Pompa lain menciptakan miniatur air terjun di bagian tepi. Semuanya bergerak bersama liukan koi. Kecantikan itu semakin lengkap dengan hiasan bunga dan tanaman hias lain sebagai pagar kolam. Semuanya dapat dinikmati 24 jam nonstop lantaran sumber energinya matahari.
Wajar bila perusahaan tekstil ternama di Pulau Formosa itu memboyong teknologi terbaru dari Aquarama Singapura 2005. Dengan menggunakan sinar matahari sebagai sumber energi, otomatis perusahaan tidak perlu mengeluarkan biaya untuk listrik dan perawatan. “Pengunjung tertarik lantaran hemat energi,” ujar Peter Kok, Managing Director Asia Pacifi c OASE GmbH.
Tak hanya Taiwan dan Malaysia yang tertarik. Beberapa negara-negara Eropa seperti Jerman, Inggris, dan negaranegara di Eropa Timur menggunakan teknologi serupa.
Itu pula yang membuat Djaka S Tjahjakartana, pemilik PT Buana Biru Decorindo tertarik membawa produk ciptaan perusahaan ternama OASE, Jerman itu ke Indonesia. Di kolam taman miliknya di bilangan Kebonjeruk, Jakarta Barat, ia memasang solar modul dan baterai matahari untuk menggerakkan pompa dan water features. Hasilnya, ia dapat menikmati keindahan kolam taman walaupun malam tiba.
“Benar-benar praktis, murah, dan hemat listrik. Di kantor saja biaya listrik Rp15.000 per jam. Artinya kantor mengeluarkan Rp3,6-juta untuk keperluan kantor saja. Kalau memakai alat ini menghemat pengeluaran,” ujarnya. Biasanya, untuk menggunakan pompa air terjun diperlukan 150—250 watt. Kini cukup 17 watt, air mancur dapat menari-menari di depan mata.
Tenaga matahari
Seperti peranti elektronik yang menggunakan sinar matahari, solar modul bertugas sebagai solar panel untuk menangkap energi matahari. Kotak hitam berukuran 30 cm x 40 cm itu dibekali ratusan hingga ribuan solar cell yang tersusun rapi. Semakin banyak sel kian efesien dan besar energi yang diserap. Papan berkapasitas daya 10—35 watt itu mampu mengefi sienkan energi walaupun cahaya matahari sangat minim.
Setelah cahaya tertangkap, energi langsung dialirkan ke solarmax. Ia tak ubahnya baterai raksasa berkapasitas simpan 17—41 ampere hour (Ah). Dari kotak hitam berukuran 36 cm x 36 cm x 27 cm itu semua energi matahari diubah menjadi energi listrik.
Energi itu secara otomatis akan mengalir ke pompa dan peralatan lain bila terpasang pada slot. “Selama matahari bersinar, semua alat dapat bekerja optimal,” ujar Djaka. Solarmax memiliki 2 saluran untuk mengalirkan listrik ke pompa dan 3 saluran untuk peralatan lain seperti fountain pump (pompa air mancur, red) dan lampu kolam.
Menurut pria kelahiran Semarang 41 tahun itu, baterai 12 volt secara otomatis melakukan pengisian energi cadangan. “Jadi, selama bekerja ia juga mengisi energi cadangan untuk pemakaian malam hari selama 6 jam,” katanya. Jadi, walaupun terjadi mati lampu atau pemutusan arus listrik, pompa dan alat–alat lain tetap bekerja.
Eksotis
Semua alat yang tersambung dengan baterai matahari itu bekerja untuk menciptakan suasana eksotis. Pompa air mancur misalnya dirancang khusus untuk mengolah tenaga listrik menjadi tenaga pendorong. Dengan daya 8—17 watt, ia mampu mengolah 700—1.500 liter air per jam untuk menciptakan air mancur setinggi 1—2 m. Selain pompa air mancur, energi matahari juga mampu menggerakkan pompa dari dasar kolam membentuk aliran air sungai atau air terjun di permukaan. Ia hanya membutuhkan kekuatan 24 watt untuk mengangkat 3.000 liter air per jam.
Teknologi memanfaatkan sinar matahari memang memiliki banyak kelebihan, tetapi peletakan dan pengaturan harus tetap diperhatikan. “Untuk solar modul bisa diletakkan di atas gazebo atau tersembunyi di balik dedaunan. Asal tidak menghalangi sinar matahari,” ujar Ary Satrya Dhamma Putera, arsitek taman.
Menurut alumnus Arsitektur Lansekap Universitas Trisakti itu solar panel dan baterai bisa ditaruh agak jauh dari kolam karena dibekali kabel yang cukup panjang 5—10 m. Sedangkan water features seperti air mancur sebaiknya diletakkan di tengah kolam sebagai center view.
Untuk menghadirkan semua keindahan itu peminat tidak perlu mengeluarkan biaya besar. Seperangkat solar modul, solarmax, dan pompa air mancur dihargai Rp3-juta—Rp4-juta. Para pecinta kolam taman tidak perlu lagi memikirkan biaya listrik yang melonjak. Perawatan pun sederhana. (Rahmansyah Dermawan)