Trubus.id—Proliga merupakan teknologi yang penggunaan varietas unggul, peningkatan kepadatan populasi tanaman, dan persemaian sehat. Teknik proliga dapat diterapkan pada budidaya cabai.
Menurut peneliti dari Balai Pengujian Standar Instrumen Tanaman Sayuran, Ir. Wiwin Setiawati, M.S. kunci proliga yakni pengelolaan tanah, hara, dan air serta pengendalian organisme pengganggu tanaman. Populasi mencapai 30.000 tanaman per hektare.



“Cara tanamnya secara zigzag atau selang-seling. Lubang pertanam terisi dua tanaman, sementara selingannya satu tanaman per lubang. Jarak tanamnya 50 cm x 70 cm,” ujar master Biologi Lingkungan alumnus Institut Teknologi Bandung itu.
Bandingkan dengan populasi pada sistem penanaman nonproliga hanya 20.000 tanaman per hektare. Peningkatan populasi mencapai 50%. Persemaian sehat dengan mensterilkan terlebih dahulu lokasi persemaian.
Caranya dengan menyemprotkan insketisida berbahan aktif spirotetramat dan imidakloprid dengan konsentrasi 1 ml per liter. Kemudian pasang perangkap kuning atau yellow trapping untuk mengendalikan hama kutu kebul Bemisia tabaci hingga populasinya nol.
Langkah selanjutnya rendam benih cabai dalam larutan fungisida berbahan aktif propamokarb hidroklorida berkonsentrasi 1 ml per liter selama sejam. Semaikan benih di media persemaian yang terdiri atas campuran tanah halus dari bawah pohon bambu dan pupuk kandang dengan perbandingan 1 : 1.
Beri naungan (screen house) di atas bedengan. Naungan terbuat dari nilon dengan kerapatan 50 mesh per cm2 . Ketika pesemaian berumur 3 pekan lakukan pemangkasan pucuk.
Semprotkan pestisida hayati berupa ekstrak daun pagoda, bunga pukul empat atau daun bayam duri untuk mencegah serangan virus kuning.