Friday, January 24, 2025

Tergoda Kelinci Langka

Rekomendasi
- Advertisement -

Para pehobi jatuh hati melihat penampilan dua kelinci baru, selandia baru dan angora perancis.

Sosok kelinci selandia baru merah hasil silangan Manuel Hidalgo, penangkar dari Brasil.
Sosok kelinci selandia baru merah hasil silangan Manuel Hidalgo, penangkar dari Brasil.

Iqbal Harraz meninggalkan kampung halaman di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, terbang ke Kalifornia, Amerika Serikat. Ia terbang jauh untuk menyaksikan pameran kelinci yang amat bergengsi bagi para pehobi di seantero dunia. Saat itu pada Oktober 2016 Asosiasi Penangkar Kelinci Amerika Serikat (ARBA) menyelenggarakan ekshibisi itu. Pada acara itu Iqbal menemui Manuel Hidalgo dari Brasil, penangkar kelinci selandia baru.

Ayah 3 putra itu memang berhasrat menemui Hidalgo untuk membeli kelinci selandia baru merah hasil tangkarannya. Kelinci berbulu cokelat kemerahan itu hasil penelitian dan perbanyakan Manuel Hidalgo selama bertahun-tahun. Wajar kalau Hidalgo tidak langsung percaya untuk melepas klangenannya. Selama ini kelinci selandia baru lazimnya berwarna putih solid, hitam, atau broken alias warna yang tercampur dengan warna lainnya.

Kelinci pintar

Kelinci angora perancis, jenis kelinci bulu panjang yang mudah pemeliharaannya.
Kelinci angora perancis, jenis kelinci bulu panjang yang mudah pemeliharaannya.

Kelinci selandia baru berbulu merah benar-benar langka. Iqbal harus menjawab berbagai pertanyaan dari Hidalgo mengenai alasan ketertarikan memiliki kelinci eksotis. Selain itu Iqbal juga mesti sabar, harus menunggu 3 hari sampai acara penilaian kontes koelinci itu selesai. Perjuangan Iqbal membuahkan hasil. Ia sukses memboyong sepasang kelinci ke tanah air. Hidalgo berpesan supaya Iqbal secara berkala melaporkan kondisi klangenan barunya itu via daring.

Tujuannya supaya Hidalgo dapat memantau kondisi dan keseriusan pemilik baru dalam memelihara si bulu merah. Sejatinya Iqbal telah memiliki varian selandia baru putih, tetapi hatinya langsung terpikat saat melihat keelokan kelinci merah. Di kalangan pencinta kelinci, si telinga panjang juga lazim disebut NZR—kependekan dari New Zealand Red. Bobot tubuh 4,5 kg—5,5 kg dan memiliki proporsi tubuh khas.

Bentuk tubuhnya kompak dan padat, panjang tubuh 50 cm sehingga tergolong menengah. Adapun bentuk kepala yang bulat menyebabka leher nyaris tak terlihat. “NZR memiliki kaki lurus dan massa otot yang kuat. Salah satu keistimewaannya bulunya tebal dan mengilap seperti mantel yang akan kembali ke posisi semula ketika disikat berlawanan dengan arah tumbuhnya,” kata Iqbal.

Sugita Yohanes (kanan) dan Siwa Satyan (kiri), pemilik angora perancis pertama di Indonesia.
Sugita Yohanes (kanan) dan Siwa Satyan (kiri), pemilik angora perancis pertama di Indonesia.

Iqbal mempersiapkan “penyambutan” kelinci merah sebulan sebelumnya. Ia merombak tataruang kandang kelinci dengan memperlebar jarak antara atap dan kandang. “Alasan meninggikan atap untuk memperlancar sirkulasi udara. Itu adalah inti kesuksesan pemeliharaan kelinci dan membuatnya bertahan hidup lebih lama,” ujarnya. Iqbal mengatakan, kelinci selandia baru cocok sebagai klangenan karena berkarakter sangat tenang.

Meski berukuran besar, mereka sangat jinak dan cukup mudah untuk menanganinya. Pemilik harus berhati-hati saat membawa atau menggendongnya. “Ia sangat sensitif, gerakan yang mendadak menyebabkan kelinci merasa terancam dan bereaksi mempertahankan diri dengan kuku tajam. Untuk itu ia harus merasa nyaman dan aman setiap saat,” ujar Iqbal. Mereka juga pintar mampu mengenali panggilan saat akan bermain atau makan.

Angora perancis
Kelinci eksotis lain adalah angora perancis alias french angora milik Sugita Yohanes dan Siwa Satyan. Dua sahabat karib itu mendatangkan sepasang kelinci eksotis dari negeri Abang Sam pada Mei 2016. “Kami memiliki tujuannya untuk memperbanyak kelinci itu. Biaya yang dikeluarkan untuk mendatangkan sepasang cukup tinggi, maka kami menjalankan proyek itu bersama-sama,” ujar Sugita.

Kandang kelinci selandia baru merah memiliki ruang sirkulasi udara cukup baik.
Kandang kelinci selandia baru merah memiliki ruang sirkulasi udara cukup baik.

Kini angora perancis dalam perawatan Sugita di Sukabumi, Jawa Barat. Jarak rumah yang jauh membuat Siwa yang berdomisili di Bekasi, Jawa Barat, tidak setiap saat melihat secara langsung klangenannya. Namun, ia tidak merasa khawatir karena rekannya memiliki banyak pengalaman dan kandang yang memenuhi syarat untuk penangkaran. Sugita penggemar kelinci berbulu panjang. Hatinya langsung tertarik saat melihat foto angora perancis di jejaring sosial.

“Kecantikan bulu angora selalu memukau saya dan french angora adalah jenis yang termudah perawatannya di antara jenis angora lainnya,” ujar Sugita. Di negara asalnya, kelinci yang namanya lazim disingkat FA itu banyak dikembangkan dan menjadi salah satu klangenan favorit pencinta kelinci. Menurut komunitas kelinci, baru Sugita dan Siwa yang memiliki angora perancis di tanah air.

Mereka kali pertama melihat kelinci itu di bandara Soekarno Hatta. “Kami berdua terkejut melihat sosok FA yang jauh dari bayangan dan foto yang selama ini diperlihatkan sang penjual. Sosoknya saat itu terlihat biasa saja, bahkan mirip angora lokal yang dijual di lapak pinggir jalan,” kenang Sugita. Ternyata sosok anakan angora perancis saat itu berumur 3 bulan memang seperti itu.

Perawatan mudah
Keelokan kelinci berbulu panjang mulai terlihat saat berusia 6 bulan. Keistimewaannya pada bulu terdapat guard hair yang cukup dominan. Guard hair adalah bulu panjang yang melindungi keseluruhan bulu tubuh. Itu menyebabkan bulu angora perancis tidak mudah gimbal seperti angora inggris. Keunikan lainnya bulu wol hanya tumbuh di bagian badan, berbeda dengan angora inggris yang tumbuh di badan, kaki, kepala, dan telinga.

M. Iqbal Harraz, pehobi kelinci di Kabupaten Cianjur, Provinsi Jawa Barat.
M. Iqbal Harraz, pehobi kelinci di Kabupaten Cianjur, Provinsi Jawa Barat.

Pencinta kelinci yang juga pengusaha properti itu mengatakan, merawat angora perancis memerlukan perlakuan khusus. Kelinci memerlukan lingkungan yang sejuk sampai dingin dan tidak lembap. Sugita menempatkan kelinci itu di ruangan berpendingin ruangan dan kipas pembuangan udara. Kandang terbuat dari bahan galvanis dengan sistem pembuangan kotoran memakai nampan berisi serbuk kayu untuk menekan aroma tak sedap.

Angora perancis milik Sugita pernah menyabet juara best in show  dalam 6th Indonesia ARBA Show (show B) pada September 2016  di Bumi Serpong Damai, Tangerang Selatan, Provinsi Banten. Menurut ayah 3 putra itu kelincinya butuh asupan pakan cukup banyak karena nafsu makannya besar. Ia menyarankan pemberian 100–120 gram pelet per hari yang terbagi dalam 2—3 sesi makan.

Menurut peneliti di Balai Penelitian Ternak (Balitnak), Dr Yono C. Raharjo, kini banyak bermunculan pencinta kelinci baru. Ia menyambut baik tren itu dengan catatan para pemilik harus berpengetahuan untuk menjaga klangenannya sehat dan tidak mudah mati. “Sebelum mulai memelihara kelinci impor, calon pemilik harus membekali diri dengan pengetahahuan dan alat-alat yang diperlukan selama perawatan,” kata Raharjo. (Muhammad Hernawan Nugroho)

- Advertisement -spot_img
Artikel Terbaru

Aplikasi Anyar Pendeteksi Varietas Cabai

Trubus.id–Tim peneliti di Pusat Riset Sain Data dan Informasi, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) bersama Balai Pengujian Standar...
- Advertisement -

More Articles Like This

- Advertisement -spot_img