Asap cair didapat dari pembakaran 300 kg tempurung kelapa melalui proses pirolisis dan destilasi. Proses pertama mengubah tempurung menjadi asap dengan pembakaran bersuhu 400-500oC. Asap lalu didestilasi-maksudnya diembunkan, destilasi berarti mengembunkan uap hasil pembakaran, red-menjadi asap cair.
Proses berlangsung selama 8 jam. Dua pekerja memulainya dengan memasukkan tempurung kelapa ke dalam tungku pembakaran. Tiga-empat jam kemudian tetes pertama asap cair keluar dari 2 pipa di ujung luar alat destilasi. Proses hingga 8 jam menghasilkan asap cair kelas 2. Liquid smoke itu sudah ditunggu pembeli dengan harga Rp20.000 per liter. Artinya omzet Imam Rp1,7-juta.
Imam mestinya bisa mengantongi rupiah lebih banyak jika sanggup melayani kebutuhan nelayan di pelelangan ikan. Asap cair dibutuhkan sebagai pengganti formalin dalam proses pengawetan ikan. ‘Rata-rata pelabuhan-pelabuhan ikan-misal di Muaraangke, Jakarta-butuh 5 ton per hari,’ ujar pria yang melakukan survei pasar sendiri itu. Maka peluang mendulang laba dari asap cair masih membentang. (Ari Chaidir & Evy Syariefa)