Friday, December 6, 2024

Teknologi Booster: Tangkapan Ikan Meningkat 100%

Rekomendasi
- Advertisement -

Trubus.id— Nelayan di Kampung Kebonturi, Desa Cidadap, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Wahyudin, bungah bukan kepalang. Pasalnya sejak awal 2022 hasil tangkapan ikan di bagan—alat penangkapan ikan yang menggunakan jaring dan lampu, lazimnya diarungkan di laut selama beberapa hari hingga berbulan-bulan—miliknya selalu lebih banyak dibandingkan dengan nelayan di bagan lain.

Wahyudin menambahkan, “Jika di tempat lain hanya 3 keranjang, di bagan saya bisa 10 keranjang per sekali tangkapan,” kata nelayan sejak 1987 itu. Satu keranjang bisa memuat rata-rata 20 kg ikan.

 Beberapa jenis ikan yang ditangkap antara lain ikan semar, ikan tongkol, dan sotong. Harga jual rata-rata Rp15.000 per kg di tingkat nelayan. Artinya, omzet Wahyudin bisa Rp3 juta per sekali trip penangkapan, sementara omzet nelayan lain hanya Rp900 ribu per sekali trip penangkapan.

Adapun saat musim ikan melimpah rata-rata tiap nelayan bisa memanen 10 keranjang. “Saat musim ikan melimpah di bagan saya bisa 15 keranjang per sekali tangkapan,” kata Wahyudin. Artinya, panen ikan Wahyudin lebih tinggi 50%—200% dibandingkan dengan nelayan lain.

Lantas apa rahasia Wahyudin bisa memanen ikan lebih banyak dibandingkan dengan nelayan lain? Rahasianya menggunakan booster rumpon pengundang ikan. Wahyudin memperoleh informasi teknologi itu dari dosen di Fakultas Perikanan dan Kelautan Institut Pertanian Bogor (IPB), Dr.Ir. Zulkarnain, M.Si. Teknologi booster itu berbahan dasar cacahan ikan dan campuran asam amino yang bisa mengundang ikan berkumpul di area tangkapan.

Wahyudin memasukkan booster berbentuk pasta beku itu pada kantong umpan. Kemudian menurunkan kantong umpan pada kedalaman 2—4 meter. Kantong umpan itu lazimnya diturunkan pada pukul 17:00. Selang satu jam kemudian Wahyudin menyalakan lampu untuk memancing ikan berkumpul dan menarik jaring untuk memanen ikan.

Perlakuan itu terbukti meningkatkan hasil tangkapan dibandingkan dengan tanpa aplikasi booster. Lantas apa saja syarat booster efektif? Menurut Wahyudin, terpenting booster dalam kedaan segar oleh sebab itu diaplikasikan beku. “Jika kurang segar ikan tidak akan tertarik,” katanya.

Sepengalaman Wahyudin, kebutuhan booster hingga 3 kg per bagan per malam. Satu booster berbentuk pasta berbobot 0,5 kg. “Waktu efektif satu booster hanya 2,5 jam jadi mesti mengganti agar menarik ikan lebih optimal,” katanya.

Menurut Wahyudin teknologi booster amat  ekonomis jika melihat faedah atau hasil tangkapan yang meningkat. Ia pun kerap meracik sendiri booster berbahan ikan rucah dan telur ayam sebagai bahan campuran.

Zulkarnain menambahkan, teknologi booster rumpon pada bagan adalah kombinasi serangkaian cara untuk menarik perhatian ikan. Sebab terdiri atas atraktor jaring, booster protein, dan cahaya lapu pada bagan. “Bisa juga ditambahkan atraktor dari daun kelapa agar ikan tertarik,” katanya.

Hasil riset Zulkarnain di teluk Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, membuktikan teknologi kreasinya terbukti meningkatkan hasil tangkapan.  Hasil tangkapan ikan selama sepekan pada bagan tanpa pemberian booster hanya 1,1 ton.

Adapun pada bagan yang menggunakan booster hasil tangkapan bisa 3,1 ton dalam kurun waktu sama. Artinya ada peningkatan hingga 165%.Zulkarnain menambahkan teknologi kreasinya efektif juga untuk wisata pancing di laut. Namun, teknologi itu hanya optimal jika cuaca mendukung. Beberapa kondisi yang menyebabkan teknologi kurang optimal antara lain gelombang laut besar, arus laut kuat, dan kekeruhan air tinggi. Zulkarnain menyarankan tidak menggunakan booster ketika cuaca kurang mendukung.

- Advertisement -spot_img
Artikel Terbaru

FLOII Expo 2024 Resmi Dibuka, Keindahan Keanekaragaman Genetik dalam Florikultura

Trubus.id–Floriculture Indonesia International (FLOII) Expo 2024 resmi dibuka pada 05 Desember 2024 di Hall 3, ICE BSD City, Tangerang....
- Advertisement -

More Articles Like This

- Advertisement -spot_img