Thursday, March 28, 2024

Terpesona Epifit Cantik

Rekomendasi
- Advertisement -

Dendrobium hibrida terbaru memikat para pehobi.

Endang Issumaningsih jatuh hati pada Dendrobium ‘Kim Manjo’ x Dendrobium taurinum karena labelum lebar, tebal, dan warnanya menarik.
Endang Issumaningsih jatuh hati pada Dendrobium ‘Kim Manjo’ x Dendrobium taurinum karena labelum lebar, tebal, dan warnanya menarik. (Koleksi: Dedek Setia Santoso)

Mata Endang tertuju pada Dendrobium ‘Kim Manjo’ x Dendrobium taurinum yang tengah memamerkan 3 tangkai bunga berwarna dominan ungu. Sementara kelopak bunga berkelir putih dengan semburat ungu. “Saya suka anggrek itu karena labelum lebar, tebal, dan warnanya menarik,” kata warga Kota Malang, Jawa Timur, itu. Cinta pada pandangan pertama itu memunculkan hasrat ingin memiliki.

Endang bermaksud untuk membeli, tetapi pemilik nurseri, Dedek Setia Santoso, enggan melepas dendrobium itu. Setelah negosiasi yang lumayan alot Endang pun menebus anggrek baru itu Rp750.000. Menurut Endang harga itu wajar karena kualitas anggrek bagus. Kini epifit itu menghuni lahan 250 m² milik Endang yang berisi sekitar 500 anggrek. Menurut Dedek Setia Santoso anggrek itu keturunan D. ‘Kim Manjo’ dan D. taurinum.

Anggrek keriting

Persilangan D. ‘Malihini’ x D. ‘Rita Leicester’ terkesan elegan karena menghasilkan bunga ungu gelap terutama labelum.
Persilangan D. ‘Malihini’ x D. ‘Rita Leicester’ terkesan elegan karena menghasilkan bunga ungu gelap terutama labelum. (Koleksi: Dedek Setia Santoso)

Kim manjo mewariskan sifat bunga tebal, wangi, dan sosok tanaman yang kokoh. Sementara labelum lebar dan warna menitis dari taurinum. Dedek mengatakan anggrek itu berbunga pada Mei—Juli. Setiap berbunga lazimnya keluar 3 tangkai dengan 10—15 kuntum. Penampilan semeriah dan atraktif itu tentu saja mengundang decak kagum. Apalagi bunga mekar bertahan hingga 3 bulan.

Sejak 2013 Endang kerap membeli anggrek kreasi Dedek. Alasannya, ”Ia pintar memilih perpaduan warna anggrek yang disilang,” kata ibu tiga anak itu. Anggrek favorit Endang adalah yang berbibir lebar, tebal, dan berwarna cerah atau gelap sekali. Kini ia memiliki lebih dari enam anggrek silangan Dedek. Dedek memang sohor sebagai penyilang dendrobium berkualitas.

Dendrobium salah satu genus anggrek yang terdiri dari sekitar 1.000 jenis tanaman. Dendrobium berasal dari Bahasa Yunani yang tersusun atas dua kata yaitu dendros berarti pohon dan bios bermakna kehidupan. Ia menekuni hobi memelihara anggrek sejak 2005 selesai kuliah. Pada 2007 ia mulai menyilangkan anggrek. “Saya menyilangkan anggrek agar mendapatlan varietas terbaru yang belum pernah ada,” kata pemiliki nurseri DD’Orchid itu.

Dedek tidak menggunakan teknik klon seperti di Thailand karena sosok anggrek sama persis dengan indukan. Ia lebih senang menyilangkan anggrek meski hasilnya beragam. Oleh karena itu ia mesti mengetahui sifat genetik anggrek sehingga menghasilkan anggrek hibrida yang dikehendaki. Ia lalu menyeleksi dendrobium hibrida terbagus dan memperbanyaknya. Kini Dedek berfokus memproduksi dendrobium melintir alias keriting dan berlidah lebar.

Dendrobium ‘Sutiknoi’ dan D. helix salah satu kreasi Dedek Setia Santoso.
Dendrobium ‘Sutiknoi’ dan D. helix salah satu kreasi Dedek Setia Santoso.

Alasannya hasil persilangan anggrek itu selalu bagus dan jarang ada di pasaran. “Impian saya mendapatkan dendrobium keriting berbunga banyak dan kuntumnya besar,” kata alumnus Fakultas Ilmu Administrasi, Universitas Brawijaya, Malang, Jawa Timur, itu. Lazimnya dendrobium yang melintir sedikit berbunga banyak. Sementara dendrobium yang keritingnya banyak memiliki bunga yang relatif lebih kecil.

Bunga awet
Dedek juga mendamba dendrobium yang mekarnya tahan lama, berbunga lebat dan sepanjang tahun, corak warna menarik, serta kondisi tanaman yang kuat sehingga tidak mudah busuk dan mati sehingga keindahannya dinikmati lebih lama. Selain itu dendrobium impian pun mesti adaptif di dataran rendah hingga tinggi.

Kini ia menyilangkan lebih dari 700 anggrek aneka jenis. Sebanyak 70% berjenis dendrobium, sisanya cattleya, phalaeonopsis, dan vanda. Salah satu koleksi terbaik Dedek yakni D. ‘Malihini’ x D. ‘Rita Leicester’. Hasil perpaduan kedua anggrek itu sudah teregister dengan nama Evy Nurwani bikinan Hardoyo Hardjo. Persilangan kedua anggrek itu menghasilkan bunga ungu gelap terutama labelum.

Petal (mahkota) dan sepal (kelopak) lebih kecil dibanding dengan kepunyaan Endang dan lebih mengeriting. Petal bunga itu juga tegak berdiri dengan warna ungu gelap di ujung. Silangan lainnya yang menarik perhatian adalah dendrobium hasil perpaduan D. ‘Sutiknoi’ dan D. helix. Sutiknoi bertanduk panjang, tetapi bersosok tinggi.

Ferdinand kecantol D. ‘Black Spider’ x D. nindiii karena warnanya mendekati hitam. (Koleksi: Ferdinand Abdi Pranoto)
Ferdinand kecantol D. ‘Black Spider’ x D. nindiii karena warnanya mendekati hitam. (Koleksi: Ferdinand Abdi Pranoto)

Warna bunga D. helix cenderung cokelat dengan labelum kuning dan sedikit warna putih di bagian tengah. Kelopak helix pun melintir. Perpaduan kedua dendrobium itu menghasilkan tanaman bersosok sedang dengan warna bunga dominan cokelat. Warna kuning di pinggir sepal dan petal menambah kontras sehingga tampak anggun. Labelum berkelir ungu dengan warna kuning di bagian bawah.

Hai Sing
Tidak hanya Dedek yang gandrung dengan dendrobium keriting atau bertanduk. Nun di Jakarta Barat, Ferdinand Abdi Pranoto pun kesengsem dendrobium keriting. Salah satu hibrida koleksi Ferdinand yakni D. ‘Hai Sing’ x D. violaceoflavens. Perkawinan keduanya menghasilkan bunga elok berwarna ungu dan kuning. Bunga bertanduk karena petalnya berdiri tegak dan sedikit menggulung. Petal dan sepal berwarna dominan kuning yang dihiasi garis-garis ungu. Labelumnya besar dan berwarna ungu.

Sosok tanaman yang berdaun besar dan berbatang kokoh diwariskan dari D. violaceoflavens yang sohor sebagai anggrek besi. Hai Sing yang meraih penghargaan di kontes bergengsi di Singapura itu menurunkan sifat rajin berbunga dan bertangkai panjang. Susunan bunga juga cukup rapi. Ferdinand mendapatkan dendrobium hibrida itu dari Singapura. Sebetulnya saat membeli kondisi tanaman masih remaja dan belum berbunga.

Indukan yang terkenal berkualitas bagus modal Ferdinand Abdi Pranoto membeli D. ‘Hai Sing’ x D. violaceoflavens meski masih remaja dan belum berbunga. (Koleksi: Ferdinand Abdi Pranoto)
Indukan yang terkenal berkualitas bagus modal Ferdinand Abdi Pranoto membeli D. ‘Hai Sing’ x D. violaceoflavens meski masih remaja dan belum berbunga. (Koleksi: Ferdinand Abdi Pranoto)

“Saya gambling karena belum mengetahui bunganya bakal seperti apa,” kata pehobi dendrobium sejak duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP) itu. Namun, ia meyakini anggrek remaja itu bakal berbunga indah karena kedua indukan cukup terkenal baik.

Persilangan D. ‘Black Spider’ x D. nindii pun tak kalah menawan. Ferdinand tertarik dengan hibrida itu karena warna bunga yang mendekati hitam. Tanduk yang tegak dan mengeriting semakin membuat ia kepincut memilikinya. Sosok tanaman cukup kuat dan gampang tumbuh. Ferdinand memperoleh anggrek itu dari penyilang di Jakarta.

Agar tanaman sehat dan berbunga Ferdinand memberikan pupuk organik dan vitamin B1 sesuai dosis sekali sepekan saat pagi. Pemupukan ke seluruh tubuh tanaman termasuk akar. Media tanam yang digunakan kombinasi pecahan pot di bagian dasar dan sisanya arang. Paduan media tanam itu dipilih karena awet. Ferdinand juga memberikan fungisida dan insekisida sesuai kondisi lingkungan atau tanaman.(Riefza Vebriansyah)

- Advertisement -spot_img
Artikel Terbaru

Analisis Usaha Ikan Dewa : Waktu Singkat Laba Memikat

Trubus.id— Ingin terjun dalam usaha budidaya ikan dewa Tor sp.,? Anda  dapat memilih segmentasi usaha yang diminati. Menurut peneliti...
- Advertisement -spot_img

More Articles Like This

- Advertisement -spot_img