Trubus.id — Tidak semua tanaman seperti petai mudah berbuah. Meskipun bisa tumbuh optimal dan sempat berbunga, terkadang gagal berbuah. Tentu untuk mengatasi hal itu diperlukan teknik tertentu agar tanaman petai berbuah.
Tanaman petai yang berbunga lebat tapi buah sedikit terjadi karena penyerbukan bunga tidak sempurna. Terdapat 2 jenis tanaman petai, yaitu yang berumah satu dan berumah dua. Pada tanaman berumah satu, bunga jantan dan betinanya berada dalam satu pohon.
Sementara itu, pada tanaman berumah dua, bunga jantan dan betinanya berada pada pohon berbeda. Apabila bunga betina tidak dibuahi oleh bunga jantan, bunga gagal menjadi buah dan gugur. Begitu pula dengan bunga jantan, gugur apabila tidak membuahi bunga betina.
Penyerbukan bunga petai biasanya dibantu oleh hewan seperti kelelawar atau serangga sebagai agen penyerbuk. Ketika hujan, hewan penyerbuk jarang keluar sehingga proses membantu penyerbukan bunga petai pun terganggu. Bisa juga karena faktor lain yang menggagalkan pembuahan seperti hujan lebat terus-menerus, angin kencang, dan kekurangan unsur hara.
Untuk mendorong pembuahan tanaman yang sedang berbunga, perlu disemprot zat tumbuh seperti hormon NAA konsentrasi 100 mg/liter air. Semprotkan hormon itu pada bunganya. Namun, jangan menyemprotkan NAA setelah bunga mekar karena menyebabkan buah terbentuk berukuran kecil.
Hormon lain yang bisa digunakan Cultar 250 EC dengan konsentrasi 100–500 ml/liter air. Tiap pohon petai diberi 200–500 cc bergantung pada besar pohon. Pemberian dilakukan ½ bulan sebelum tanaman berbunga.
Hormon dapat disemprot ke daun atau diinfus melalui akar atau batang. Infus pada batang dilakukan seperti pada orang sakit dengan selang kecil.
Jika melalui akar, pakai kantong plastik untuk tempat larutan hormon. Ujung akar yang besar kemudian dimasukkan ke kantung plastik itu. Pemberian hormon sebaiknya menjelang musim hujan sekitar Agustus–September.