Monday, March 3, 2025

Teknik Presisi Irigasi Berbasis AI Meningkatkan Hasil Panen Padi

Rekomendasi

Trubus.id–Penerapan teknologi kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) dalam sistem irigasi presisi terbukti mampu meningkatkan hasil panen padi.

Prof. Chusnul Arif, Guru Besar Fakultas Teknologi Pertanian IPB University, mengungkapkan bahwa penggunaan Model Artificial Neural Networks (ANN) telah terbukti efektif dalam tahap identifikasi berbagai permasalahan dalam sistem irigasi dan fertigasi.

“Model ini mampu menganalisis dan memprediksi berbagai tantangan yang muncul dalam sistem irigasi serta memberikan solusi yang lebih akurat,” ujar Prof. Chusnul dilansir pada laman IPB University.

Selain itu, ia menjelaskan bahwa metode Genetic Algorithms (GA), sebagai bagian dari AI, berfungsi sebagai teknik optimasi yang memungkinkan pemilihan kombinasi terbaik dalam sistem irigasi presisi.

Hal itu bertujuan untuk meningkatkan produktivitas lahan, meningkatkan efisiensi penggunaan air, serta menjaga kelestarian lingkungan.

Dalam tahap pengendalian, Prof. Chusnul juga menyoroti penggunaan metode Fuzzy Logic (FL) sebagai pendekatan yang tepat dalam mempertahankan kondisi optimal dan adaptif terhadap perubahan lingkungan. Dengan metode itu, sistem irigasi dapat menyesuaikan diri terhadap variabel lingkungan secara otomatis.

Pada 2022, teknik irigasi presisi berbasis AI telah diterapkan di Nusa Tenggara Timur (NTT), dikombinasikan dengan metode budi daya padi alternatif yang dikenal sebagai System of Rice Intensification (SRI). 

Hasilnya cukup menggembirakan. Teknik ini mampu meningkatkan hasil panen padi dari 5,5 ton per hektare menjadi 6,4 ton per hektare di Kabupaten Kupang, serta dari 9,94 ton per hektare menjadi 10,72 ton per hektare di Sumba Timur.

Tak hanya itu, Prof. Chusnul juga mengembangkan teknologi Fertigator Otomatis Nirdaya (FONi) dan Pocket Fertigator. Kedua inovasi ini merupakan teknik irigasi tepat guna yang menawarkan berbagai keunggulan.

“Keunggulan dari teknologi ini adalah dapat beroperasi secara otomatis tanpa memerlukan daya listrik, hemat air dengan efisiensi mendekati 100 persen, serta menggunakan komponen dari material lokal yang mudah diinstalasi. Selain itu, desainnya dapat dimodifikasi sesuai dengan kondisi lahan yang tersedia,” jelasnya.

Prof. Chusnul berharap dengan presisi yang semakin akurat, penggunaan air dalam irigasi dapat lebih efisien dan tidak boros. 

Dengan demikian, manfaatnya dapat dirasakan oleh lebih banyak masyarakat dan memberikan dampak positif bagi sektor pertanian di Indonesia.

- Advertisement -spot_img
Artikel Terbaru

Teknologi Nanobubble untuk Mempertahankan Mutu Tomat Beef Pascapanen

Trubus.id–Tomat beef termasuk buah klimakterik yang rentan mengalami kerusakan selama penyimpanan. Perlu penanganan pascapanen yang tepat untuk menjaga mutu...

More Articles Like This

- Advertisement -spot_img