Trubus.id—Perawatan intensif menjadi kunci untuk mencetak sansevieria berpenampilan apik. Riztu Denniardi Muharman misalnya telaten merawat sansevieria hingga meraih gelar juara.
Sansevieria giant bat variegate miliknya meraih gelar best in show pada kontes nasional sansevieria yang diselenggarakan di kedai Tepi Teras, Kabupaten Sidoarjo, Provinsi Jawa Timur pada 6 Mei 2024 lalu.
Kolektor di Kota Tangerang Selatan, Provinsi Banten, itu mendaftar kontes sansevieria atas nama komunitas Jakarta Tangerang Sansevieria (Jatansa). Musababnya ia ingin mengharumkan nama komunitas itu. Sansevieria berumur 5 tahun itu menjadi tanaman terbaik dari 12 kelas
Riztu membeli induk tanaman dari kolektor di Kota Surabaya, Provinsi Jawa Timur, pada 2019. Induk tanaman membawa anakan yang masih menempel. Ia memisahkan anakan dan merawatnya hingga besar.
Ia memanfaatkan media yang porous dan kaya nutrisi. Riztu mencampurkan 30% daun trembesi fermentasi, 25% sekam bakar setengah matang, 10% sekam bakar, dan 5% kompos. Adapun sisanya 30% terdiri dari campuran pasir malang, perlite, dan pumice dengan perbandingan sama.
Ia juga rutin memberikan 3 sendok makan NPK 13:13:13 lambat urai. Riztu menaburkan pupuk dalam bentuk granula itu di atas media tanam setiap 6 bulan.
Riztu juga memberikan vitamin B supaya performa tanaman tetap prima. Ia melarutkan 5 ml vitamin B dalam 200 ml air untuk mengocor satu tanaman berumur 5 tahun setiap bulan. Pemberian vitamin lebih sering bila tanaman mengikuti kontes.
“Perjalanan jauh membuat tanaman menjadi stres,” ujar ketua Jatansa itu.
Sepulang dari kontes, ia rutin mengocor pupuk yang mengandung vitamin B dengan dosis sama. Riztu juga memperhatikan peletakan tanaman. Ia meletakkan tanaman setelah mengikuti kontes di dalam rumah tanam beratap plastik ultraviolet yang berlapis jaring peneduh selama 1—2 pekan.
Setelah kondisi stabil, ia meletakkan tanaman di dalam rumah tanam beratap plastik ultraviolet tanpa jaring peneduh. Pemutaran tanaman juga dilakukan setiap enam bulan. Sansevieria giant bat variegata tergolong tanaman dengan postur tubuh yang besar.
Menurut Riztu untuk menghasilkan panjang daun 30 cm membutuhkan waktu 6—7 bulan. Ia mengatur posisi titik tumbuh menghadap matahari pagi. Upaya itu membuat tanaman terlihat roset.
