Trubus.id— Menurut praktikus lobster air tawar (LAT) di Kelurahan Cicadas, Kecamatan Cibeunying Kidul, Kota Bandung, Jawa Barat, Muhammad Hasbi Haris, membudidayakan LAT berarti menjaga kualitas air. “Terpenting menjaga kandungan oksigen terlarut, idealnya hingga 6 ppm,” katanya.
Harap mafhum, habitat hewan anggota famili Parastacidae berasal dari sungai sehingga butuh oksigen terlarut tinggi. Hasbi menambahkan, kebutuhan pakan 2—3% bobot LAT per hari.
“LAT hewan yang memiliki eksoskeleton atau tulang luar, sehingga butuh pakan kaya kalsium agar pertumbuhan optimal,” katanya. Memberikan pakan berupa hewan bercangkang seperti bekicot bisa menjadi alternatif pemenuhan kalsium.
Menurut pembudidaya LAT di Kabupaten Klaten, Provinsi Jawa Tengah, Gema Paku Bumi, LAT adalah hewan omnovora sehingga pakan bisa berupa nabati dan hewani. Pakan lobster idelanya berukuraan sama dengan yang bisa diraih atau dicapit lobster. Pembudiaya bisa memberikan kombinasi beragam biji-bijian dan pakan hewani. Pemberian pakan 2—3 kali sehari.
“Jika pemberian 2 kali sehari bisa saat pagi memberikan pakan hewani seperti cacing dan biji-bijian pada malam hari, atau selang satu hari pakan hewani besoknya biji-bijan,” katanya. Makin bervariasi pemberian pakan makin merangsang nafsu makan LAT, sehingga pertumbuhan kian optimal
 di Kota Bandung, Jawa Barat, Muhammad Hasbi Haris, membudidayakan LAT berarti menjaga kualitas air.){kind=link}