Jawa Timur, itu bukan cuma membangun taman di area dalam rumah, tetapi juga di luar pagar. Roy megnginkan agar siapa pun bisa menikmati keunikan dan keindahan taman miliknya.
Bukan hanya indah, taman itu juga sangat mahal lantaran terdiri atas tanaman-tanaman eksklusif bernilai hingga ratusan juta rupiah. Ratusan batang encephalartos memenuhi nyaris setiap sudut taman. Diameter bonggol beragam dengan tajuk rimbun.
Roy juga menghadirkan tanaman khas gurun seperti yuka (Yucca rostrata), kurajong (Brachychiton rupestris), baobab (Adansonia digitata), agave, dan kaktus golden barrel.Dari beragam tanaman itu, encephalartos paling eksklusif.
Tanaman purba— encephalartos sezaman dengan dinosaurus— itu tumbuh sentosa. Sebut saja Encephalartos hirsutus, E. arenarius blue, E. arenarius true blue, E. horridus, E. lehmanii, E. ghellinckii, dan E. trispinosus.
Roy memiliki sekitar 22 E. hirsutus berbagai ukuran. E. hirsutus paling besar berdiameter 29 cm. Sosok E. hirsutus jumbo itu jarang yang punya karena berharga fantastis yakni Rp300 juta.
Sementara E. arenarius blue berjumlah setidaknya 15 pohon. Yang paling mahal senilai Rp120 juta. Bisa dibilang di kalangan tanaman golongan sikas, encephalartos paling menawan. Penampilannya cantik dengan warna biru, hijau, atau keperakan.
Makin langka tanaman maka harganya semakin tinggi. Pun makin besar bonggol maka harganya kian tinggi. Roy bergeming meskipun harga tanaman tinggi. Ia bahkan tak ragu memberikan media tanam dan perawatan terbaik.
Masyarakat kalangan atas mendominasi kelompok penggemar tanaman purba itu. Karakter encephalartos yang elegan membuat Roy jatuh hati. Tanaman anggota famili Zamiaceae itu paling menarik dibandingkan dengan tanaman hias lain untuk menghuni taman idamannya.
“Keindahan taman baik saat siang maupun malam menyuguhkan sensasi tersendiri,” kata Roy.
Menurut konsultan taman sekaligus kolektor encephalartos, Waskita, di tangan kolektor, encephalartos sering kali dimanfaatkan sebagai elemen tanaman. Waskita menyarankan supaya pemilik taman memperhatikan penggunaan media tanam encephalartos. Gunakan media tanam porous supaya sejalan dengan sifat encephalartos yang menyukai tanah-tanah porous dan cenderung kering.