Harga bahan baku kedelai yang melonjak tinggi pada pertengahan 2012 membuat perajin tempe tahu kelabakan. Tiga mahasiswa Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Yogyakarta, Gama Setyoningsih, Maisel Priskila Sisilia, dan Dwi Irawati menguji pemanfaatan biji keluwih Artocarpus incisa sebagai bahan baku pembuatan tempe. Teknik pembuatannya serupa dengan tempe asal kedelai. Tempe biji keluwih memiliki kandungan gizi berupa karbohidrat, serat, kalsium, protein, lemak, pati, dan mineral***
Nyamuk Langsung Pergi
Brotowali Tinospora crispa nan pahit itu menyimpan potensi sebagai obat antinyamuk. Dwi Prihastuti, Meita Wulan Sari, Bagoes Sadhewo Satria H, dan Nur Fathurahman Ridwan dari Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Yogyakarta meriset pembuatan brotowali sebagai krim antinyamuk. Mereka menggunakan batang brotowali dan minyak kayu putih Melaleuca jacuputi sebagai bahan baku. Ternyata kandungan senyawa tinokrisposid, glikosida, dan alkaloida pada brotowali tidak disukai nyamuk. Cukup balurkan krim ke tangan dan kaki, nyamuk enggan menghampiri.***