Kiat sukses membudidayakan cabai, tomat, dan terung di polibag atau pot alias tasalampot (tanaman sayuran dalam pot).

Lahan parkir motor seluas 40 m² di Blok A Rusunawa (Rumah Susun Sederhana Sewa) Pesakih, Daan Mogot, Jakarta Barat, itu semula menganggur. Kini lahan itu menjadi lokasi budidaya beragam sayuran seperti cabai, terung, dan tomat. Warga Blok A, Kirsan, menanam beragam sayuran buah itu di polibag sejak bergulir program pertanian perkotaan Bank Indonesia kantor Perwakilan Provinsi DKI Jakarta bekerja sama dengan Trubus, dan Dinas Perumahan dan Bangunan Provinsi DKI Jakarta pengelola rusun.

Program itu sejalan dengan program serupa yang diinisiasi Departemen Komunikasi Bank Indonesia dengan Trubus di 15 kelompok di 15 kelurahan di DKI Jakarta dengan menggandeng PKK Provinsi DKI Jakarta.
Sejak program itu berjalan, warga Blok A bergiliran menyiram 400 polibag tanaman sayuran buah yang terdiri atas 350 polibag tanaman cabai beragam varietas dan masing-masing 25 polibag terung dan tomat. Kegiatan serupa dilakukan warga di 7 blok lain. Mereka bergiliran merawat tanaman pada pagi dan sore sejak Januari 2016. Program pertanian perkotaan mengajarkan cara mengoptimalkan lahan dengan menanam beragam sayuran dalam polibag. Oleh sebab itu selama program berjalan, para warga mendapat pendampingan dari Trubus.
Kunci sukses

Hasil penanaman sayuran buah itu cukup memuaskan. Saat panen perdana pada Maret 2016 warga rusunawa Blok A menuai 6 kg cabai besar dan keriting. Dengan pemeliharaan yang tepat hasil panen pun berlipat. “Dari setiap polibag diprediksi mampu menghasilkan rata-rata 5 kg cabai per pekan,” kata Mochamad Rizky Faisal, pendamping lapangan di Rusunawa Pesakih. Sukses itu karena mereka menerapkan standar budidaya. Konsultan pertanian perkotaan, Ir Nurjaya SE MM, menuturkan 4 kunci sukses bertanam di lahan sempit atau pekarangan.

Kunci sukses pertama media tanam. Media tanam budidaya cabai dalam polibag harus kaya hara. Sebab, tanaman tidak dapat mencari nutrisi di luar polibag. Untuk membuat media tanam kaya hara Nurjaya menggunakan 10 bahan yang terdiri atas tanah latosol, pupuk kandang ayam petelur, pupuk kandang ayam pedaging, kotoran kambing/sapi, serbuk sabut kelapa, sekam bakar, kapur pertanian, NPK, pupuk hayati mengandung Bacillus subtilis, dan pupuk hayati pemecah ikatan fosfat.
Nurjaya menggunakan 3 jenis pupuk kandang. “Pupuk kandang ayam pedaging dan petelur memiliki kandungan nitrogen tinggi yang dibutuhkan tanaman untuk pertumbuhan,” ujarnya. Sementara pupuk kandang kambing/sapi kaya fosfat dan kalium untuk memacu pertumbuhan dan pembungaan. Nutrisi lain berasal dari NPK dan 2 jenis pupuk hayati.

Kunci sukses selanjutnya pembibitan dan pemeliharaan yang meliputi penyiraman, pemupukan susulan, perempelan, penalian, pengendalian hama dan penyakit atau OPT (organisme pengganggu tanaman). Kunci sukses terakhir budidaya harus dilakukan dengan sepenuh hati. Ini diwujudkan dengan menjalankan pedoman budidaya dengan tepat. Tepat cara dan tepat waktu. Nurjaya menjamin dengan mengikuti pedoman standar budidaya itu, panen besar cabai, tomat, dan terung di polibag bukan hal yang mustahil. (Eny Pujiastuti/Peliput: Muhamad Fajar Ramadhan & Ian Purnama Sari)